"Gue mau tidur sama jisoo" ucap chaeyoung. membuat june dan hanbin heran, ga biasanya nih anak. Biasanya chaeyoung ga mau jauh jauh dari lisa
"Oh ya udah" ucap lisa. Kemudian naik ke atas mobil hanbin yang sudah terpasang tenda buat tidur.
Jisoo yang mendadak kaku, semakin kaku saat Chaeyoung menariknya ke tenda lain untuk tidur.
●●●●●●●●●
Jam 4 pagi, alarm di hp jisoo bunyi. namun ia kesusahan mengambil hp nya. karena badannya di peluk erat oleh Chaeyoung. entah dari kapan chaeyoung berada di atas tubuh nya.
Nafas yang sesak semakin sesak, saat wajah chaeyoung menggesek kulit lehernya.
Tak berbeda jauh dengan keadaan chaesoo. di tenda jenlisa juga sama. mereka tidur berpelukan dengan kepala lisa yang tepat di depan buah dada jennie, tangannya melingkar di pinggang jennie. dan jennie memeluk kepala lisa. Mereka berbagi kehangatan di dini hari ini.
-
10 menit kemudian alarm jisoo bunyi lagi.
"Chaeng bangun, kita harus syuting" ucap jisoo pelan
"Kita ga ada scene jisoo" ucap chaeyoung kembali menggesek leher jisoo.
"Tapi kita harus bantu mereka biar cepet kelar" ucap jisoo lagi.
"Ah bawel banget sih lo" ucap chaeyoung beranjak dari tubuh jisoo tanpa membuka matanya. dia sungguh ngantuk sekarang.
Jisoo ikut bangun
"Cuci muka biar ga ngantuk" ucap jisoo
-
Jam lima pagi mereka sudah melakukan syuting.
Jisoo menyiapkan sarapan buat mereka. Ga ribet sih cuma sereal dan juga sandwich.
Minggu siang mereka sudah kembali ke seoul
"Jam berapa pemotretan nya?"
"Jam 2, yu ah cuss" ucap jennie.
●●●●●●●●
Jam 4 sore mereka selesai pemotretan.
"Gue langsung pulang aja yah, mau bikin rumah pohon" ucap chaeyoung
"Oke. Ntr gue hubungi tukang buat bantu lo" ucap hanbin.
"Ko junhoe lo mau bareng gue ga, taksi online gue udah ada"
"Kuy lah" ucap june sambil memeluk bahu sepupunya itu.
"Mobil gue gimana dong?" Tanya hanbin.
"Lo pake jurus seribu bayangannya naruto aja, gue cape, males nyetir " ucap june
"Ya udah gue suruh orang aja buat ambil kesini. Lisa, Jennie, lo berdua gue anter pulang aja." Ucap hanbin
"Ga usah, beda arah kita. Gue mau naik bis aja" ucap lisa
"Bin lo di tolak, udah deh nyerah aja" teriak june yang baru beberapa langkah berjalan di samping chaeyoung.
Lisa dan jennie duduk di bis berdampingan tapi mereka diam dengan pikiran yang melayang. Mereka berdua sedang memikirkan bagaimana pistol itu berubah dari mainan menjadi sungguhan. Tak ada obrolan sama sekali antara jennie dan lisa. Mereka hanya say good bye saat akan berpisah memasuki rumah masing masing
"kau sudah pulang nona" ucap dara saat jennie masuk ke ruang tengah.
Jennie menghempaskan tubuh nya ke sova, dia membiarkan koper teronggok di sudut ruangan. Dia tak menjawab pertanyaan dara yang ga mutu, jelas jennie baru nyampe di tanyain baru pulang. Jadi menurut jennie pertanyaan itu ga mutu. Padahal itu adalah hal basa basi untuk mengawali pembicaraan. Terkadang basa basi itu di butuhkan untuk mencairkan suasana. Dan memulai pembahasan.
"aku hampir saja menjadi orang yang gagal dalam misi" ucap dara, namun jennie masih acuh dan tetap memejamkan matanya.
"kupikir, ayah mu perlu tau, jika nyawa putri nya sudah tidak aman disini" kata dara lagi.
Mendengar itu Jennie langsung membuka matanya, dan menatap tajam wajah dara.
"Jangan bilang appa dulu"
"Aku harus melaporkan apapun yang terjadi pada bos ku"
"kumohon" ucap jennie merendahkan diri untuk di turuti
"kau bukan bos ku"
"kau mengikuti Ku?" dara mengangguk.
"apa ada hal yang mencurigakan sebelumnya.
"tidak ada"
"tolong jangan lapor dulu ke appa. Aku yakin ini tak sesuai dengan dugaan mu, aku pikir ini jebakan untuk jisoo"
"Maksudnya?"
"ada seseorang yang ingin menjadikan jisoo seorang pembunuhan, itu akan merusak nama baik jisoo dan keluarga nya bukan"
"kemungkinan nya ada dua, ingin mencelakai mu atau menjebak jisoo"
"ini sama seperti kejadian penembakan di mobil waktu itu, jadi aku yakin ini jebakan untuk jisoo.
Tbc...
Minggu 13.12.2020.02:33AM
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.