32 : Take Turn

978 157 56
                                    

Vote dan komen kalian sangat berpengaruh untuk jalan cerita ❤️

Titik koordinat yang Joohyuk berikan nyatanya tak cukup membantu Sehun, dia buntu ditengah jalan karena ada tiga simpangan yang berbeda. Ponsel pelayan maupun ponsel Seungwan sudah mati, namun Joohyuk dan Minseok meyakinkan Sehun bahwa mereka akan mencoba untuk mencari keberadaannya dan menjadikannya sebagai petunjuk besar. Sementara Jongin, Soojung dan Sehun berusaha mencari lewat cctv jalan yang mereka dapat dari kepolisian, hasil menyuap, mobil tersebut belum juga terlihat. Sungkyung juga sudah mencoba mencari-cari mobilnya yang hilang itu, namun sama seperti mereka, tak ada yang mendapatinya.

Sudah hampir pagi, Sehun adalah satu-satunya yang tetap terbangun dengan mata terbuka lebar di antara semua temannya yang tertidur di rumah Joohyuk ini. Matanya masih tahan untuk menonton rekaman CCTV yang dia miliki, beberapa kali mempercepatnya untuk menemukan mobil milik Sungkyung.

Bagaimana mungkin dia bisa tidur dengan tenang jika Seungwan tak bisa dia hubungi? Bagaimana jika penjahat itu melakukan hal yang tidak-tidak pada Seungwan? Bagaimana jika Seungwan berada diambang kematian?

Sehun mengerang frustasi dan mengusapkan kepalanya kesal, dia sudah hampir semalaman melakukan ini namun tak ada tanda-tanda dimana mobil itu berada dan lewat. Tidak mungkin rekaman ini diedit, dia mendapatnya langsung dari polisi. Penjahatnya juga pasti tidak akan se-detail itu.

Matanya tiba-tiba terarah pada tumpukan dokumen di atas meja, sebuah riset tentang keluarga Song yang dibuat oleh Minseok. Mereka memang sempat mencurigai Song Mino adalah dalang dari semuanya karena Sehun tak memiliki musuh lagi selain pria itu. Namun ketika Jongin mengingatkannya tentang persaingan bisnis, semua pendapat mereka terpatahkan. Bisa jadi juga. Tapi publik tidak mengenal Seungwan, pasti penculiknya sudah membuntuti Sehun dari lama.

Siapapun mereka, Sehun tak akan memberinya ampun. Sehun akan menghukumnya dengan hukuman yang setimpal, atau bahkan lebih daripada yang pernah pelaku itu pikirkan.

"Lee Jihoon, Jack Sparrow, Song Mino."

Sudah kesekian kalinya Sehun mengulang nama-nama tersebut, seolah menari-nari di kepalanya yang cerdas.

Sehun meraih dokumen tersebut sembari berjalan melewati Soojung yang tertidur dalam pelukan Jongin di kamar milik Joohyuk sementara pemiliknya dan Minseok mengelana alam mimpi di sofa yang tak jauh dari tempat Sehun duduk tadi. Dia duduk didepan komputer, membuka aplikasi map online dan menuliskan beberapa kota yang tak asing dengan nama Jack Sparrow. Aneh, tapi dia punya firasat yang meyakinkan bahwa Song Mino-lah yang berada dibalik penculikan Seungwan ini.

Dia juga kebetulan mengenal Seungwan, bahkan Sehun ingat betul bagaimana Seungwan memintanya menjelaskan alasan mengapa dia harus menjauhkan pria Song itu. Semuanya terlalu kebetulan jika bukan untuk sebuah tujuan.

Busan, Daejeon, Daegu, Gyeongju dan Paju, Sehun memahami setiap seluk beluk kota-kota tersebut dengan teliti. Akses-aksesnya yang memungkinkan menggunakan mobil dari Seoul, berapa jauh jarak dan berapa lama waktunya. Hingga Sehun mendapati sebuah gedung tua disekitaran Paju, diantara pohon-pohon tinggi yang mengelilinginya. Tepat ditengah hutan yang lebat, tanpa penghuni apapun.

Seorang pria tak sengaja tertangkap melalui kamera map online. Tubuhnya tinggi, tampak berbincang dengan orang lain dibalik tembok tinggi yang menjulang. Mata Sehun menyipit, mencoba untuk mengenalinya dan ketika dia memutar lensanya kearah sebuah keterangan yang tertulis disana–

Diperbarui dua hari yang lalu.

"Hyung!"

Entah karena matahari yang menyinari bumi terlalu terang atau memang Minseok memiliki indera pendengaran yang sangat bagus, yang jelas pria itu berada disana sekarang. Pop apa?"

121Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang