153~ mencari jejak

1.7K 113 34
                                    

Duarrrrr.

Ledakan begitu menggema membuat jennie menginjak remnya dalam.

"Apa barusan itu?" Tanya lisa kaget.

"Ledakan bom" jawab jennie.

Termenung sejenak jennie kemudian menyuruh lisa mengecek koordinat leo.

"Menghilang" ucap lisa

Keduanya mematung, tak begitu lama jennie langsung menekan gas nya dan melaju dengan kencang menuju tempat yang dulunya kediaman keluarga BANG.

Asap mengepul di sekitar daerah itu.

Jenlisa turun dari mobil untuk mengecek sekitar.

"PRINCEEEE" teriak jennie frustasi, air matanya mengalir dengan deras tangannya mengepal kuat menahan amarah juga keputus asaan. Lisa sudah luruh di atas tanah, dia tak mampu menopang tubuhnya yang mendadak lemas. Membayang anak semata wayangnya di hancurkan oleh bom. Air mata nya tak kalah dari air mata jennie.

"Leo" ucap lisa lirih. Bahkan nafas nya menjadi pendek karena menahan sesak di tenggorokan.

Sorot mata jennie menjadi tajam, amarah nya sudah memuncak, dia sudah bertekad bulat untuk menemukan siapa dalang dari semua ini dan dia akan memastikan kepedihan yang jauh lebih dari yang ia rasakan sekarang.

Jennie mengotak atik laptopnya. Mencari data terbaru jisoo. Setelah ketemu dia langsung menghubungi jisoo. Namun sial nya jisoo malah mereject nya.








●●●●●●●●

Saat jisoo bingung mencari jawaban, hp nya bunyi.

Jisoo segera merogoh hpnya. Setelah melihat nomor tak di kenal dia mematikannya.

"Kenapa ga di angkat?" Tanya chaeyoung

"Nomor baru" jawab jisoo.

"Ya udah masukin mobilnya. Kasian nih bocah pasti ga nyaman sama popok nya" ucap chaeyoung.

"Buka gerbangnya dong" ucap jisoo

Chaeyoung mendelik ke jisoo yang entah apa maksudnya. Dia kemudian menekan klakson nya dua kali.

Tak lama kemudian gerbang di buka oleh satpam nya.

Jisoo sedikit kerepotan membawa barang belanjaan mereka. Sedangkan chaeyoung hanya menggendong leo.

Sampai di sebuah kamar

"Mandiin nih, gue mau nyiapin keperluan dia yang lainnya" ucap chaeyoung, dia sudah memeriksa keadaan leo di mobil tadi dan tak ada luka serius di tubuh leo. Hanya ada luka gores di pergelangan tangannya

Mendengar itu jisoo menggeleng selain ga bisa, jisoo juga merasa jijik kalo harus bersihin ee.

"Lo ga mau?" Tanya chaeyoung jutek

"Gue takut nyakitin dia. Gue ga pernah ngurus bayi sebelumnya" ucap jisoo setelah mengangguk takut.

"Oh iya lupa, lo kan lagi proses bikin ya. Yaudah daripada ini bayi patah tulang gara gara lo, biar gue aja yang mandiin dia, lo siapin baju, susu sama makannya aja. Lo bisa kan?" Ucap Chaeyoung.

Jisoo mengangguk paham.

"Hp lo bunyi terus dari tadi, angkat kenapa?" Ucap chaeyoung yang merasa risih terus terusan mendengar hp jisoo yang bergetar sedari tadi.

Jisoo langsung mengecek hp nya dan ternyata dari nomor yang sama. Karena tidak ingin di ganggu kesenangannya, jisoo memutuskan untuk mematikan hp nya. Menurutnya bisa berduaan dengan chaeyoung adalah hal langka dan dia tak mau di ganggu oleh siapapun.

"Nih" ucap chaeyoung memberikan jisoo sebuah masker. Dan dia sendiri mengenakan maskernya.

Jisoo mengambil masker itu dengan kebingungan yang kentara di wajah nya, dan setelah melihat apa yang di lakukan Chaeyoung, dia buru buru mengenakan masker itu. Mencegah bau menyengat yang keluar dari popok yang baru saja Chaeyoung buka. Mau muntah rasanya, dia buru buru melangkah keluar kamar tapi baru saja sampai di pintu, chaeyoung memanggil nya

"Buangin dong, kedepan yah" ucap chaeyoung sambil memberikan popok berisi ee leo ke Jisoo.

Mau tak mau jisoo menuruti kemauan pujaan hatinya itu. Ternyata cinta bisa mengalahkan rasa jijik.










●●●●●

"Aaahh sial kenapa di matiin" ucap jennie kesal karena jisoo tak menerima panggilannya dan parahnya lagi sekarang nomor jisoo tidak aktif.

"Mau kemana kita sekarang?" Tanya lisa sambil menyetir.

"Tujuan kita kesini mencari prince, dan sekarang dia sudah tiada" ucap jennie kembali menangis.

Lisa menepikan mobilnya membuka sabuk pengaman kemudian memeluk istrinya guna menenangkan. Dia juga sama kehilangan dan sekarang mereka harus saling menguatkan satu sama lain. Bukankah pasangan memang harus seperti itu?

"Kita ke kedai ku dulu saja, lalu memutuskan apa yang akan kita lakukan selanjutnya" ucap lisa dan di setujui jennie

-
Mereka berdua kini sudah sampai di kedai milik lisa. Mi long terlihat kaget melihat jenlisa datang tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Untung saja dia belum pulang dari kedai yang di kelolanya sekarang. Semenjak lisa pergi ke luar negri dia tak berani mengubah apapun di lantai dua kedai itu. Dia hanya membersihkannya saja.

"Lisa"

"Ko bihun, kami mau tinggal di sini sementara waktu" ucap lisa

"Ah baiklah, kamar mu selalu ku bersihkan jadi kau tinggal menempatinya saja" ucap mi long

"Kalau begitu kami naik dulu" ucap lisa

"Ah lisa. Ini kunci nya" ucap mi long memberikan salah satu kunci kedai ke lisa.

Sampai di kamar lisa menanggalkan semua baju jennie. Dia tau apa yang harus ia lakukan jika jennie sedang seperti ini.












Tbc...

Selasa 02.03.2021.03:13PM

dapatkan aku jika kau mampuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang