3~mengantar roti

2.4K 249 8
                                    

"Bagaimana hari pertamamu di sekolah?" Tanya kao

"Berat, seperti masuk camp saja"

"Itu karena kau belum beradaptasi. Setelah mengenal banyak orang kau akan nyaman nantinya"

"Kau benar bibi"

-
Lisa melihat ke sebrang jalan.

"Mereka sepertinya mau pindahan" ucap lisa

"Katanya mereka akan pindah ke kampung halamannya, hidup di ibukota sangat berat jika tak punya skill, dan terkadang punya skill tapi keberuntungan tak berpihak akan sama saja susahnya"

"Bibi. Apa kau mengalami kesulitan selama di sini?"

"Sulit untuk memulainya. Tapi berkat ketekunan dan keberuntungan ku. Aku bisa melewati masa itu"

Kao membuka kedai kopi dan roti. Di sebuah ruko di pusat kota. Dia tak melanjutkan sekolahnya karena terbentur biaya. Setelah lulus sekolah menengah atas dia nekad pergi ke korea untuk bekerja dan setelah 2 tahun bekerja dia memutuskan untuk mendirikan usaha sendiri. Dan keberuntungan memang berpihak padanya. Sekarang dia mampu mandiri.

"Aku akan membantu bibi mulai sekarang"

"Tak perlu, sekolah saja yang bener"

"Aku pikir sekolah itu sekolah yang sangat elite, kenapa bibi memasukanku ke sana."

"sayang. Otak jenius mu itu jika masuk sekolah biasa aja"

"Tapi biaya nya pasti mahal. Lagipula aku seperti orang yang sedang di negri entah berantah"

"Kau dapat keringanan biaya karena otakmu itu. Dan gunakan otakmu untuk tetap bertahan di negri entah berantah ya kamu sebut tadi"

"Mereka seperti tirek dan aku ayam kampung yang siap mereka lahap setiap saat"

"Kau berlebihan lisaya.. kau ini berlian dan dimana pun kamu berada kau akan tetap bersinar, sekeras apapun yang menghantammu. Kau akan tetap kuat dan berkilau. Berhenti mengeluh dan berfikirlah dengan positif, tunjukan pada mereka bahwa kamu ini bukan orang biasa"

"Aku merasa payah bibi. Teman sekelasku seperti alien semua. Teman sebangku ku acuhnya sangat luar biasa. Aku seperti mahluk tak kasat mata. Bahkan saat istirahatpun dia pergi begitu saja tanpa ngomong apa apa"

"Terus kamu mau nya apa, dia ajakin kamu gitu?, kamu dong gerak duluan, ajakin dia duluan"

"mau ajakin gimana, dia nya langsung pergi begitu aja"

"Terus kamu istirahat sama siapa?, Sendiri?"

"Sama teman sebangku ku"

"Lah, itu bareng"

"Bareng, sih tapi ga bareng bareng"

"Maksudnya gimana? Bareng, tapi ga bareng bareng"

"Iyah bareng se meja tapi dia sibuk ngunyah"

"Lagi makan ya ngunyah lah, mau nya apa?"

"Ya ga ada ngobrol apa apa"

"Makan sambil ngobrol itu ga baik, nanti kesedak. Dan berhenti negatif thinking sama orang di sekitarmu. Kau harus mersikap baik, maka orang akan baik juga terhadapmu"

"Maaf aku banyak ngeluh"

"Ya udah habiskan makanan mu dan bantu aku kirim roti ini"

"Siap kapten" kata lisa sambil menghormat pada bibinya itu.












●●●●●●●●●●●●●●●

Lisa menekan bel berkali kali tapi pemilik rumah tak kunjung membukakan pintu.

Lisa mengecek kembali alamat yang tertera di kertas.

"Benar" gumam lisa.

Cklekk

Pintu terbuka,

"Lisa, ada apa kau kesini?, dan kenapa tau alamatku?, apa kau membuntutiku saat pulang tadi"

Lisa juga sama terkejutnya dengan orang di depannya itu. Yang menginterogasi nya dengan gaya bicara seperti nge rap aja.

"Tanda tangan di sini. Dan ini roti mu" ucap lisa memberikan sekotak roti pada orang di depannya

"Aku tidak tau jika ini alamatmu, dan aku juga tak membuntutimu, untuk apa coba aku lakukan hal tak berguna semacam itu. Aku kesini hanya untuk mengantarkan roti pesananmu"

"Galak banget" ucap orang itu kemudian menutup pintu tanpa mengucap apapun lagi.

Tbc...

Minggu 23.08.2020.05:02AM

dapatkan aku jika kau mampuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang