147~kumpul kebo

1.1K 107 10
                                    

Di pagi buta Jisoo mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Setelah mendapatkan lokasi chaeyoung, dia yakin Chaeyoung berada dengan jenlisa.

-

Mentari pagi masuk ke sela kaca mobil yang tidak tertutup tirai membuat  chaeyoung menggeliat. Lain halnya dengan jenlisa yang kini makin mengeratkan pelukannya.

Chaeyoung mengerjapkan matanya. Hatinya miris meratapi diri sendiri melihat kebahagiaan jenlisa. Dia pikir dia lah yang ada di posisi jennie. Namun dia sadar itu hanya di angan saja.

Chaeyoung memutuskan untuk keluar terlebih dahulu tanpa membangunkan jenlisa. Jantungnya mencelos kala pijakan pertamanya dipasir pantai terhenti karena seseorang sedang berdiri di depannya. Mata mereka beradu, dengan perasaan yang entah seperti apa.

Dia adalah jisoo sahabatnya. Sekaligus polisi yang memburu jenlisa.

"Jisoo"

ucap chaeyoung membuat jenlisa tiba tiba terbangun dan keluar mobil

"Apa yang kalian lakukan?" tanya jisoo

"Kau nanya apa sih?"

"Apa yang kamu lakukan di gedung tua itu dan kenapa kau lari?"

"Langsung saja ke inti, kau ingin menangkap ku kan jisoo?" Tanya jennie

"Tergantung sikap mu" ucap jisoo.

"Sikap apapun akan tetap salah di mata lo" ucap jennie

"Kalau gitu datang saja padaku. Itu lebih baik bukan"

"Ga akan aku biarkan" ucap lisa tegas bergerak maju berdiri menghalangi jennie.

"Lisa kau bisa terseret jika kau melindunginya" ucap jisoo

"Aku tak peduli" ucap lisa tak gentar

"Jisoo jangan pernah sentuh lisa" ucap chaeyoung melotot garang.

"Chaeng"

"Kau akan menyesal jika membawa jennie, jadi jangan sampai lo ngelakuin kesalahan" ucap Chaeyoung

"Jelaskan, mungkin itu bisa merubah keputusan" ucap jisoo

"Jennie lebih baik dari lo. Dia bisa Melakukan hal yang ga lo bisa" ucap Chaeyoung

Sakit sekali hati jisoo mendengar itu dari chaeyoung, dia di bandingkan dengan orang lain.

"Siapa Jennie? Jawab aku chaeng"

"Dia anak bungsu YANG hyunsuk" ucap chaeyoung membuat jisoo terpaku.

Pikirannya melayang ke kejadian beberapa tahun lalu

"Pantas saja jennie di culik dan hendak di bunuh, dan kemudian pergi ke luar negeri" ucap jisoo dalam hati

"Apa kau terlibat dalam kematian dakyung?" Tanya jisoo ke jennie

"Secara tak langsung iya, tapi bukan aku yang membunuh nya"

ucap jennie membuat ketiga temannya menahan nafas saat jennie bilang iya.

"Jennie pasti punya alasan" ucap lisa

"Partai mana yang kalian lindungi?" Tanya jisoo

"Pertanyaan itu bukan untuk ku, aku hanya melindungi keluargaku bukan partai manapun atau orang manapun"
Jawab jennie tegas.

"Keselamatan keluargamu tergantung jawabanmu"

"Keluarga ku tak sepenuhnya salah. Dan kebenaran akan menemukan jalannya. Kalaupun mereka harus di hukum maka hukumannya bukan hukuman mati. Atau mungkin mereka akan bebas tanpa syarat dan menuntut balik untuk nama baik"

"Kau yakin sekali"

"Silahkan bekerja lebih keras kim jisoo, aku tak bisa bantu apapun lagi untuk mu" ucap jennie

"Satu pertanyaan lagi" ucap jisoo

"NANYA MULU DARI  TADI, AKU LAPAR  KIM JISOO, BELUM  SIKAT GIGI PULA, BARU BANGUN BANGET  INIIIIII" geram chaeyoung membuat jisoo memejamkan mata.

"Kau kesini pasti ga punya surat penangkapan atau surat interogasi kan, ayo ngaku!" ucap chaeyoung lagi yang. Membuat jisoo bisu.












●●●●●●

Alaska;

"Sampai kapan kamu mau ajak aku kumpul kebo" ucap jennie. Ini jelas kode keras untuk lisa

Bukannya menjawab lisa malah mendusel diantara payudara jennie.

Jennie merutuki diri nya yang tidak menggunakan bra lagi setelah berolahraga malam tadi.

Awww awww awwwwwwwh

Rintih lisa karena kuping nya di jewer oleh jennie.

"Ini kuping apa gantungan panci"

"Keliatannya gimana?" Ucap lisa yang kini malah mencari puting jennie.

Eemmmhhh

lenguh jennie ketika lisa membelai puting nya dengan lidah.

"Kuping sih, tapi akan beralih fungsi jadi gantungan panci kalau tak berguna untuk mendengar" ucap jennie sambil merem melek. Dia ga tahan dengar perlakuan lisa pagi Ini

"Nikah ga nikah sama aja, kita akan hidup kumpul kebo, karena tak satu pun agama membenarkan pernikahan ini. Tuhan dari agama mana yang akan memberkati?" Ucap lisa setelah  merubah posisi menjadi di atas jennie. Wajah nya mendekat hendak mencium bibir jennie

"Siapa yah yang kemarin kemarin ngajak aku nikah" ucap jennie sambil menutup bibir lisa dengan tangannya.

"Aku sih" ucap lisa polos. Setelah menghindar dari bekapan jennie

"Konsisten bisa?. Pegang satu omongan bisa?" Tanya jennie menatap lisa.

"Bisa" ucap lisa yakin  di barengi anggukan juga untuk lebih meyakinkan jennie.

"Buktiin"

"Kita ke eropa besok, nikah di sana, terlepas didiberkati atau tidak itu urusan tuhan. Kita kan ga tau. Yang kita lakukan hanya mengucap janji di depan dia" ucap lisa. Kemudian mendekatkan diri kembali ke jennie dan mencium pipi kanan jennie.

"Awas ah. Aku mau mandi!" Ucap jennie mendorong lisa

"Morning sex dulu lah sayang"

"Ga mau, tadi jam 3 kan udah" ucap jennie kekeh ga mau melayani nafsu lisa.

"Jam tiga kan malem bukan pagi. Kalo pagi tuh udah ada matahari terbit" ucap lisa mendekap jennie lebih erat

Awww aawwwww awwwwwhhh sakiiiiit

Keluh lisa saat jari tengahnya di tekan dengan tak berperasaan oleh jennie.

"Kalau ga puas aku potong jari kamu"

"Sadis amat. Ini juga sumber kenikmatan mu" ucap lisa manyun

"Masih ada lidah" ucap jennie acuh kemudian keluar dari selimut yang menggulung tubuh polos dia dan lisa 

Dengan tanpa rasa malu, Jennie melangkah ke kamar mandi dengan tubuh polos nya. Membuat lisa menggeram menahan diri untuk tidak menerkam jennie.

"Gimana ga sange kalo dia bertingkah seperti itu" gumam lisa, yang pasti tak di dengar jennie.











Tbc...

Jum'at 19.02.2021.08:59PM

dapatkan aku jika kau mampuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang