47~pantat si babi bolong

939 123 2
                                    

Jum'at sore sepulang sekolah, lisa langsung membersihkan diri dan bersiap untuk pergi ke bandara. Lisa meraih ransel yang berisi keperluannya untuk 2 hari kedepan. Lisa menatap nanar celengan yang udah di bobolnya. Beberapa hari yang lalu. Dia membawa semua sisa uang dari celengan itu untuk membayar tiket pesawat nanti.

"Berangkat sekarang?" Tanya kao.

Lisa mengangguk.

"Mana dompet mu?" tanya kao.

Lisa langsung ngerti kenapa bibinya itu menanyakan dompetnya.

"Uang aku masih ada ko bi" tanya lisa.

"Itu kan cuma uang saku. Kau kesana perlu buat bayar tiket kan?" Tanya kao.

"Ada ko bi. Aku kan ga pernah jajan" kata lisa masih enggan memberikan apa yang bibinya minta. emang benar sih lisa itu ga pernah jajan. Dia makan di kantin gratis. Dan dia jarang menggunakan angkutan umum. Jadi uang jajan nya di masukan ke celengan babi nya, yang sekarang pantat si babi itu udah bolong.

"Mana coba liat" kata kao masih menjulurkan tangannya tanda meminta.

Lisa mengambil dompetnya dari ransel dan memberikan pada bibinya.

Kao mengerutkan alis nya melihat isi dompet lisa. Uang yang sedikit bekas lipatan belum terlihat rapi di dompet itu. Ia yakin ponakannya ini membobol celengannya. Kao memasukan beberapa lembar uang ke dompet lisa. Uang itu cukup untuk bayar tiket pulang pergi dan juga buat jajan di sana.

"Nih" kata kao memberikan kembali dompet Lisa. "Jangan banyak ngomong. Udah aku katakan kamu itu tanggung jawab aku, mulai sekarang Jangan sungkan untuk meminta. Anggap saja aku orang tua mu" ucap kao yang merasa lisa belum sepenuhnya menganggap jika mereka terikat persaudaraan.

"Orang tua? Kau masih muda untuk aku anggap orang tua" kata lisa menatap kao jenaka

"Itu hanya perumpamaan untuk kamu tidak segan padaku. Kita bukan orang lain lisa. Sampai kapan kamu akan merasa jika aku ini hanya adik dari ibumu?".

Lisa tak enak hati. Dia bukan tak menganggap kao saudaranya. Hanya saja begitu sungkan untuk meminta pada kao. Dia sudah sangat bersyukur kao mau menampungnya. Tapi dia berusaha seminim mungkin untuk tidak memberatkan kao. Selama ini dia rajin membantu pekerjaan kao. apalagi sekarang kao makin jarang di rumah karena urusan lain yang entah apa. Lisa pun tak tau. Dan kedai itu sekarang makin ramai. Entahlah, mungkin lisa bawa keberuntungan.

"Ya halo chaeng" kata lisa mengangkat telpon dari Chaeyoung yang menanyakan apa dia sudah berangkat atau belum.

Setelah menutup telpon nya ia berteriak pada bibinya yang kini sudah ada di pantry, dia bergerak ke sana saat lisa menerima telepon itu. "Bibi aku berangkat dulu ya" kata lisa

"Hati hati di sana kalo ada apa apa langsung hubungi aku" kata kao.

Lisa bergerak ke arah pintu keluar. Namun pergerakannya terhenti.

"Kau pergi dengan jennie?" Tanya kao.

"Iya" jawab lisa

Kao hanya ber ooh saja.

Lisa melihat jennie masuk ke mobil ibunya.

"Rupanya di antar ibunya" gumam lisa.

"Kau ke bandara mau pake bis?" tanya kao yang sudah ada di samping lisa, membuat lisa reflek memegang dada nya karena kaget mendengar suara kao di dekatnya. Dia bertanya kediri sendiri sejak kapan kao ada di situ, bukannya tadi dia ada di pantry. Apa dia terlalu lama mematung memperhatikan jennie

"Kenapa kaget gitu?" tanya kao terkekeh geli melihat tingkah keponakannya itu.

"Iya pake bis" kata lisa.

"Mau aku antar?" Tawar kao

"Tidak perlu. Kan masih banyak pelanggan" kata lisa sambil menunjukan dengan dagunya ke arah meja yang penuh pelanggan. Mi long sama juki keliatan sibuk banget. Dan sepertinya bibinya membatasi pesanan, karena juki pasti tak akan bisa mengantar pesanan jika kedai dalam keadaan ramai seperti ini.

Kao mengabaikan omongan lisa dia malah memanggil juki. "Mas juki, sini dulu" kata kao sambil melambaikan tangannya.

Juki menghampiri kao "ada apa nona?" Katanya sopan.

"Tolong antarkan dulu lisa ke bandara" pinta kao.

Juki mengangguk patuh. Kemudian menoleh ke arah lisa. "Tunggu bentar ya, aku bawa jaket dulu.

Lisa mengangguk.

Tbc...

Jum'at 09.10.2020.10:09PM

10:09PM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cantik banget boo nya nini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cantik banget boo nya nini. Pantesan nini bucin banget.

dapatkan aku jika kau mampuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang