Bara Rindu - 54

13.3K 1.2K 72
                                    

"Biar aku yang bilang," Ujar Kelvin pada Raenand dan langsung menatap Bara "Hari ini Zidan mau keluar negeri." Lanjutnya.

"Terus?? Urusannya sama gue apa? Ga penting nying!" Balas Bara dengan nada kesal diakhir.

"Rindu ikut dibawa pergi bersamanya." Ujar Kelvin dan Raenand.

------------------------------------------------

Deg.  Bara terdiam saat mendengar sebuah kalimat yang membuat hatinya merasa cukup sakit, namun tetap mencoba berusaha dingin dan menunjukkan wajah datar pada sahabatnya itu.

"Ya terus?? Udah hak si Zedan buat bawa dia." Balas Bara berbohong.

"Zedan?? Maksudnya Zidan Edan gitu??" Tanya Raenand yang dibalas anggukan oleh Bara.

"Aing kira mobil Zedan ngeng ngeng jduk jduk." Celeuk Candara didepan pintu dengan wajah datar , jangan lupakan toples berisi keripik kentang didekapannya yang erat itu.

"Apaan tuh ngeng ngeng jduk jduk?" Balas Kelvin dengan dahi mengkerut.

"Mobil Zedan lah, masa ia kereta air." Jawab Candara sekenanya.

"KERETA API WOY!!" Teriak Bara, Kelvin dan Raenand bersamaan dengan geram.

"Oh dah digentong toh." Celetuk Candara sambil berjalan pergi menjauh dengan wajah tanpa dosa nya.

"Digan--"

"Udah lah Kel, kaya yang ga tau Candara aja kek gimana. Biarin aja daripada kamu sakit hati mending anggap aja kentut dugong." Ucap Raenand pada Kelvin yang hendak membalas ucapan absurd Candara.

"Kenapa juga namanya harus Candara sih, hidupnya jadi banyak becanda dengan dunia yang fana ini." Balas Kelvin kesal.

"Tadinya ayah bikin Candara cuma iseng-iseng aja, eh malah jadi tuh nongol dalam rahim jadi aja namanya dikasih Candara karna emang bikinnya juga cuma canda canda aja." Balas Bara namun dengan datar.

"Malah jadi ngomongin si absurd Candara. Balik ke topik soal Rindu, ga akan berbuat apa-apa gitu??" Tanya Kelvin namun hanya dibalas gedikan bahu oleh Bara.

"Bar--"

"Gue bilang engga ya engga! Kenapa pada ngeyel sih jadi human? Ngapain gue ngurusin cewek yang bahkan ga inget sama anak dan suaminya sendiri? Yang ada dia malah ngirim surat cerai untuk yang ketiga kali nya dalam 2 minggu ini! Terus gue harus ngejar dia gitu?? Thinking coy!!" Bara berdiri dari duduknya dengan wajah merah padam menghampiri Abinara dan menggendongnya.

Kelvin dan Raenand pun terdiam mendengar Bara berujar dengan begitu kasarnya, yang dipastikan yang diucap adalah benar. Mereka sungguh tidak tau jika Rindu mengirim surat cerai pada Bara, bahkam hingga 3 kali banyaknya. Sungguh bukan Rindu yang mereka kenal.

Kelvin termenung merasa ada yang janggal, karna tidak mungkin Rindu yang lembut, baik hati, dan menyayangi keluarganya dengan tega ingin berpisah dan meninggalkan mereka semua. Ini semua pasti ada sangkut-pautnya dengan Zidan. Pasti, tidak salah lagi.

Kelvin menarik Raenand keluar dari kamar dan berjalan keluar rumah dengan diam sambil berpikir cara menyelesaikan masalah sahabatnya. Memang ia Kelvin itu jomblo sejak masih dalam kantung telur sang papah, namun ia tak kosong tentang cinta.

"Raenand, kita ketemu sama sodara lo si hujan itu." Ujar Kelvin sambil memasuki mobil.

"Raindra woy bukan hujan." Balas Raenand sambil mengikuti Kelvin memasuki mobil.

***

Ditempat lain , Rindu menatap keluar kaca dengan tatapan kosong. Memang ia yang meminta Bara untuk memilih anak mereka bukan dirinya, tapi tak disangka jika Bara akan lepas tangan dan berhenti berjuang mengalah pada kekeras-kepalaan seorang Zidan.

Bara RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang