Extra Chapter

417 23 0
                                    

7 tahun kemudian.

Bara terduduk pasrah di sofa menatap pemandangan indah didepannya. Dapat di lihat ketiga anak kecil berlarian kesana kemarin dengan pakaian yang tidak lengkap.

Abihaksa yang tak ingin diganggu dalam memakai seragam sekolahnya duduk diatas meja makan mengabaikan Antha yang terus mengocehinya jika anak tertua Bara itu memakai seragam dengan kancing yang tidak sejajar.

Abinara yang tidak ingin mandi terus berlarian kesana kemarin dikejar oleh Rindu yang hendak memandikan nya, bahkan Safira sampai membantu Rindu untuk menangkap Abinara tapi nihil ditambah usianya yang sudah tak muda.

Abimanyu malah sibuk bermain bola yang tak henti melemparkannya pada sang paman - Candara. Sampai-sampai Bara lelah melihat tingkah si bungsu yang mendahulukan mengerjai pamannya dari pada berpakaian. Jika sudah memakai seragam Bara tak apa, lah ini hanya memakai celana dalam berwarna pink dan bergambar barbie milik Abinara semakin membuat Bara pusing.

Hanya Abimanyu dengan segala tingkah diluar kesabaran semua orang yang mampu membuat semua orang dirumah tak berkutik. Sudah semua orang peringati agar tidak memakai pakaian dalam milik kembaran perempuannya - Abinara, namun yang ada malah menjawab untuk dibelikan yang baru untuk dirinya agar tidak memakai milik Abinara.

Jika Abimanyu anak perempuan, mungkin sudah Bara dan Antha belikan satu toko untuknya. Tapi tolong lah Abimanyu seorang anak laki-laki tampan dengan pipi tembam dan badan gemuk berbeda dengan kedua kembarannya.

"Mas tolongin dong!" Teriak Rindu pada Bara yang hanya terduduk pasrah melihat pemandangan ini.

"Mas pasrah sayang, tidak ada yang bisa menjinakkan mereka semua," jawab Bara dengan nada pasrahnya.

"Anak lo yang satu itu bener-bener minta di jitak pake batu kerikil. Badan gue pada sakit dilemparin mulu sama bola," gerutu Candara yang baru saja duduk disamping Bara.

"Abang aja ayah nya udah pasrah dek," jawab Bara.

"Btw si bungsu mana bang?" Tanya Candara membuat Bara langsung berdiri ingat akan sesuatu.

Dengan cepat Bara berlari menuju salah satu kamar dan dugaannya benar. Anak bungsunya yang tadi akan ia pakai kan baju usai beres mandi namun ia tinggalkan karna Rindu berteriak minta tolong untuk membantunya menangkap Abimanyu.

Mungkin sebentar lagi kepala Bara akan pecah, melihat anak bungsunya bermain bedak hingga sekujur tubuhnya putih tertutupi oleh bedak yang ia tau pasti sudah keluar semua dari dalam botol. Dengan langkah sempoyongan Bara berjalan menghampiri Athaya Putra Anggara. Dengan senyuman Bara menangkap Athaya yang hendak kabur dan dengan cepat Bara bawa kembali masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan semua bedak pada tubuh si bungsu.

50 menit berlalu, kini semua nya sudah berkumpul duduk di meja makan dan bersiap sarapan karna jam sudah menunjukkan pukul 07 kurang. Triplets sudah duduk rapih dengan seragamnya masing-masing dan dengan lahap memakan sarapan yang baru saja disediakan oleh Rindu.

Bara, Candara, dan Antha hanya menggeleng kepala tak percaya jika setiap hari mereka selalu melihat pemandangan seperti itu. Entah apa yang terjadi hingga tak ada satupun anak Bara yang kalem dan penurut. Abihaksa mungkin lebih kalem dibandingkan dengan yang lainnya , tapi se kalem-kalemnya Abihaksa tetap saja ada sisi bar-bar nya.

Usai sarapan, kegiatan Bara selanjutnya adalah mengantarkan triplets ke sekolah dengan selamat dan pastinya hingga depan kelas sampai bel masuk berbunyi. Jika tidak, ketiga anak yang baru berumur 8thn itu akan mangkir dan nongkrong di warung kecil tak jauh dari sekolahnya hingga bel pulang berbunyi.

Ajaib bukan? Biasa kita dengar anak SMP atau SMA yang hobby mangkir, tapi berbeda dengan anak Bara sudah belajar mangkir sejak dini.

Sedangkan Candara yang hendak berangkat kekantor, langkahnya dihentikan oleh sang ayah yang memanggilnya untuk duduk berdua di sofa ruang tengah. Candara tau apa yang akan ayahnya itu bahas, namun ia tetap bersikap santai dengan mengambil toples berisi keripik kentang dari bawah kolong meja.

Bara RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang