151~v

883 101 39
                                    

Jisoo dan haein melakukan bulan madu. Setelah jisoo resmi keluar dari kepolisian.

Di sebuah lorong hotel. Haien mencium jisoo. Saat mengimbangi ciuman suaminya, jisoo tak sengaja membuka matanya dan terdapatlah sosok yang ia cintai di hadapannya berjarak sekitar lima meter dari dirinya. Sedang berciuman dengan seseorang yang membelakangi nya. Chaeyoung membuka matanya, seketika mata mereka beradu. Sama sama berciuman dengan mata terbuka saling memandang satu sama lain. Mereka seakan ciuman jarak jauh

Chaeyoung menyudahi ciumannya, dia membiarkan kekasihnya masuk kamar. Kemudian dia berjalan ke arah jisoo.  Tanpa berkata apapun chaeyoung melewati jisoo begitu saja.

Haein melepas ciumannya. Setelah melihat seseorang melewatinya..


●●●●●●●●

Sore hari yang indah. Jisoo berada di lobi hotel sendirian meminum susu pisangnya dengan tenang sambil membaca buku. Chaeyoung pun berada di sana dengan meja yang tak jauh dari meja jisoo. Dia sedang berkencan dengan seorang pria tampan. Jisoo tau itu tapi dia pura pura tak tau. Sesekali dia mengintip dengan ekor matanya. Chaeyoung juga tau kalau jisoo ada. Mereka duduk berhadapan dengan jarak tak terlalu jauh.

"Kenapa dia sendirian? Kemana suami nya?" Tanya chaeyoung dalam hati sambil memperhatikan jisoo yang terlihat tenang di depan sana.

Merasa di perhatikan, jisoo mengangkat sedikit kepalanya. Dan. Akhirnya mata mereka bertemu pandang. Ada gerakan halus di kaki jisoo. Dia nervous luar biasa di tatap sama pujaan hati nya.

"Aku pergi sekarang yah. Jangan kangen" ucap pacar chaeyoung pamit setelah mengecup pipi chaeyoung.

Chaeyoung tersenyum membalas perlakuan pacar ke sekian nya.

Jisoo yang melihat itu mendadak panas,  seperti ada gunung merapi yang siap memuntahkan lahar panas.

Merasa terus di perhatikan. Chaeyoung berdiri dan menghampiri jisoo. Duduk di meja yang sama dengan jisoo.

Jisoo kaget di samperin gitu. Dia tak mampu berkata apa apa. Seakan mulutnya ada yang mengunci.

"Lo lagi bulan madu yah? Oh ya, madu nya mana, ko ga keliatan?" Tanya chaeyoung sambil celingak celinguk mencari keberadaan haein.

"Dia ada kerjaan mendadak" jawab jisoo setelah mampu mengendalikan diri dari rasa grogi yang menyerangnya.

"Oh, gue gabung ga apa kan? Dari pada sendiri sendiri" ucap chaeyoung meminta ijin, padahal seharusnya ia minta ijin sebelum duduk di meja yang sama dengan jisoo, bukannya sesudah duduk.

"Ga apa, lagian lo udah duduk juga" ucap jisoo. 

"Pacar?" Tanya jisoo untuk memulai percakapan. Bertanya hal yang sudah iya tau, bahkan menyakiti dinding hati nya.

"Iya" jawab chaeyoung

Hening tak ada lagi percakapan,  mereka berdua canggung. Ah bukan mereka, tapi jisoo.

"Aku harus pergi" ucap Chaeyoung.

"Boleh aku nebeng?" Ucap jisoo reflek, dia sendiri tak percaya jika dia mengajukan itu.

"Udah cek out emang?" Tanya chaeyoung

"Kalau lo ijinin gue nebeng, gue cek out sekarang" jawab jisoo.






●●●●●●●

Leo berada di gendongan salah seorang  pria berbadan besar. Dia sudah mulai rewel karena lapar, dan tak nyaman karena popoknya penuh.

"DIAM KAU" ucap taehyung kesal.

Bukannya diam, leo semakin menangis.

"Percepat laju mobilnya!" Perintah taehyung.

Dia sekarang sedang berada dalam perjalanan menuju sebuah tempat yang terbengkalai. Tak ada satu pun orang yang berani kesana karena merasa ngeri. Kecuali taehyung. Tentu saja taehyung tidak merasa takut, karena tempat itu dulunya adalah rumah megah keluarga besarnya.

-
Leo sudah terikat dengan bom yang melilit di tubuh nya. Dia tak berhenti menangis.

"Menangislah sepuasmu, sebelum kau mati anak sialan" ucap taehyung menatap tajam leo.

"Kau lebih beruntung di banding aku anak sialan, kau menangis bukan karena kehilangan, tapi untuk menghilang. Tidak sepertiku, yang menangis karena menyaksikan keluarga ku punah, karena ibumu" ucap taehyung dengan amarah yang memuncak

"Kau beruntung tak menyaksikan orangtua mu meninggal di hadapanmu" ucap taehyung seolah curhat ke leo.

"Saksikan lah dari neraka, orangtuamu menangisi mu. Dan tangis mereka tak sebanding dengan tangisku selama ini" ucap Taehyung semakin menggebu.

"Boss.. kita harus segera pergi. Waktunya semakin menipis" ucap salah satu anak buahnya

Lima belas menit lagi bom itu meledak.

"Satu peluruku harus bersarang di kepalanya" ucap taehyung sambil mengarahkan pistolnya ke arah leo.

"Jika tembakanmu meleset kita akan jadi daging panggang di sini boss" ucap anak buah nya.

"Aku tak peduli" ucap taehyung seperti orang gila




Dorrr

Satu tembakan terjadi, seketika leo berhenti menagis.

Taehyung segera pergi dari tempat itu.

●●●●●
"SIALAAAANNN siapa yang berani main main denganku" ucap jennie geram.

"Siapapun itu, dia akan mati di tanganmu" ucap lisa memeluk jennie.

"Kau benar. Aku akan mengiris kulitnya dengan silet, biar dia merasakan bagaimana sakitnya di setiap detik akhir hidupnya. Kemudian aku akan mencincang tubuhnya dan ku berikan pada buayamu" ucap jennie.

"Jangan buaya ku, dia akan muntah kalau makan orang biadab. Bagaimana kalau kau berikan saja pada kucing oren mu saja" ucap lisa

"Kucing oren ku bisa sariawan jika memakan daging tak higienis" ucap jennie.

"Ya udah sedekahin aja dagingnya ke kebun binatang"

"Ide bagus" ucap jennie.

"Aku sudah mendapatkan lokasinya" ucap lisa setelah mengotak atik laptopnya.

"Koordinatnya" ucap lisa menggantung

"Kediaman keluarga BANG" ucap jenlisa bersama setelah sama sama melihat

"Siapa?, keluarga BANG sudah musnah" ucap jennie

"Apa kau yakin tak ada yang terlewat?" Tanya lisa.

 

Tbc

Jum'at 26.02.2021.09:09PM

Double up. Nih. Terimakasih nya buat yang udah jawab benar di part Sebelum nya. 😉


Jawabannya adalah taehyung.
Part 117; Kejadian yang tak di inginkan pun terjadi, lisa terdorong keluar jendela dan jatuh bersama taehyung. karena lisa begitu erat menggenggam tangan taehyung mereka berdua jatuh. dan satu ledakan keluar entah siapa yang tertembak. Karena darah keluar dari tubuh mereka berdua.
Part 119; "Apa aku harus senang menjadi orang cacat seperti ini ayah" ucap v,
Part 144;  "Rumah kita di bom hyung" ucap taehyung di sebrang sana

Di part 144 namjoon mati di patahkan tulang lehernya sama jennie. Jadi bukan namjoon ya.

Yang tertembak bukan lisa tapi taehyung
Dan berakibat kelumpuhan. Taehyung satu satu nya orang yang tidak meninggal karena bom. Terbukti dia bisa menghubungi namjoon yang menandakan jika taehyung tidak berada di rumahnya saat bom itu meledak.

Bermain teka teki itu menyenangkan bukan hahaha

dapatkan aku jika kau mampuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang