dapatkan aku jika kau mampu

124~jennie, Gue rindu sama lo

Lisa baru selesai syuting iklan produk ternama MAC. Hanbin dari tadi setia menunggunya sambil menikmati indahnya ciptaan tuhan itu. Hanbin tak pernah bisa berpaling dari lisa apalagi sekarang lisa menjelma menjadi wanita yang sempurna di matanya.

"Makan siang dimana kita?"

"Deket sini aja"

Hanbin mengangguk kemudian meraih jemari lisa untuk ia pegang. Lisa tak menolak sama sekali.

-
Sambil menunggu makanan tiba, hanbin melirik jemari lisa untuk membuktikan sesuatu. Saat dia memegang jemari lisa dia tak menemukan ada perhiasan apapun di sana

Lisa yang peka, melirik arah pandang hanbin.

"Bin, gue__"

"Cincin lo, ga pake?" Tanya hanbin memotong ucapan lisa

"Ee__"

"Ga apa, ga dipake juga. itu kan cuma simbol, kita akan menikah dengan adanya cincin itu ataupun tidak. Lagipula aku udah siapin cincin pernikahan kita nanti"

"Bin mengenai berita itu ___"

"Itu hanya rumor kan, aku percaya sama kamu. Kamu ga mungkin hianatin aku. Lagipula itu kan hal biasa buat kalian. Aku tau gimana deketnya kamu sama rosie."

"Tapi __"

"Keluarga aku ngerti ko. Kemarin emang sempat nanyain ke aku tapi setelah aku jelaskan mereka mengerti"

Lisa bingung untuk berucap apa lagi. Hanbin begitu lugu menurut nya. Tak tau aja dia, kalau hanbin memendam luka yang tak terlihat oleh matanya. Hanbin jelas terluka melihat lisa di cium rosie. Dia aja ga pernah cium lisa sama sekali. Bahkan saat lamarannya di tenda waktu lalu hanya berakhir dengan obrolan saja. Tak ada cium kening, pipi, apalagi bibir.

"Kawasan kemarin udah aku beli dan aku atas nama kan kamu" ucap hanbin

"Bin __"

"Ga usah protes. Itu emang hadiah aku buat kamu" ucap hanbin

Obrolan mereka terputus karena makanan tiba.

"Bulan depan kita nikah gimana?" Ucap hanbin

"Bulan depan?" Lisa seperti orang linglung denger itu

"Aku udah nanya unnie boom dan dia bilang kerjaan kamu ga terlalu padat bulan ini jadi kita bisa nyiapin pernikahan kita"

"Bin. Apa ga kecepetan?"

"Mau nunggu apalagi. Lebih cepat lebih baik bukan?"

"Aku"

"Kamu mau nikah dimana?, disainernya mau siapa, itu terserah kamu. Kamu tinggal bilang ke aku. Ntar aku yang urus"

"Hanbin ___"

"Apa?"

"Aku __"

Hp hanbin bunyi membuat perkataan lisa kembali terpotong.

"Aku ada urusan mendadak, kamu pulang ga aku anter ga papa kan?. Oh ya, sebaiknya kita umumkan rencana pernikahan kita untuk meredakan rumor yang beredar. Aku ga mau nama kamu rusak karena berita berita ini" ucap hanbin kemudian beranjak pergi.

-
Di meja sebelah, seseorang meremat garpunya dengan kuat. Mendengar apa yang hanbin dan lisa bicarakan

Lisa termenung, dia menyandarkan punggungnya ke kursi. Memejamkan matanya sesaat. Dan kemudian dia mematung, menghirup aroma yang begitu ia kenali.

"Jennie~" ucapnya lirih.

Seseorang di balik punggungnya mematung seketika, saat lisa memanggil nama nya.