"Makasih babi nya, aku suka. Setelah isinya penuh, kita pecahkan bersama dan aku akan mentraktirmu"
Sent
Pesan itu di kirim lisa. Ke kontak bernama rainbow ring.
Tak berapa lama lisa dapat balasan pesan dari jennie
"Jangan bolongin pantatnya. Gue ga mau lo melakukan pelecehan seksual pada babi pemberianku"
Lisa mengerjapkan matanya. Atas dasar apa jennie berkata seperti itu pada nya. Dia melihat kemaluannya. Dan berkata dalam hati "aku bahkan tak punya pentolan untuk melakukan pelecehan seksual pada babi". Buru buru ia mengetik pesan balasan
"Gue ga semesum itu"
"Siapa yang bilang lo mesum?"
"Lo"
"Kapan?"
"Barusan"
"Lo emang pernah bolongin pantat babi kan?"
Baru saja lisa mau balas "kapan" dia menghentikan jarinya. Saat ingat beberapa hari yang lalu ia membolongi celengan babi nya di bagian pantat, untuk bekalnya ke jeju. "Darimana jennie tau, dia melakukan itu" pikirnya.
Tring
Pesan masuk
"Gue lihat ada celengan di tong sampah. Dan gue tau itu punya lo. Darimana gue tau, karena ada orang yang kehabisan bekal tapi masih bisa bayar bis"
Lisa langsung melongo lihat balasan jennie.
Tok tok tok
Lisa menoleh ke arah pintu. Disana ada bibinya.
"Kenapa belum ganti baju?"
"Aku, akan segera ganti" ucap lisa segera beranjak dari kursi belajarnya.
"Kalau begitu, cepat. Ada yang ingin bibi kenalkan padamu"
"Karyawan baru kan?"
"Iyah. Karena mungkin bibi akan sering bepergian nantinya"
Lisa diam,
"Kenapa diam?, ayo cepat, bibi tunggu kamu di bawah" ucap kao. Setelah mengatakan itu kao langsung beranjak dari sana.
-
Lisa udah cantik dan wangi. Ia memakai hoodie, dan juga celana training. Berjalan menuju pantri tempat bibinya berada. Disana sudah ada dua orang pria tampan.
"Ini keponakan saya namanya lisa. Silahkan perkenalkan nama kalian" ucap kao pada kedua karyawan barunya.
Dalam bahasa thailand
"Halo, saya chanon santinatornkul, biasa di panggil nonkul" ucap pria berwajah imut tapi memiliki postur tubuh yang padat berisi. Sambil menangkup kedua tangannya di dada.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
