kebenaran

802 35 2
                                    

halo all maafkan author yang lama up yak.
maaf banget author lama up karena nagih utang ke kalian.
mana 6 komentar dan votenya?
padahal sedikit tapi kalian mah.
udah di tunggu sampai author ada di RS.

nih kalian percaya sekarang?
dari itu author mager mageran kalo kalian juga males malesan gini ah.
jadi gamau next gitu.
tapi mumpung ada readers setia yang mau vote dan komen author bakal up deh tapi kalian harus komen dan vote lagi di cerita author supaya author lekas sembuh dan pulang ke rumah  dan nulis past lagi 😂😊.
mau ngga?
mau ngga?
yah mau lah masak ngga.
Uke Uke kita lanjutttt.

***

"hah!"

brak.

"a-auris" Albert beserta yang lain melihat kedatangan secara tiba tiba Auris dengan kursi rodanya.

"k-kenaoa kalian ngga bilang dari dulu kalo Auris anak yang penyakitan! HAH KENAPAAA!" Auris menitikkan air mata nya.

Auris menjatuhkan  badannya ke kursi roda yang di duduknya  menutup mulutnya karena tidak percaya selama ini dia memiliki penyakit mematikan.

semua keluarganya diam tidak memberitahunya bahwa dia memiliki penyakit itu.

"sayang, cucu opa sini." opa mendekat ke cucunya ingin memeluk cucunya tapi Auris menghindar.

"ngga, kalian semua jahat hiks,, kalian semua ngga sayang Auris kalian jahat!" Auris menjalankan kursi rodanya sambil menitikkan air matanya.

keluarganya yang melihat Auris menjalankan kursi rodanya ke arah kamar rawatnya pun langsung saja mengejar Auris dan afkar menangkap adeknya dan langsung memeluk adeknya dengan erat.

"dek, udah maafin kita semua yah kita kaya gini supaya kamu ngga kepikiran sampai gini tapi kita salah kamu yang sabar papah dan mamah udah nemuin pengobatan dan kita akan operasi." afkar mengelus ngelus kepala adeknya.

sedangkan Auris sibuk memberontak di pelukan abangnya karena abangnya memeluknya Auris marah pada semua keluarganya.

"lepasin Auris! lepasin hiks,, lepasin." Auris yang dengan posisi duduk di kursi roda dan di peluk erat oleh abangnya pun dengan lemah hanya pasrah.

"kalian jahat hiks  Auris anak penyakitan hiks cuma nyusahin kalian kenapa Auris ngga mati aja hiks aur-"

"stoppp, diam kamu jangan bilang gitu mamah sayang kamu nak, kamu anak mamah kamu harus hidup kamu harus sehat dan kita sama sama barengan mamah gamau kamu sakit mama gamau." Adele berlutut di depan anaknya sambil memegang erat tangan anaknya sambil menangis melihat anaknya yang menangis karena ulah mereka semua.

"maafin mamah sama papah yang ngga jujur sama kamu, tapi mamah sama papah janji kita bakal operasi ke Brazil sekarang juga dan bakal berangkat sekarang juga supaya kamu sembuh yah ayok kita berangkat." Albert mencium kening anaknya dan ingin segera membawa anaknya ke luar negri supaya anaknya lekas sembuh.

"t-tapi dary gimana? d-dia disini." Auris masih saja menitikkan air matanya dan masih mengabari kekasihnya.

"kamu kamu kan bikin dary seneng jadi sebelum dia bangun kamu harus bisa sembuh untuk kasih suprise ke dia dan biar dia juga ikut seneng." Oma meyakinkan cucunya untuk pergi berobat supaya keadaan cucunya lekas membaik.

AURISTELA {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang