41 : Leave

1K 133 77
                                    

vote dan komen dulu biar asik

🖤

"Aku yang melakukannya."

"Aku yang menyuruh Song Mino untuk memperkosa Seungwan juga meski dia awalnya tak mau. Salah Seungwan karena berani mendekati Sehun, kau pasti tau betapa bencinya Mino pada Sehun. Aku menghasutnya, menakjubkan bukan?"

"Aku yang mengajaknya untuk menghancurkan Sehun sekali lagi. Aku mencintai Sehun, tapi aku membenci keputusannya untuk meninggalkanku hancur begini. Jadi aku membuat keputusan untuk menghancurkannya juga melalui jalang tak tau diri itu. Kudengar dia depresi seperti yang Sungkyung eonni rasakan? Astaga, aku puas sekali."

"Seharusnya hari itu aku membunuhnya saja bukan? Itu akan membuat Sehun yang akan berada dalam lubang gila saat ini jika aku benar-benar melakukannya."

Suara itu membuat tubuh Minseok terdiam, dia sedang berada di sebuah gedung sepi di titik tersudut kota Seoul. Seulgi, gadis tersebut baru saja menghubunginya, dia bilang ingin mengatakan sesuatu. Tapi Seulgi tidak mau ada seorangpun yang ikut dengan dia. Dia hanya ingin bertemu Minseok saja.

Minseok sudah lama mengenal Seulgi karena Sehun, namun dia juga sudah lama sekali tak berhubungan dengan gadis tersebut.

Dan akhir-akhir ini dia begitu banyak mencari tau tentang Seulgi. Karena semua bukti yang dia selidiki tentang kecelakaan Joohyuk terarah pada gadis yang merupakan mantan tunangan atasannya itu. Namun sebelum dia membeberkan buktinya pada Sehun, dia akan lebih dulu menerima pengakuannya. Jadi seperti Sehun hanya terima beresnya saja.

Tanpa dia tau  bahwa hal yang dilakukannya seratus persen sama dengan Joohyuk.

Minseok menoleh dengan kepalanya yang berat, Seulgi berdiri di dalam kegelapan. Memandang padanya dengan raut tak bersahabat sama sekali.

"Kau mendengarnya?"

Minseok menatapnya penuh kebingungan.

"Oppa, kenapa kau hanya diam di sana? Bukankah kau ingin mendengar ceritaku?"

Minseok mencoba untuk tetap tenang, dia tersenyum ramah meski Seulgi enggan membalasnya, "Tentu Seul, apa yang kau ingin ceritakan padaku? Aku akan mendengarnya, tapi bisakah kita duduk dulu dengan tenang? Tidak menyenangkan rasanya bercerita sambil berdiri begini."

"Tapi aku tak menyiapkan kursi, oppa, maafkan aku," Seulgi menunduk menyesal, namun Minseok sadar kepura-puraannya.

"Baiklah, biarkan aku mendekat padamu," Minseok merasa bahwa suasana di antara mereka terlalu mencekam, namun dia melangkah tanpa ragu mendekat.

Tepat saat dia akan melangkah, pistol yang Seulgi sembunyikan nampak di depan matanya. Terarah tepat kepadanya dengan bidikan yang lurus.

Minseok lantas berhenti. Ketenangan masih menghiasi wajahnya, "Seul."

"Letakkan ponselmu, jangan merekam apapun," Seulgi mengancam.

Dia wanita, tapi kalau Minseok berpikir dia selemah itu maka jangan salahkan Seulgi jika dia menarik pelatuknya sekarang.

Minseok melakukannya, tanpa memegang layar m, menaruhnya di tengah-tengah mereka. Jemarinya dia selipkan ke belakang, namun pergerakan itu tertangkap di mata Seulgi.

"Pistolmu," pinta Seulgi sekali lagi.

Dan Minseok masih setia melakukannya.

"Dengarkan dari sana," suara Seulgi menggema di gudang tersebut, dia menarik pistolnya dan meletakkannya di samping tubuh, "Aku sedih sekali mendengar apa yang terjadi pada Joohyuk, lebih sedih lagi ketika mendengar bahwa dia tidak mati."

121Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang