komen dulu biar aku semangat
🖤
Mino turun ke dapur sesaat setelah dia rasa tenggorokannya kering, matanya menyipit ketika mendapati Sungkyung sedang berada di sana. Dia menggunakan apron merah muda yang lucu sambil jemari lentiknya membentu sesuatu di ayah telapak tangannya. Senyuman kecil yang dia tunjukkan membuat Mino tak tahan untuk tak ikut tersenyum. Gadis itu menggemaskan apapun yang dia lakukan dan Mino menyukainya.
"Noona," Mino memanggilnya, Sungkyung yang terinterupsi menoleh dengan senyuman lebar.
"Hai."
"Sedang membuat apa?" Tanya Mino setelah mendudukkan diri dihadapan Sungkyung, mereka sedang berasa di pantry dapur rumah keluarga Oh. Tadinya Mino akan bermain PS bersama Sehun dan Joohyuk, tapi dia meninggalkan teman-temannya itu di kamar untuk mengambil air namun malah berakhir memandangi wajah cantik Sungkyung disini.
"Cookies cokelat," Sungkyung menunjukkan adonan berbentuk hati di telapak tangannya, "Lucu kan?"
Mino mengangguk, tapi Sungkyung jauh lebih lucu daripada cookies jelek itu.
"Aku membuatnya untuk Sehun dan Joohyuk, mereka sangat menyukai cookies buatanku," jelas Sungkyung yang justru sedikit memudarkan senyuman di bibir Mino, "Apa kau sudah pernah mencobanya?"
Mino menggeleng, "Mereka tak pernah mau berbagi denganku."
"Menyedihkan sekali," Sungkyung tertawa kecil, "Aku akan membuatnya lebih kalau begitu. Itu," dia menunjuk pada satu nampan cookies lagi yang berwarna sedikit kemerahan, "Kalau Sujeong suka sekali dengan yang berwarna merah."
"Kau nampak senang sekali membuatnya, apa kau suka memasak?" Tanya Mino penasaran melihat raut gembira yang tak kunjung pudar dari raut wajah Sungkyung.
"Tidak juga, tapi aku hanya memikirkan orang-orang yang kusayang ketika membuatnya jadi itu terasa lebih menyenangkan dan makananmu akan enak."
"Orang-orang yang kau sayang?" Ulang Mino.
"Sehun dan Sujeong kan adikku dan tentu saja aku menyayangi mereka. Joohyuk juga sudah lama menjadi sahabat Sehun, aku sudah menganggapnya lebih dari sekedar sahabat Sehun, dia bagian dari keluarga juga," jelasnya dengan mudah.
"Bagaimana denganku?"
"Hm? Aku tidak tau," Sungkyung mengendikkan bahunya sambil sedikit tertawa yang mau tak mau membuat Mino juga harus tertawa meski sedikit terpaksa.
Mino agak tersinggung, apa harus menjadi sahabat Sehun yang lama untuk mendapatkan kasih sayang gadis dihadapannya ini? Mentang-mentang dia orang baru, Sungkyung enggan menjelaskan tentang dirinya dari bagian hidup mereka. Dia mendecih, aneh sekali menurutnya.
Meski Mino mencoba memaklumi Sungkyung yang memang blak-blakan saat berbicara, dia tak menampik rasa kesalnya timbul.
🖤
Ketika bel berbunyi, semua siswa berhambur keluar kelas. Tak ada lagi yang memikirkan pelajaran berikutnya namun tidak dengan Oh Sehun, dia masih duduk tenang di kursinya sambil membaca buku paket tebalnya. Sesekali dia mencatat di bukunya mengenai materi yang dia kurang kuasai, ulangan sebelumnya menjadi pelajaran untuknya yang kurang belajar. Dia jadi tidak bisa menjawab beberapa soal dengan benar dan melewatkan beberapanya lagi.
"Hey!" Soojung menepuk punggung lebarnya yang mengejutkan Sehun, dia mendongak dan seluruh sahabatnya yang tadi hendak pergi ke kantin sekarang memandangnya kesal, "Untuk apa sih belajar? Ulangan sudah lewat!"
KAMU SEDANG MEMBACA
121
FanfictionFour Seasons Hotel, Seoul, ruangan 121-adalah tempat yang mempertemukan dua manusia yang sebelumnya tak pernah saling mengenal. Membuat keduanya harus terikat kuat dan berakhir pada sebuah perjanjian konyol. Ya, setidaknya konyol bagi Oh Sehun, tap...