Alternative : Ending

497 34 13
                                        

Alternative Ending adalah rancangan yang sudah dibuat untuk akhir dari sebuah cerita namun tak digunakan sebagai hasil final —dalam bahasa film.

jangan baca kalau gak mau sakit hati.

Sehun mempertemukan kedua belah bibir mereka yang hari ini sudah banyak sekali bertemu, membawa Seungwan di gendongannya untuk masuk ke dalam kamar. Menjatuhkan tubuh sang wanita mesra di atas ranjang, menindih tubuhnya tanpa melepas sedetikpun bibir manis Seungwan.

Wanita itu beberapa menit kemudian memukul dadanya sekencang mungkin, mencoba menyadarkan Sehun bahwa nafasnya sudah hampir habis. Namun bukan Sehun namanya jika dia berhenti begitu saja, maka dia menurunkan ciumannya ke leher jenjang wanitanya, memberi beberapa tanda cinta disana.

"Sehun–hhh," Seungwan melenguh, mengeratkan pelukannya pada tubuh Sehun.

Seungwan menyesal–sungguh menyesal telah menggunakan pakaian ini yang merupakan hadiah dari Soojung. Sebuah lingerie marun dengan dada yang sangat terbuka, memperlihatkan setiap sisi tubuhnya yang menawan juga kulitnya yang bersih, belum lagi lekuk tubuhnya yang seksi. Membangunkan singa yang tertidur merupakan kesalahannya malam ini. Lihat, Sehun bahkan enggan mendengarkannya–pria itu sibuk sendiri mendambakan tubuhnya.

Seungwan bergerak gelisah saat jemari panjang Sehun menyapa pahanya, mengangkat lingeria tersebut, memperlihatkan bagian tubuh Seungwan yang lain. Rasanya geli dan sensasinya tetap sama–panas dan penuh gairah.

"Sehun–aku ingin ke kamar kecil..." Lirih Seungwan saat suaminya itu sedang menciumi bagian dadanya yang terbuka.

Sehun mendongak, kesal dengan permintaan yang tiba-tiba itu, "Sayang kau tidak akan menghancurkan malam ini dengan berlama-lama di kamar mandi kan?"

Seungwan mengelus pipi Sehun sejenak, lalu menggeleng, "Aku hanya sebentar," dia duduk, memaksa Sehun untuk duduk juga, "Kenapa kau khawatir sekali?"

Sehun mendengus, "Cepatlah, aku ingin memproduksi adik Daehan."

Wanita itu bergidik ngeri mendengarnya, "Seandainya kau tau betapa sulitnya melahirkan..."

Dan dalam hitungan detik, Seungwan sudah berada di dalam kamar mandi. Sementara Sehun berdiri lalu mengambil sebuah buku yang memang dibawanya, mendudukkan diri di sofa lalu memfokuskan diri membaca deretan kata disana sembari menunggu Seungwan kembali.

"Kalau kau sudah membaca buku, kau tak pernah memperhatikan hal lain."

Sehun menoleh, Seungwan berdiri di depan meja rias tengah menggunakan sesuatu di wajahnya. Sepertinya cream atau apapun itu, Sehun tak begitu mengerti.

"Aku sudah kembali dari sepuluh menit yang lalu, sepuluh menit aku kehilangan perhatian suamiku."

Pria itu tertawa renyah, "Sejak kapan kau jadi berlebihan begitu, hm?" Sehun meletakkan bukunya diatas meja ketika Seungwan mengambil langkah ke arahnya, lalu dia jatuh dalam pangkuan Sehun dimana pria tersebut dengan senang hati menyambutnya dalam pelukan hangat, "Biasanya kau tak suka jika aku mengatakan hal-hal seperti itu."

"Jadi kau juga tak suka?"

"Suka."

Sehun menaruh bibirnya kembali diatas kulit pipi Seungwan, menciumnya dengan lembut. Wanita itu menyamankan posisinya dengan menaruh kepalanya di bahu lebar suaminya. Matanya memejam, menikmati saat-saat seperti ini yang begitu dia sukai.

121Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang