Yesha pundung, kepalanya mendadak pusing seperti mendapat beban yang berat. Hari sudah siang dan dia masih enggan keluar dari kamar setelah mengusir paksa ke-3 Kakaknya. Lagi pula kenapa jajaran sesepuh itu membiarkan dia di asuh manusia modelan Lucas, Juna dan Hamas? Bukannya dia bisa beristirahat dengan damai malah badannya terasa sakit setelah di tindih Juna, belum lagi Lucas yang asalnya ingin menarik Juna malah tersandung karpet kemudian ikut menindih badannya, Yesha tidak bohong tapi jika Hamas tidak buru-buru menyelamatkan dia bisa saja menjadi penyet kemudian menjadi Yesha penyet. Dia kan bukan ayam yang seenaknya bisa di penyetkan.
Teriakan Lucas samar-samar masih bisa dia dengar, dia menyuruhnya untuk membuka pintu tapi Yesha tidak peduli. Games online yang sedang dia mainkan lebih penting dari pada rengekan Hamas dan Lucas di luar kamarnya. Dia sedang berkonsentrasi penuh memainkan candy crush level 657 berkat bantuan Winar. Meskipun dia lebih sering memainkan candy crush bukan berarti Yesha tidak bisa memainkan games seperti PUBG atau kart rider, jenis permainan itu cukup sering dia mainkan jika ada waktu luang, entah bersama Kakaknya atau temannya.
Baru saja Yesha akan melanjutkan permainan, teriakan kembali terdengar. Tapi bukan suara Lucas, Hamas ataupun Juna. Jadi dengan sedikit malas-malasan, dia berjalan untuk membuka pintu. Ternyata benar, yang memanggilnya bukan lagi Lucas tapi Winar yang sedang tersenyum.
"Kok udah pulang?". Tanya Yesha sambil mengajak Winar untuk masuk ke dalam kamarnya.
"Hari ini enggak terlalu sibuk, kerjaannya bisa di bawa ke rumah". Winar duduk di bawah karpet bersama Adiknya. "Kamu beneran udah sembuh?".
Yesha mengangguk mantap. "Udah dong, aku kan hebat hehe". Lalu setelahnya dia menyodorkan ponsel pada Winar. "Ayo bantuin aku naik level".
Winar menatap layar ponsel milih Yesha yang sedang bermain candy crush. Dia menggeleng kemudian menyimpan ponselnya. "Makan dulu, ini udah siang bentar lagi dzuhur. Ayo kebawah. Protes atau Abang aduin ke Mas Kenan?". Yesha kembali cemberut. Tapi tetap mengukuti Winar keluar dari kamar.
---
Juna yang baru saja menuangkan sayur bayam tersenyum saat melihat Yesha yang sedikit di seret oleh Winar. Sedikitnya dia paham jika anak itu pasti tidak mau di ajak makan. Berbeda dengan Hamas yang langsung berlari kemudian duduk di kursi meja makan. Matanya berbinar saat melihat sayur bayam, ayam goreng, nugget dan bihun goreng ada di depannya.
"Hati-hati matanya lompat keluar". Yesha mencibir setelah duduk di samping Hamas.
Hamas tertawa kemudian mengacak surai Adiknya. "Kepalanya masih sakit? badannya gimana? Mau Kakak pijit?".
"Kalian apain Yesha?". Tanya Winar menatap penuh curiga.
"Enggak sengaja tadi ketindih sama aku sama Lucas hehe". Jawab Juna cengengesan. "Maaf yaaa Dek, enggak sengaja kita".
Yesha mengangguk. "Iyaaa, tapi lain kali kalo mau ribut jangan sampe begitu. Itu untung badan aku yang ketiban, kalo misal kalian kebentur lantai terus kepalanya bocor gimana? Mau nanti di tambal pake semen biar enggak kopong?".
Winar tertawa, Adiknya ini jika sedang kesal memang omongannya bisa di luar nalar. "Udah ayo makan, Lucas mana?".
"I'M COMING!!!". Lucas dengan rambut yang masih basah berlari dari arah kamarnya.
Yesha yang melihat sampai ngeri sendiri, bagaimana coba kalau Kakaknya itu terpeleset lalu jatuh lalu menggelinding lalu amnesia? Dia tidak mau membayangkan sungguh. Pasalnya Lucas itu baru terkena demam saja bisa merengek seharian, kepalanya sakit sedikit saja dia malah mengeluh kalau-kalau kepalanya seperti akan lepas.
"Berdoa dulu...". Winar menegur Hamas yang sudah siap-siap memasukan nasi ke dalam mulutnya.
Setelah selesai berdoa, mereka pun makan dengan tenang. Yesha juga tidak banyak protes saat piringnya terlihat penuh. Semua adalah ulah Lucas, dia benar-benar serius tentang ucapannya yang akan membuat berat badan Yesha agar sedikit mengalami kemajuan. Dia khawatir jika tubuh Yesha terlalu kurus juga tidak mau tubuh Adiknya menjadi gemuk. Pokoknya dia akan mengaturnya agar Yesha selalu sehat. "Makan yang banyak". Ucap Lucas.
![](https://img.wattpad.com/cover/240670314-288-k951142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Yesha || Liu Yangyang
FanfictionMenjadi bungsu dari 7 bersaudara terkadang membuat orang lain menganggap hal tersebut hanyalah omong kosong. Di jaman sekarang, siapa orang tua yang memiliki banyak anak? Jawabannya adalah keluarga Alwira. Meskipun bukan satu-satunya keluarga dengan...