dapatkan aku jika kau mampu

122~masukin saja

"Tuan, saya melihat anak bungsu keluarga YANG GOON di bandara"

"Mungkin hanya mirip, dia sudah mati kau lupa?"

"Ah iya mungkin hanya mirip"

"Bersiaplah kita banyak urusan, pelabuhan aman?"

"Aman, dan barangnya segera datang"

"Bagus"

●●●●●●●●●●

jisoo sedang bersantai dengan tunangan nya. Dia melihat lihat instagram, tunangan nya menengok ke arah hp jisoo

"bukannya mereka teman mu?".

"Iyah, mereka teman SMA ku".

"film mu waktu SMA, itu sangat sukses sekali".

"itu tak kan terlupakan, kami bekerja keras waktu itu".

"apa kau punya impian menjadi seorang penulis?"

"itu memang impian ku, tapi hanya sekedar impian"

"Aku tak keberatan jika kau ingin meraih impian mu"

"coba katakan pada ayah ku, apa dia mau mengerti dengan keinginan ku"

"nanti aku coba bicarakan dengan ayah mu oke" ucap tunangan jisoo sambil mengelus kepala jisoo dengan sayang.

Jisoo membaca sebuah komentar
'mereka seperti sepasang kekasih' 'mereka sama sama perempuan jangan halu'
'friendship gold'
'mereka terlalu manis hanya untuk di katakan sebagai sahabat'
'dua bidadari, bikin bingung milih'
'gue rela sakit jika dokter nya rosie'
'kenapa mereka ga jadi aktris aja yah padahal film pendek waktu SMA mereka bagus banget'
'gila sih, tuh film bagus banget'
'orang orangnya emang berbakat dan mereka sukses sekarang'
'yang misterius itu Jennie Kim, kemana yah dia sekarang?'

jisoo menghentikan aktivitas nya, komentar terakhir begitu mengusiknya.

●●●●●●●●

Di sebuah tenda makan pinggir jalan lisa sedang makan berdua dengan hanbin.

Hanbin tak pernah lelah mengejar lisa, lisa tau hanbin suka padanya namun dia terus mengelak.

"Lisa, gue mau serius sama lo"

"Serius apaan?"

"Gue mau jadi pendamping lo, gue bisa memantaskan diri untuk berada di samping lo"

"Gue kali yang ga pantas buat lo"

Hanbin mengeluarkan sebuah cincin berlian kemudian meraih tangan lisa.

"Mau yah jadi istri gue" ucap hanbin penuh harap.

Lisa menatap cincin berlian yang hanya tinggal sedikit lagi melingkar di jari manisnya

"Gue hanya nganggap lo teman"

"Gue tau, lo bisa anggap gue teman, yah teman hidup maksudnya". Ucap hanbin

Lisa memandang hanbin. Laki laki itu benar benar menunjukan ketertarikannya. Sudah banyak yang di lakukan hanbin untuknya, mensupport usahanya. Membuka peluang lebih banyak untuk menyalurkan bakatnya. Hanbin menjadi sosok teman yang bisa di andalkan. Berkali kali hanbin menyatakan perasaan nya pada lisa. Namun berkali kali pula lisa menolaknya. Lisa merasa tak pantas menjadi pendamping hanbin yang berasal dari keluarga terhormat. Dia tak mau jadi menantu yang tak di sayangi mertua. Begitu menakutkan jika hidup seperti itu, namun hanbin berusaha meyakinkannya dengan mengajak lisa bertemu keluarganya. Dan keluarga hanbin benar benar menerimanya dengan baik. Itu di luar ekspektasi lisa. Dan perbincangannya dengan chaeyoung beberapa waktu lalu membuatnya berfikir jika hidup harus berjalan dan masa lalu emang hanya harus di kenang bukan untuk di harapkan, harapannya bertemu lagi dengan jennie sungguh kecil. Pencuri hatinya itu seakan di telan bumi, hilang begitu saja. Namun hatinya berkata jika dia akan bertemu kembali dengan jennie, tapi haruskah lisa percaya akan kata hatinya, yang setiap harinya keyakinan itu semakin menipis. Pilihannya sekarang hanya dua, menerima hanbin atau tetap menjomblo. dan itu artinya dia menghentikan kehidupan chaeyoung yang akan terus ada di bayang bayangnya. Lisa ingin sahabatnya itu hidup bahagia dengan pasangannya. Dia yakin jika dia menerima hanbin, maka chaeyoung juga akan memilih salah satu pria yang mengejarnya.

"Kenapa belum di masukin?" Tanya lisa membuat hanbin kicep, sejenak hanbin seakan hilang kesadarannya dengan terus bengong melihat lisa.

"Masukin saja. Kita mulai hidup kita yang baru"

Seketika senyum hanbin merekah dia memasukan cincin berlian itu ke jari manis lisa

Dalam hati lisa berkata. "Jennie, aku akan mencintaimu selamanya, namun hidup harus berjalan bukan, bisakah kau merubah keadaan ini dengan datang ke pelukanku" ucap lisa

"Kita langsung nikah aja yah. Ga usah tunangan tunangan, gimana?"

"Ngebet banget"

"Takut keburu berubah fikiran lagi"

Lisa hanya terkekeh mendengar penuturan hanbin ini

"Gue ga nyangka lamaran gue di terima di kedai ini. Haruskah kita beli kawasan ini untuk mengenang hari ini?"

"Terserah kau saja"

"Ah baiklah ku pastikan besok ini menjadi milik kita" ucap hanbin serius.

"Jangan di ubah ya"

"Ga akan, tempat ini akan tetap seperti ini".

Lisa tersenyum, dia memutuskan ini. pada akhirnya menerima hanbin sebagai pendamping hidupnya. Dalam hatinya berkata jika harus menikah maka hanbin lah yang paling bisa ia andalkan, cintanya tak bisa di ragukan. Hanbin telah mencintainya sejak lama, dia bahkan menolak perjodohan dan selama ini dia tak punya hubungan dengan wanita manapun. Lisa melihat jelas jika hanya ada dirinya di mata hanbin.

Tbc...

Kamis 21.01.2021.07:41PM