49 : Flustered

1.1K 116 64
                                    

vote dan komen yaa!

as long as you love me kapan Kak? Kapan kapan ya hehe. Abis kalian kesel Mulu sama Seungwan disana, Seungwan jadi kesel juga bagi-bagi cerita wkwkw.

🖤

Membutuhkan waktu yang cukup lama bagi Seungwan untuk menenangkan dirinya sendiri. Dia terlalu larut dalam keharuan juga kerinduan yang begitu kuat, hingga tak tau berapa lama dirinya sudah menangis dalam pelukan Sehun bahkan ketika mereka sudah sampai di dalam kamar. Saat mereka berdiri di balkon, memandang pada hamparan jejeran rumah mewah di komplek sambil Sehun yang memeluk posesif wanita tersebut dari belakang.

Sekali lagi, Sehun membenamkan ciuman di puncak kepala Seungwan, menyalurkan cintanya pada wanita tersebut untuk dia sadari.

Hembusan angin malam yang dingin menusuk kulit Seungwan, namun Sehun yang juga merasakannya semakin mengeratkan pelukannya di pinggang wanita pujaannya. Memberi kehangatan yang pasti di tubuh kecil Seungwan, merindukan lingkup tubuh yang selalu menjadi dambaannya.

"Apa kau pernah lelah Sehun?" Suara parau Seungwan memecahkan keheningan mereka yang berlangsung sangat lama.

Sehun tersenyum kecil karena akhirnya dapat mendengar suara sang wanita pujaan yang begitu diam setelah beberapa jam mereka kembali bertemu, "Selalu," jawab Sehun singkat. Menarik nafasnya sebentar dan kembali mengecup sayang pundak Seungwan, "Aku hanya tak pandai mengucapkannya dalam sebuah untaian kalimat. Aku lelah, lebih dari siapapun yang ada di dunia."

Seungwan tertohok sendiri mendengarnya, "Aku bersyukur kau tak pernah berpikir untuk mengakhiri lelahmu dalam tindakan yang bodoh," balas wanita tersebut. Jemari panjang Sehun menyingkirkan helaian rambutnya, menyelipkannya di balik telinga.

"Aku tidak bisa Seungwan," bisik Sehun, bibirnya tak henti-henti menciumi setiap jengkal kulit Seungwan yang terekspos, "Saat memikirkanmu, kakakku, adikku, semua orang disekitar kita, dan Daehan, aku semakin takut bertemu dengan kematian meski aku sudah tak sanggup melihat dunia."

"Tapi melihatmu dalam posisi terpuruk saat itu, aku semakin yakin untuk tetap hidup, menghabiskan banyak waktu yang terbuang untuk tetap bersamamu," sambungnya, membuat setitik air mata haru Seungwan kembali jatuh.

Sungguh, Seungwan tak pernah sanggup untuk meninggalkan Sehun. Bahkan saat dulu pria itu sangat kejam dan dingin, Seungwan hampir tak pernah memikirkan bagaimana caranya kabur dari kehidupan Sehun. Jika pernah pun, Seungwan yakin seratus persen dirinya akan kembali lagi pada Sehun.

Seungwan membalikkan tubuhnya, dia harus mendongak untuk mengunci pandangan mereka untuk tetap beradu. Ibu jari Sehun mengusap air matanya lalu pria itu maju untuk mencium kedua matanya yang memejam sebentar.

"Aku mencintaimu, sayang," bisik Sehun lembut.

Seungwan mengangguk kemudian melingkari lengan kirinya di leher putih Sehun, sementara jemari kanannya menyapa kulit bersih pria yang begitu dia rindukan tersebut. Betapa lembutnya Sehun dalam elusan hangatnya, bibir pria tersebut mencium jemari Seungwan dalam.

"Sehun?"

"Ya sayang," sahut Sehun.

"Aku tak bisa membayangkan kalau kau tidak kembali," lirihan Seungwan disambut senyuman tipis Sehun, "Aku tidak bisa membayangkan jika Jongin gagal menemukan pria itu."

"Aku tidak bisa membayangkan hidupku tanpamu lagi, Sehun. Aku saja yang ingin mati rasanya."

"Seungwan..."

121Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang