"ay."
Afkar memanggil Aya yabg ada di sampingnya.
"Iya kak?" Tanya Aya sambil menoleh ke afkar.
"Emm, dengerin gua!." Perintah afkar ke Aya dan Aya langsung saja mengfokuskan pandangannya ke afkar.
"Apa?" Tanya Aya.
"Gua suka Lo, dan gua mau lo jadi pacar gua!" Afkar baru saja menyampaikan isi hati nya ke cewe yang dia suka.
Aya yang tidak percaya langsung mengeleng dan matanya sudah ingin mengeluarkan air mata.
"Kenapa kak? Apa karena kakak kasian sama aku? Atau pengen aku di hina anak-anak klo aku jadi centil?" Aya yang masih tidak percaya ternyata cintanya tidak bertepuk sebelah tangan tapi jika dia berpacaran dengan afkar pasti banyak yang tidak suka.
Afkar bingung kenapa Aya ngomong seperti itu apakah dia tidak percaya kalau memang aku cinta dia.
"Ay, aku cinta dan sayang sama kamu aku ngga kasihan aku beneran cinta sama kamu waktu pertemuan kita yang pertama kamu diajak sama Auris aku udah mulai suka kamu dan kalo kamu di hina sama siapa pun aku bisa jaga kamu, aku ngga mau jadi cowo pengecut yang mencintai dalam diam! Aku gini sayang sama kamu apa kamu ngga percaya?" Afkar menjelaskan semuanya sampai matanya berkaca kaca.
Aya menoleh ke afkar dan melihat mata cowok yang baru saja mengungkapkan isi hatinya dan mencoba meyakinkan nya.
"Tap-"
Saat Aya mau bicara afkar memberhentikan mobilnya di pinggir jalan dan langsung memeluk Aya dan Aya hanya bisa diam tegang.
"Aku sayang kamu, aku cinta kamu, meskipun kamu nolak, aku akan berusaha sekuat tenaga aku ngga pengecut ya, aku cinta kamu hiks. Banyak sekali yang udah aku lalui sama kamu, aku nyaman, cinta sama kamu tolong terima aku." Tetes demi tetes air mata keluar dari kelopak mata lelaki itu, Aya tidak percaya melihat afkar yang tegar sekarang menangis.
Aya mencoba melepaskan pelukan afkar dengan paksa dan memegang kedua pipi lelaki yang baru saja mengungkapkan perasaan kepadanya Aya menghapus air mata yang menetes di pipi lelaki itu.
"Hey, sejak kapan af cengeng? Apa gini cara af meminta dan tidak di turuti? af tau? Banyak sekali lelaki yang ingin jadi pacar ay, tapi ay ngga ada percaya sama mereka lelaki itu sama aja akan merusak perempuan, mereka hanya membutuhkan nafsu nafsu af tau? Dulu saat ay kerja ada beberapa pemuda yang akan menodai ay, tapi ada bapak-bapak pemulung yang menolong ay, dan sekarang bapak itu sudah meninggal karna kecelakaan, apa af bisa di percaya menjadi lelaki yang tidak akan merusak perempuan? Akan menjaga perempuan? Yaitu ay? Sebenernya ay juga suka sama af tapi ay takut berjuang sendiri ehh af yang nembak duluan." Setelah tadi ay menjelaskan af langsung saja memeluk ay dan menangis tersedu sedu.
"Af bakal jaga ay, bakal menjadi lelaki sejati dan akan selalu menjaga ay, apa bener ay nerima af?" Tanya af kembali.
Aya yang jail langsung tersenyum dan mengerjai afkar.
"Terima ngga yak? Banyak yang ngantri soalnya bingung." Goda Aya ke afkar.
Afkar yang mendengar membuat mood afkar buruk afkar langsung saja kembali duduk di tempat duduk pengemudi dan menyalakan mobil.
"Yaudah ay ngga bakal nerima klo af ngambek." Ay langsung saja bersendekap dada.
"Yaudah." Jawab afkar seadanya dengan muka jutek.
"Ehh, gini nih yaudah mau telepon prima ah." Aya langsung mengeluarkan hp dan pura pura menelepon.
Afkar langsung saja merampas hp ay dan menyimpan nya di saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AURISTELA {TERBIT}
Teen Fictionbuku sudah terbit, jangan lupa beli di shopee, ingat yang ori! Auristela gadis yang hidup sebatang kara sosok yang tidak memiliki teman dan sahabat di sekolah di bully dan di hina tapi dia tidak tau jika orang tua kandung nya masih mencari keberadaa...