Auris pov
"siapa kamu?" Tanya Auris.
"Saya adalah papah dan mamah kamu kita terpisah selama 15 tahun dan sekarang kau sudah kembali sayang ini papah dan mamah mu." Kata seorang laki laki yang mengaku papah aku.
"Enggak mungkin ibu dan ayah saya sudah meninggal kamu bukan papah dan mamah saya kalian berbohong." Serkah Auris sambil menangis.
"Kami mamah dan papah mu sayang, aku adalah mamahmu." Kata orang yang mengaku mamah ku.
Dan aku menangis histeris karena tidak percaya jika mereka adalah orang tua ku.
"Papah punya buktinya sayang, ini liat akte nama kamu dan ini fotomu masa kecil dan ini tes DNA mu." Kata papah yang sambil membawa bukti dan itu adalah foto aku.
"Kalian mengada-ngada." Serkahku lagi.
"Tidak sayang ini bener ini asli dulu saat kita di taman dan saat itu papah dan Abang kmu membeli es krim dan mamah menyiapkan makanan yang kita bawa dan kamu entah kemana mamah tidak tau sayang." Jelas mamah.
"Trs siapa bapak dan ibu yang merawatku dari kecil?." Tanya ku.
"Papah sudah menyelidiki dia dulu sepasang suami istri yang menginginkan anak dan saat kamu merangkak di taman mereka menemukanmu dan saat itu dia mengambilnya dan memisahkan dengan kita sayang." Jelas papah.
"Assalamualaikum pah, mah." Teriak seseorang.
"Waalaikumsalam." Salam balik mamah yang masih terisak.
"Lo, Lo kan pelayan cafe itu kenapa Lo disini lo mau nyari muka ke bokap dan nyokap gua ha?" Bentak seorang yang dulu gua tabrak.
"AFKAR." Bentak papah.
"Pah, dia itu cuma memperdaya kalian." Kata seorang yang bernama afkar.
"AFKAR, dia itu adek kamu dulu ini liat dia adalah adek kamu yang hilang 12 tahun dulu, dia anak mamah." Kata mamah sambil menangis dan membuktikan tes DNA.
"Auris? Dia Auris adek aku mah? Dia adek aku yang hilang dulu? JAWAB MAH." Bentak afkar sambil menangis tak percaya.
"Iya dia adek kamu, dia yang kamu cari dan dia kembali sekarang." Kata papah sambil menunjuk aku.
"Auris, sek maafin Abang udah bentak kamu udah marahin kamu dulu." Kata afkar sambil mendekat ke aku dan aku menghindar.
"Nggak kamu bukan Abang aku, aku nggak punya Abang." Teriak ku.
"Percaya lah pada kami sayang mamah akan melihatkan semua barang barang kamu dulu, sini ikut." Mamah menarikku ke sebuah ruangan dan aku melihat semua barang yang ada di situ dan itu ada foto kita bersama baju baju yang dulu aku pakai saat kecil dan aku percaya bahwa mereka adalah keluarga ku.
"Mamah." Panggilku dan aku langsung memeluk mamah sangat erat apakah ini rasanya berpelukan dengan mamah.
"Sayang, mamah merindukanmu, mamah rindu kamu sayang jangan tinggalkan mamah lagi sayang,hiks.. tetaplah disini sayang, jangan pergi,no, mamah akan selalu memanjakan mu, merawatku nak maafkan mamah sudah lalai merawatku, maafkan mamah nak." Kata mamah sambil histeris.
"Dek." Panggil bang afkar dan langsung memeluk aku erat.
"Maafkan Abang dek, Abang udah membentak kamu, maafin Abang i Miss you." Kata bang afkar sambil mengecup keningku.
"Ris, gamau peluk papah?" Panggil papah sambil merentangkan tangannya, dan aku langsung lari memeluk papah.
"Maafin papah nak, papah udah lalai jadi orang tua." Kata papah.
"Nggak kalian semua ga lalai ini masa lalu dan sekarang kita udah bersama Auris pingin kita sama sama dan ga bakal ada yang memisahkan kita." Kata gw dan semua langsung memeluk gua.
***
.
.
.
.Yeyy. Prolog udah selesai kita mulai dari awal cerita oke awasi trs guys.
Bye bye.
Tinggalkan jejak oke.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELA {TERBIT}
Teen Fictionbuku sudah terbit, jangan lupa beli di shopee, ingat yang ori! Auristela gadis yang hidup sebatang kara sosok yang tidak memiliki teman dan sahabat di sekolah di bully dan di hina tapi dia tidak tau jika orang tua kandung nya masih mencari keberadaa...