ini bakal panjang bgt jadi siap siap
komen dan vote nya dulu ya kalo bisa wkwkkw
btw mau bikin vote, ada saran ga buat visualisasi anak wenhun? cowo yaaaa whwhwhw
happy reading, but not happy as happy you might think. oppsiesssss–
enjoy!
🖤
MacBook 331.
Cukup sulit untuk menemukannya di rumah Joohyuk yang sepi, tapi cerdasnya Sehun menghubungi manajer perusahaan Joohyuk dan menanyakan mengenai berbagai jenis juga jumlah MacBook yang ada di perusahaan itu. Meski Joohyuk adalah sahabat dekatnya, Sehun jelas tak bisa langsung seenak jidatnya masuk ke dalam ruangan Joohyuk. Jadi dia dengan sopan masih menghargai keberadaan Lee Taeyong sebagai manajer dan pengawas di sana untuk mendapatkan apa yang di mintanya.
Namun sekali lagi, Joohyuk sudah menyiapkan semuanya.
Ketika Sehun menjelaskan maksudnya pada Taeyong, pemuda itu mengerti dan memberi MacBook tersebut ketika mereka bertemu beberapa jam yang lalu.
Seolah Joohyuk sudah benar-benar menyiapkan semuanya untuk siapa saja yang menemukan tulisannya di balik foto tersebut. Dan beruntung, Sehun, dengan ambisinya yang kuat, menemukan benda itu sendiri. Dia jadi bersyukur memiliki indera yang cukup tajam, mata yang teliti, dan keras kepala juga kesabaran yang tak berujung.
Saat membaca 'surat wasiat' yang Joohyuk tuliskan Sehun langsung mengerang marah dan melempar benda di sekitarnya. Perasaan bersalahnya semakin menjadi-jadi karena sekarang keadaan Joohyuk bahkan tak ada yang tau akan bagaimana. Bisa saja Tuhan jahat dengan merengut nyawa sahabatnya saat ini juga, atau besok, atau lusa.
Sahabatnya itu terlalu baik dengan mengorbankan nyawanya untuk kebahagiaannya. Maka Sehun akan pastikan bahwa Seulgi mendapat hukuman yang paling berat untuk apa yang dia lakukan terhadap Joohyuk, juga calon masa depannya Seungwan.
Malam menyapa kota sibuk Seoul. Waktu yang menunjukkan pukul dua dini hari sudah melenyapkan tidur para manusia, mengistirahatkan tubuh mereka karena seharian bekerja keras. Suara burung hantu mengiringi heningnya malam, namun Sehun belum memiliki tanda-tanda akan tertidur juga.
Setelah menidurkan Seungwan yang seharian ini marah dan menangis juga ketakutan, dia bangun dan membawa MacBook perusahaan Joohyuk dalam pangkuannya. Dia sengaja tidak berada di ruang kerjanya dan menetap di tempat ini, mengantisipasi Seungwan untuk tiba-tiba terbangun dan menangis lagi. Kebiasaan lamanya yang terulang setelah melihat wajah Seulgi dari televisi. Sehun bahkan juga tak bisa menyalahkan Sujeong, karena gadis itu menjelaskan bahwa Seungwan sendiri yang ingin melihat beritanya.
Dia memutar mata kepada Seungwan ketika wanita tersebut memutar letak tidurnya, berharap dia tak menyadari keberadaan Sehun di sana. Dan benar saja, Seungwan terlelap kembali jadi Sehun bisa melanjutkan pekerjaannya yang tertunda.
Dia menemukan folder itu di tempat yang sangat tersembunyi, lagi, memasukkan password nya dan semua yang dicarinya muncul begitu saja.
Sehun awalnya tertegun, namun dengan jemarinya yang lincah dia membukanya satu persatu dengan darah yang berdesir luar biasa deras.
Foto-foto Seulgi di Paju, menampakkan gadis itu dengan style mewahnya lengkap dengan kacamata hitam yang menutup mata sipitnya. Melambaikan jemari-jemari lentiknya pada kamera para wartawan di sana. Menebar senyum ramah yang terlihat menyenangkan. Sekitar lima buah foto dia lalui.
KAMU SEDANG MEMBACA
121
FanfictionFour Seasons Hotel, Seoul, ruangan 121-adalah tempat yang mempertemukan dua manusia yang sebelumnya tak pernah saling mengenal. Membuat keduanya harus terikat kuat dan berakhir pada sebuah perjanjian konyol. Ya, setidaknya konyol bagi Oh Sehun, tap...