Lisa menghubungi Chaeyoung. Tapi tak di angkat.
Di sisi lain Chaeyoung sibuk ngomong sama si kuda
"Elisabeth, udah dong makannya, kita ketinggalan nih sama yang lain" ucap chaeyoung.
Tapi si elisabeth tetep aja ga mau denger ataupun ngikutin intruksi nya jisoo. Mereka keluar dari jalur pulang. Masuk lebih dalam dan bahkan ke perkebunan coklat.
Drrrt ddrrrrttt
Hp chaeyoung bergetar.
"Hallo lisa.. gue nyasar lisa, cepetan kesini. Si elisabeth ga mau denger perkataan gue. Kali aja kalo lo yang ngomong dia bakal ngerti"
"Enak aja, lo kira gue pawang kuda apa"
"Gue ga mau tau pokonya kesini sekarang gue takut banget ini"
"Shareloc cepet"
Jisoo membuka hp nya, baru aja mau menghubungi pengawalnya hp nya mati karena habis baterai. Ya habis lah dari tadi dia video ini itu.
"Hahh.. cape gue ngomong sama elisabeth. Dia ga mau ngerti, mau nya makan melulu" ucap chaeyoung mengeluh sambil menyandarkan kepalanya di dada jisoo.
"Dia binatang chaeng, mana ngerti omongan manusia"
"Joohwang ngerti ko omongan gue"
"Siapa joohwang?"
"Ikan gue" ucap Chaeyoung
"Joohwang kan punya lo, dan si elisabeth bukan, makanya dia ga ngerti omongan lo"
"Berarti jika ingin dimengerti harus memiliki dulu yah"
Ucapan Chaeyoung ini ambigu menurut jisoo
"Iyah, lo mau ga jadi milik gue" kata jisoo berupa ucapan yang sangat lirih.
"Lo ngomong apa barusan?" tanya chaeyoung yang samar mendengar gumaman jisoo
"Emang gue ngomong apa barusan perasaan gue ga ngomong apa apa" kata jisoo ngelak.
"Perasaan gue denger lo ngomong sesuatu barusan tapi ga jelas gitu." Ucap chaeng.
Tiba tiba saja dia menarik kedua lengan jisoo untuk memeluk dirinya.
"Lo kenapa?" tanya jisoo semakin tak karuan, keringat dingin udah mulai timbul di pelipisnya.
"Jisoo, gue rasa di sini ada hantunya" ucap chaeyoung mempererat pelukan jisoo
"Jangan ngomong sembarangan di tempat seperti ini". ucap jisoo
"Elisabeth ayo pulang, lo ga mau kan gue kencing di punggung lo" kata Chaeyoung merengek ke kuda yang sedang lahap makan rumput
-
"Jen ini ko makin gelap yah. Padahal kan ini tengah hari." Ucap lisaKini mereka sudah memasuki perkebunan coklat.
Perkebunan coklat lebih rimbun di banding kan perkebunan durian, jadi wajar saja jika matahati tertutup oleh dedaunan.
"Bener ga sih tuh si mbah google?" tanya jennie.
"Arahnya bener dan kita sudah mulai dekat"
Jennie memberhentikan kudanya.
"Turun dulu yu gue cape, haus lapar pula" ucap jennie.
Setelah turun dari kuda, lisa memanjat pohon coklat yang tidak terlalu tinggi dan memetik satu buah coklat. Membenturkan buah itu ke pohon supaya terbelah.
Jennie dan lisa menikmati buah coklat itu.
"Yang di jadiin coklat ini bijinya yah" ucap lisa
"Huum" kata jennie sambil menikmati coklat yang manis dan menyegarkan itu.
"Tapi kenapa bijinya malah di geletakin gini yah" ucap lisa melihat biji biji coklat yang berserakan.
Jennie mengeryit bingun benar yang du katakan lisa. Kenapa biji coklat itu malah di buang.
"Mungkin itu bekas para pekerja yang kelaparan". Ucap jennie.
Lisa mengangguk.
Jennie mengedarkan pandangannya ke sekitar, matanya menangkap seseorang yang ia kenali di antara beberapa orang. Jennie memperhatikan gerak gerik mereka. Mereka memotong buah cokelat itu kemudian membuang isinya dan memasukan bungkus berupa serbuk kedalamnya, setelah itu di rapatkan kembali. Sekarang Jennie mengerti apa yang mereka lakukan dan kenapa biji coklat itu bisa terabaikan padahal itu lah hasil nya.
"Jen. Pengen pipis" kata lisa merengek.
"Ya udah pipis aja sana"
"Dimana?"
"Ya dimana aja terserah lo. Ini hutan ga ada toilet dan ga ada juga yang bakalan ngintip lo" ucap jennie.
"Temenin gue pipis dong".
"Ih ogah"
"Sana. lo pipis di semak semak. Gue liatin lo dari sini" ucap jennie
Karena tak tahan ingin pipis lisa pun akhirnya menurut
"Janji yah lo liatin gue dari sini" ucap lisa.
"Iya bawel. Penakut banget jadi orang" ucap jennie
Setelah lisa pergi jennie megnikat tali kudanya ke pohon, kemudian dia mendekat ke arah sekelompok orang yang ia perhatikan sedari tadi.
Begitu sampai jennie di todong oleh beberapa pistol. Tapi dia tak gentar sedikitpun.
"Sedang apa kalian?" tanya jennie tenang
"Itu bukan urusan lo" ucap salah seorang dari mereka.
"Itu narkoba bukan?" Tanya jennie menoleh ke arah coklat.
"Itu bukan urusan lo anak kecil" ucap seorang pria kira kira berumur 25 tahun sambil mendekat dan tetap menodongkan pistolnya.
"Jauhkan pistol itu dari nya" ucap seorang lelaki yang pasti itu adalah pimpinan mereka
"Oppa, aku kira bisnis keluarga kita ga sampai sejauh ini. Aku kecewa dengan kalian" ucap jennie dingin.
"Kau belum mengerti jennie. Oh ya bagaimana kabarmu?, lain kali kita makan mandu bareng bagaimana?" Tanya orang itu
"Aku ingin penjelasan"
"Nanti aku jelaskan, aku akan mentraktirmu sepulang dari sini. Mumpung kita ketemu". Ucap orang itu sambil mengelus kepala jennie
"Lihat, temanmu mencarimu" kata orang itu memperhatikan lisa yang jauh di sana sedang celingak celinguk.
"Aku ingin tes urine oppa, sebagai syaratnya"
"Tenang saja, aku bersih. Dan barang ini cuma mampir di tangan oppa" ucap lelaki itu sambil tersenyum.
"Aku ga mau tau, saat kita ketemu. Yang aku inginkan harus ada" ucap jennie tak mau di bantah.
Jennie menghampiri lisa
"Lo dari mana" tanya lisa.
"Tadi ada kelinci di sana aku coba tangkap tapi tidak dapat" ucap jennie
Lisa cemberut.
"Kenapa lo cemberut gitu?"
"Tadi lo janji, lo gabakan tinggalin gue. tapi nyatanya, hanya karena kelinci lo tinggalin gue".
"Udah deh ga usah berlebihan, sekarang gue udah balik ke elo kan" tanya jennie
"Ya udah yu. Kita cari jisoo lagi."
"Ko jisoo sih. Harusnya jisoo sama chaeng" ucap lisa
Jennie memutar bola matanya jengah.
"Iyah. Ayo kita cari jisoo sama chaeng" ucap jennie dengan penekanan di akhir kalimatnya.
Tbc...
Kamis 22.10.2020.08:22AM.
KAMU SEDANG MEMBACA
dapatkan aku jika kau mampu
Fanfictionkisah cinta seorang gangster #1 gxg 14-09-2021 #1 chaesoo 05-12-2021 #1 chaesoo 06-12-2021 #1 actioncomedy 13-02-2021 #2 Jenlisa 12,13-01-2023 #16 jennie 14-01-2023 #50 jennie 15-01-2023