Bara Rindu - 29

34.4K 1.9K 58
                                    

Mohon maaf ya buat bocil bocil dibawah 17thn buat bijak dan jangan masuk buat baca bab ini.
Bukan apa apa nih ya, ada mature konten yang ga cocok buat kalian yang masih berseragam sekolah.
Kakak cantik ini ga tanggung jawab ya kalo terjadi hal yang tidak diingkan...

Sekali lagi mohon bijak 😁

♥️Happy reading♥️
--------------------------------------------------------------

"Mas Bara........." Panggil Rindu pelan saat Bara tak henti menatap tubuhnya. "Badan aku gendut, ga usah diliatin gitu." Lanjut Rindu membuat Bara langsung menatapnya tajam.

"Ini tuh sexy bukan gendut Rindu." Balas Bara mulai memposisikan wajahnya berhadapan dengan Rindu. "Kita raih kemenangan bersama."

Bara sedikit berdiri untuk mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur. Rindu masih berada diposisinya namun dengan mata terpejam. Bara kembali keposisinya terkekeh kecil karna tau jika istrinya itu pura-pura tidur.

"Kau sangat menggemaskan saat pura-pura tertidur seperti ini." Ucapan Bara membuat Rindu langsung membuka mata dan memanyunkan bibirnya.

Bara yang memang sudah menahan nafsunya langsung mencium bibir tipis Rindu. Melumat, mengigit hingga Rindu membalas ciumannya membuat Bara semakin menjadi. Balasan amatir Rindu membuat limbido Bara semakin menjadi. Ia mulai menurunkan ciumannya ke leher jenjang Rindu. Memberi beberapa kecupan serta gigitan, jangan lupakan tangan kanan yang sudah bertengger diatas gunung kembar yang sedang besar-besarnya serta kenyal itu.

"Ssssstt.... Ma-mas ge--li.... Aaahh." Ricauan Rindu membuat Bara menyeringai.

"Kita belum bermain hingga finish sayang." Jawab Bara didepan payudara Rindu yang sudah menyumbul keluar.

Siapa lagi pelakunya jika bukan Bara yang dengan gesit membuat seluruh kancing piyama baju Rindu, ditambah bra dengam satu kail didepan yang Rindu kenakan sangat mendukung aksinya. Bara mulai melumat dan menghisap payudara Rindu seperti ketiga anaknya. Meminum ASI yang sudah sangat lama tidak ia rasakan lagi. Namun bedanya kali ini ia merasakan dari ibu anak-anaknya. Meski rasanya aneh namun Bara tak henti.

"Aaahhh.... Eungg... M-ma--as it--tu ASI untuk anak." Ujar Rindu dengan tangan menjambak rambut Bara.

"Aku pun ingin meraskannya Rindu. Ini nikmat bukan?" Tanya Bara menatap Rindu namun tangan tak berhenti meremas payudara Rindu.

"Geli... Tapi enak." Jawab Rindu dengan raut malunya membuat Bara lagi lagi terkekeh kecil.

Bara kembali mencium bibir Rindu yang sudah membengkak. Ia mulai memainkan tangannya dititik paling sensitive pada tubuh Rindu, membuat wanita itu beberapa kali menggelinjang dengan desahan kecil yang selalu ditahan namun berujung terdengar juga oleh Bara.

"Kita raih kemerdekaan junior." Ujar Bara dalam hati saat tangannya mulai memegang junior miliknya dan mencoba untuk memasuki lubang nikmat Rindu. Kali pertama tidak masuk karna jujur itu sangat sempit seperti pertama kali ia melakukannya dulu.

"Pelan-pelan mas." Cicit Rindu tepat ditelinga Bara.

"Ini juga pelan-pelan sayang." Jawab Bara dan mulai mencium kembali Rindu dan meyentakkan sekuat tenaga membuat juniornya berhasil masuk namun sangat tau jika Rindu menahan sakit dan sedikit berteriak didalam ciuman panasnya. "Ssstttt, sakitnya cuma bentar." Ujar Bara setelah melepaskan ciumannya dan mengelus wajah wanita itu.

Junior nya sudah sangat berkedut merasa diremas padahal ia belum memompa. Ia masih menetralkan membuat Rindu tenang, hingga wanita itu membuka matanya menatap Bara dengan mata yang berkaca-kaca. Rindu mengecup singkat bibir Bara dan mengangguk memberi isyarat agar Bara kembali melanjutkannya.

Bara RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang