142~sebatas kata tanpa rasa

878 100 35
                                    

Tiga hari berlalu, lisa benar benar liburan di kampung halamannya. Chaeyoung senang? Tentu saja, apalagi sama makanan khas thailand. Siap siap deh isi dompetnya terkuras, karena lisa pelit ga mau jajanin chaeyoung padahal dia loh yang bawa Chaeyoung liburan, tapi chaeyoung tak mempermasalahkan itu. Uangnya ga akan habis karena makan doang.

-

"Park jane pergi ke thailand" ucap jinyoung

Jisoo mengernyit. Kenapa bisa kebetulan gini. Lisa dan Chaeyoung pergi ke thailand dua hari yang lalu.

Jennie geram melihat pemberitaan tentang lisa yang ingin menikahi chaeyoung di thailand dia ga rela kehilangan lisa. Makanya di buru buru nyusul lisa untuk menjelaskan kesalahpahaman lisa terhadap seungri kakaknya.

"Sendiri atau di temani?"

"Sepertinya sendiri. Apa aku perlu mengikuti nya"

"Tidak perlu, lagipula kita hanya menduga orang itu. Kamu fokus ke orang yang menembak sniper itu saja.

"Seperti jalan buntu, aku sulit menemukan jejaknya. Dia sangat bersih"

-
Di sini lisa sekarang. Di mini market dulu, tempat dia menyaksikan bagaimana mobil ayahnya terdorong masuk tebing, lisa marah ke pengemudi itu. Yang hanya menoleh kemudian berlalu begitu saja seakan tak terjadi apa apa. Lisa mungkin bisa memaafkan nya jika saja ada pertanggung jawaban atau kata maaf orang itu padanya. Maka dia akan pasrah pada takdir karena harus di tinggalkan oleh ayahnya. Namun sakit hati itu enggan pergi karena ke acuhan si penabrak, yakni kakak dari kekasih hatinya. Dia tak marah pada jennie, dia hanya marah dengan keadaan. Dia harus pasrah dengan keadaan yang menakdirkan dia tak bisa bersama dengan orang yang menguasai hatinya itu

Dia menyipitkan matanya kala melihat  seseorang di sebrang  sana sedang berdiri  menghadap tebing. Dia sangat hapal betul dengan postur tubuh orang itu.

"Mau apa kau disini?" Tanyanya ke  orang itu yang pasti tak akan dapat jawaban karena pertanyaan itu sangat pelan dan berada dalam jarak yang lumayan jauh, lagipula suara itu akan habis tergerus oleh bisingnya suara kendaraan yang berlalu lalang .

Orang yang di perhatikan lisa membalik badannya dan ternyata benar saja, itu orang yang di usir paksa oleh lisa untuk tidak menampakan diri  lagi di hadapannya.

Jennie memandang lurus lisa. Dua mata itu saling beradu tanpa kedip. Dengan pikiran yang sama kacaunya. Jennie harus bisa menjelaskan keadaan hingga lisa paham dengan  apa yang terjadi.

Lisa menyeberang jalan, setelah  memperhatikan laju kendaraan.

Seiring langkah lisa menuju dirinya  jennie sudah resah, pikirannya  mendadak kalut, takut lisa tak mau mengerti. Tapi Sejauh yang ia tau, lisa adalah orang yang sangat pengertian dan mau mendengarkan orang lain, tapi apakah dia sekarang masih punya sifat seperti itu. Atau sudah berubah. Jennie pun tidak tau pasti akan hal itu.

"Kenapa kau menampakan dirimu di sekitar ku jennie? Bukankah sudah ku bilang jangan pernah telihat olehku" ucap lisa

"Aku ingin menjelaskan sesuatu. Dan  ku harap kau mendengarnya tanpa menyela"

"Silahkan"

"Aku minta maaf atas nama kakakku, yang tidak pernah bertanggungjawab dengan perasaanmu, disini ayah mu meninggal bukan?" ucap jennie

"Apakah bisa aku mengulang masa lalu supaya kejadian itu tak terjadi?" tanya  jennie.

Tentu saja tidak bisa pikir lisa

"Apa aku harus dapat imbas dari apa yang tidak aku lakukan sama sekali?" Tanya jennie lagi.

"Apakah aku salah kali ini?" tanya lisa ke diri sendiri

"Tidak kah ada kesempatan untuk kita bisa bersama?" Tanya jennie

"Maaf, aku tidak bisa" 

"Kenapa? Apa kata kata cintamu  hanya sebatas kata tanpa rasa?" Tanya jennie yang sedikit kesal atas jawaban tak memuaskan dari lisa

"Kau meragukan perasaan yang sudah aku punya semenjak temu pertama denganmu?" Tanya lisa

"Jika kau ingin aku percaya, lalu kenapa kau berubah setelah mengetahui jika darahku sama dengan orang yang membunuh orang yang memberi darah untuk kehidupan mu"

"Maafkan aku" ucap lisa

"Tak seharusnya kau meminta maaf. Aku yang seharusnya minta maaf bukan" ucap jennie menyindir secara tersirat

"Yah benar, kau lah yang seharusnya  minta maaf ke lisa karena sudah  menyakitinya sejak dulu. Aku tau kau tau jika lisa punya perasaan padamu sedari dulu. Tapi kau mengabaikannya bukan?. Bukankah itu kejam jennie?  dan sekarang kau minta maaf untuk mendapatkan lisa kembali. Kau takut kan kehilangan lisa?" ucap chaeyoung  yang tiba tiba muncul di belakang  jenlisa.

Rupanya lisa sudah cukup lama meninggalkan chaeyoung  yang hanya  buang air kecil tadi. Sebenarnya  chaeyoung sudah panik tadi, saat tidak mendapati lisa di depan mini market. Dia takut di tinggalkan lisa di tempat  yang tidak ia kenali. Beberapa kali chaeyoung menelpon tapi tak di respon. tentu saja, karena lisa sengaja  mematikan hpnya semenjak dia datang ke thailand. Lisa benar benar tak ingin di ganggu oleh siapapun.







Tbc...

Minggu 14.02.2021.07:09PM

Dari keempat ff yang udah di publis mana yang udah di baca? Dan mana yang reader suka?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari keempat ff yang udah di publis mana yang udah di baca?
Dan mana yang reader suka?

Dari keempat cerita di draf saya. Mana kiranya yang pengen baca?

Hari minggu banyak tanya.
Emang.
Saya harap reader mau jawab..



Happy V Day readernim💝

dapatkan aku jika kau mampuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang