30 : First Steps

1.1K 168 28
                                    

Komen dan vote kalian sangat penting untuk membangkitkan semangatku

🖤

Ini hari Minggu, Sujeong tengah menata beberapa barang wanita di kamar Sehun, dia sedikit tersenyum membayangkan siapa itu Son Seungwan. Dia berharap dirinya dan Seungwan akan menjadi teman yang baik karena setelah mendengar cerita Sungkyung, Sujeong sangat yakin dia adalah wanita yang sangat baik.

Seungwan memang direncanakan Sungkyung akan tinggal di kamar Sehun, katanya agar lebih dekat saja juga untuk membiasakan Sehun. Jadi Sujeong dengan baik hati ingin mendekor ulang kamar Sehun sendiri karena dia sangat bersemangat dengan kehadiran teman barunya. Hitung-hitung juga untuk menghapus rindu dengan kamar yang dulu juga Sujeong tempati untuk tidur ketika dia takut.

Ketika dia sedang menyusun alat make-up di depan kaca, pintu kamar ini terbuka. Sujeong sangat bersemangat untuk menyambut Seungwan dengan senyum cerianya hingga tak sadar bahwa Sehun-lah yang berdiri disana. Senyum manis itu pudar, berganti pada kegugupan yang entah datang darimana.

"Apa yang kau lakukan disini?" Sehun melirik kesamping Sujeong, tempat dimana tadi gadis tersebut bekerja. Alisnya mengkerut-kerut bingung.

"Aku... Hanya menyusun beberapa make-up untuk Seungwan..." Jawab Sujeong mencoba senormal mungkin.

Sehun lantas memandangi seluruh isi kamarnya dan ya, semuanya sedikit berubah. Kesan dark yang sebelumnya hanya berwarna abu, hitam dan putih, kini justru sedikit terang dengan sprai berwarna merah muda dan beberapa perlengkapan wanita di dalam sana.

Sehun menghela nafas, "Ini terlalu berlebihan," komentar Sehun berbisik.

Sujeong masih takut, seolah dia sedang tertangkap basah.

"Keluarlah, aku ingin istirahat."

"Tapi aku belum selesai..."

Sehun menaikkan sebelah alisnya, "Terserah," pria itu masuk tanpa permisi Sujeong.

Dia merebahkan tubuhnya diatas ranjang dan mengeluarkan ponsel, mengabaikan Sujeong yang berusaha untuk tak gugup melanjutkan pekerjaannya. Tidak ada suara yang bergeming kecuali ponsel Sehun dan benda-benda yang Sujeong pindah-pindahkan. Canggung sekali.

Tak tahan dengan atmosfernya, Sujeong memilih untuk menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat dan pergi dari ruangan itu. Dia tidak mengucapkan apapun pada Sehun karena tau Sehun juga tak akan menanggapinya seperti yang Sujeong mau.

Sepeninggalan adiknya, Sehun mencoba menghubungi Minseok. Beberapa hari yang lalu, dia meminta Minseok untuk melacak dimana Song Mino tinggal, dimana dia bekerja dan siapa saja orang terdekatnya. Tetapi Minseok mengatakan bahwa mereka sebaiknya bertemu, maka Hyundai-nya membawa dia menelusuri jalan menuju sebuah cafe. 

Bukan Sehun penasaran, tapi dia mencoba untuk menghindari kemungkinan rencana licik Song Mino yang tiba-tiba kembali ke kehidupan mereka. Dia antisipasi, agar masa lalu kelam mereka tidak terulang lagi pada siapapun.

Tak main-main marahnya Sehun mendengar pria itu hidup baik-baik saja dan berpura-pura tak melakukan kesalahan apapun. Mencoba untuk mendekati Seungwan guna menghancurkan hidupnya untuk kedua kalinya.

Sehun sangat ingin menjebloskannya ke dalam penjara atas apa yang dilakukannya pada Sungkyung, tapi itu saja tidak akan membuatnya di penjara selama hidup. Sehun ingin bajingan itu membusuk di penjara sampai mati. Dia ingin Mino tak bisa menghirup udara segar diluar, hanya bau bangkai tikus dan aroma tak menyenangkan di dalam penjara yang akan menyiksanya.

Bahkan jika dia boleh membunuh Song Mino, dia akan melakukannya.

"Aku mem-print out-nya agar mudah untuk dimengerti," Minseok berada tepat dihadapannya sekarang, beberapa berkas dia keluarkan dari dalam sebuah map. Joohyuk juga berada disana, sepertinya Minseok menghubunginya sebelum Sehun lebih dulu meneleponnya.

121Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang