107~muncul ke permukaan

717 99 6
                                    

"Kami tidak pakai uang saku kami untuk memproduksi film ini, kami cari sponsor dan set yang kami gunakan hampir keseluruhannya di rumah Chaeyoung, untuk mini market nya kami menyewa setelah mereka tutup" jelas jennie

Teeeetttttt

Bel jam pelajaran terakhir berbunyi mengakhiri presentasi mereka

"Lo hebat banget bin, kalo lo tekunin, lo bisa jadi komposer terkenal" ucap dk

"Mimpi, gue ga mungkin bikin adik gue  ke siksa buat ngurusin perusahaan" jelas hanbin

"Lo bisa mewujudkan mimpi itu"

"Kenapa gue bilang itu hanya mimpi?. karena mimpi tak pernah jadi kenyataan. Mimpi hanya bunga tidur"

"Lo pesimis"

"Gue realistis"

Pembicaraan mereka terhenti saat lisa menghampiri dk.

"Dk, gue ada perlu sama lo" ucap lisa

Dk mengerti apa yang akan di bicarakan lisa

Setelah agak jauh dari hanbin lisa memberikan amplop berisi uang pada dk

"Ini untuk biaya pengobatan rocky"

Dk menerimanya.

"Lisa gue mau jujur sama lo" ucap dk membuat lisa menghentikan langkahnya

"Sebenarnya rocky tak pernah ada"

"Apa maksud lo?"

"Gue alergi bulu" ucap dk seperti tak enak

"Jadi lo membohongi gue?"

"Maaf" ucap dk sambil menunduk

"Apa motif lo melakukan ini?"

"Adik gue menabrak seseorang, Dan dia harus bertanggung jawab, eomma tak tau mengenai hal ini"

Lisa sedikit tercekat mendengar kata 'tabrak' dia memejamkan mata untuk menghilangkan kenangan masa lalunya

Setelah beberapa saat
Lisa kembali menatap dk yang menunduk

"Gue pinjem uang ke rentenir, dan uang yang gue pinjam ke elo buat bayar cicilan nya"

"Berapa lagi utang lo?"

"Empat ratus ribu won"

"Itu cuma dua ratus ribu"

"Ga apa, aku cuma butuh buat bayar bulan ini, gue balikin uang lo bulan depan ga apa kan?"

Tring

Hp lisa berbunyi, ternyata jennie mengirim pesan

"Gue duluan ya, mau beli makanan buat kai"

Lisa tak membalas pesan itu dia malah langsung menelpon Jennie

"Tungguin gue di parkiran, gue anterin" ucap lisa 

"Dk gue pergi dulu yah" ucap lisa kemudian berlari tanpa menunggu  jawaban dk.

Lisa berlari menuju parkiran. Di sana jennie sedang berdiri memandang kosong sesuatu di depannya.

"Gue lama ga?"

"Banget, untung gue ga jadi arca"

"Kalo arcanya secantik lo gue mau"

"Bukan arca aja lo mau"

"Tuh peka"

"Canda"

"Yah di plesetin, seriusin ga apa kali"

"Sadar woi kita ini sama sama cewek"

"Kalo gue cowok lo mau ga"

"Ga bisa move on dari drama ya lo"

"Ngena banget tuh drama, andai gue limario"

"Lo lisa, ga akan pernah jadi limario"

"Gue lisa, punya perasaan sama seperti limario"

"Berhenti omong kosong, mau pulang ga?"

"Yang gue bicarakan bukan omong kosong, jennie"

"Oh jadi ini serius, baiklah... Gue tak punya perasaan apapun sama lo selain perasaan sayang ke teman" ucap jennie serius

"Oke" ucap lisa singkat

"Yu pulang, mau beli makanan kai dimana?" Ucap lisa lagi, dia sedikit kesal sih namun berusaha tak menampakannya

"Toko bunga"

"Sejak kapan kai jadi lebah?"

"Sejak lo nanya dimana beli makanan kai" jawab Jennie

"Gue yang bawa motor nya" ucap jennie lagi

"Lo ga punya sim gimana kalo kita di tilang"

"Jual aja nama jisoo gampang kan"

Lisa menggelengkan kepalanya, jennie ternyata secuek ini.







●●●●●●●●

Jam tujuh malam jennie mengetukan jarinya di meja.

"Apa ini tak terlalu berisiko nona? Polisi akan tau jika kita yang menyebarnya, dan nama ayahmu akan semakin buruk"

"Kita harus berani ambil resiko untuk menunjukan kebenarannya bukan, dan  polisi polisi itu akan malu dan meminta maaf pada ayahku. Karena telah menuduhnya. Dan ini pembuktian jika mereka tak becus mencari kebenaran"

"Apa kakak kakakmu tau"

"Mereka sedang bersih bersih. Tentu saja tak tau"

"Kau akan di salahkan"

"Oleh?"

"Kakak kakak mu"

"Aku hanya membantu, apa salahnya?"

"Mereka semua menyembunyikan mu nona. Kenapa kau malah muncul ke permukaan"

"Sudah terlanjur"

"Apa maksudmu?"

"Aku sudah muncul ke permukaan, tapi ku pastikan tak akan ada yang tau identitas asliku selama kau masih berstatus ibu kandungku".

"Ini membuat ku gila, kau membahayakan dirimu sendiri dan juga diriku"

"Salah sendiri mau jadi ibuku" ucap jennie mencibir

"Dalam kehidupan nyata aku tak ingin punya anak, apalagi anak bandel sepertimu"

"Bandel, tapi kamu sayangkan, terbukti kau menemaniku kemanapun aku pergi"

"Itu hanya tugas"

"Benarkah hanya tugas nona sandara park?"

"Jam delapan. Mau beraksi sekarang" ucap dara mengalihkan pembicaraan

Jennie beranjak dari duduknya mengambil hoodie,  kemudian pergi di ikuti oleh dara.


Tbc...

Sabtu 02.01.2021.06.18PM

dapatkan aku jika kau mampuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang