15 : Bad Dream

2.2K 267 34
                                    

Joohyuk melenguh, memutuskan untuk melirik Sehun sekali lagi sebelum merapatkan pintu buram ruangan sang CEO. Sahabatnya masih diam diatas sofa, mungkin terkejut hebat dengan fakta yang Joohyuk berikan padanya. Setelah mengetahuinya, Sehun tak lagi berbicara apapun. Yang Joohyuk lihat hanya raut kejut, kecewa, khawatir, gelisah yang campur aduk diwajah Sehun. Matanya bahkan kosong, Sehun seperti kehilangan nyawanya detik itu.

"Kau berada disini?"

Kang Seulgi, entah sejak kapan berdiri dihadapan Joohyuk dengan senyum tipis dibibirnya. Anggun dan mempesona setiap mata yang melihat penampilannya saat ini, bak bidadari surga yang ditugaskan turun ke bumi.

Tapi Joohyuk tidak, ia merasa tak perlu memuji gadis ini sekarang. Karena ia lebih tau seperti apa Seulgi daripada orang lain yang hanya mengenal sang gadis dari penampilannya.

Joohyuk mengatur nafas, berusaha menampakkan dirinya yang biasa dihadapan Seulgi, "Kau ingin bertemu Sehun?"

Tanpa suara, Seulgi mengangguk semangat.

Pria jangkung tersebut berdecak, "Sebaiknya tidak untuk saat ini Kang Seulgi."

"Kenapa?"

"Kehadiranmu hanya akan membuat singa mengamuk."

Seulgi menautkan alis, tak begitu mengerti maksud Joohyuk. Singa? Siapa yang ia maksud? Sehun?

"Aku tidak akan memaksamu pulang, tapi lebih baik kau pergi sekarang," nyatanya instruksi itu malah untuk dirinya sendiri. Tanpa berpamitan dengan Seulgi, Joohyuk berlalu. Menjalankan tungkai panjangnya pergi dari kantor milik sahabatnya itu. Tak ada niatan sedikitpun untuk membawa Seulgi pergi bersamanya karena toh, ia sudah memperingatkan gadis itu untuk tidak berada disana saat ini.

Sehun sedang emosi, ia masih melayang pada angan dan ingatan masa lalu menyakitkannya. Dan Seulgi, salah satu dari kenangan buruknya, hanya akan kembali memanaskan hati yang sedang terbakar didalam sana.

Tak mengindahkan kalimat Joohyuk, Seulgi justru mendekat pada pintu ruangan Sehun. Nada Joohyuk yang mengintimidasinya tak sedikitpun melunturkan niat Seulgi untuk bertemu dengan mantan kekasihnya itu.

Jemari Seulgi hinggap digagang pintu, membuat sedikit celah untuknya melihat keadaan Sehun didalam sana. Pria itu nampak duduk diatas sofa yang berada didalam ruangannya sembari menempelkan ponsel ditelinga, menghubungi seseorang diseberang sana. Sayup-sayup Seulgi dapat mendengarnya, meski sangat kecil.

"Jaga disekitar kantor noona dan jangan biarkan mobil itu berada disekitar sana."

"Song Mino, kalian mengenal si brengsek itu, bukan?"

Song Mino? Seulgi terperanjat.

"Dan jangan biarkan gadis bernama Son Seungwan pergi bersamanya."

Son... Seungwan?

 Seungwan?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
121Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang