Selamat Ulang Tahun

2.6K 307 19
                                    

Apa yang di harapkan ketika kita ulang tahun? Umur panjang, kebahagiaan dan kesehatan tentu saja. Sama seperti Yesha yang besok akan berulang tahun yang ke-17. Dari pada senang dia justru sedang kebingungan sekarang. Tadi selepas dia dan Kakaknya berkumpul Kenan bertanya hadiah apa yang dia inginkan di umur ke 17 tahun ini? Begitu juga dengan yang lainnya. Tahun lalu dia sudah mendapatkan biola, rasanya tahun ini dia tidak menginginkan apapun, mungkin.... Yesha sedang kebingungan sekarang.

Bertanya pada Herlan anak sableng itu malah menjawab seperti PS4, ninetendo dan alat-alat games lainnya, Yesha tidak mau. Dia bisa menyelesaikan permainan Candy Crush saja sudah untung. Beda lagi dengan jawaban Renda saat Yesha bertanya, "Minta aja barang yang lagi lo pengen banget". Lalu Yesha menjawab, "Gue kepengen banget roket. Kira-kira di beliin enggak ya?". Renda tidak menjawab malah langsung mematikan sambungan telfonnya.

Tidak menyerah, Yesha mengubungi Jingga. Tapi rasaya dia menyesal sudah bertanya pada laki-laki cap Dilan KW itu, "Kartu bebas pacaran atau henteu(atau enggak) akteu(akta) tanah, lumayan investasi. Atau enggak minta Kakak ipar". Gendeng!

Orang terakhir yang dia hubungi itu Jevan, dia berharap banyak padanya, semoga saja kali ini jawabannya masuk akal. "Apa ya? Gue pas 17 taun kemarin minta kadonya supaya di ijinin pacaran sih hehe". Yesha mendengus kemudian langsung mematikan sambungannya.

Kata orang-orang 17 tahun adalah umur yang mendebarkan karena gerbang menuju dewasa di mulai pada umur 17 tahun. Tapi Yesha tidak percaya, bukannya dewasanya seseorang tidak bisa di lihat dari umur ya? Lantas kenapa umur 17 tahun di jadikan tolak ukur kedewasaan seseorang? Yesha jadi pusing.

"Kenapa sih kayak patah hati?".

Yesha menoleh, Hamas datang bersama Kenan. "Patah hati dari mana?".

"Kenapa sih? Tumben banget nongkrong di depan kolam renang begini?". Kenan mengelus rambut Yesha.

"Besok aku 17 tahun...".

Hamas menaikan sebelah alisnya. "Terus kenapa sama 17 tahun?".

"Kata orang-orang 17 tahun itu umurnya orang-orang menuju dewasa. Aku takut jadi dewasa".

"Pffftt...". Hamas menahan tawanya. "Teori dari mana itu?".

Kenan menggeplak punggung Hamas, Adiknya sedang galau begini malah mencari perkara dengan mentertawakannya. "Siapa yang bilang kalo 17 tahun itu orang-orang menuju dewasa?".

Yesha berfikir sebelum menjawab. "Kata orang-orang, Herlan sampe Jingga yang udah 17 tahun juga jawabnya gitu. Aku takut gak bisa jadi orang dewasa".

"Kamu ud—"

"WEH DI CARIIN MALAH PADA DISINI". Lucas beteriak memotong ucapan Kenan, di belakangnya ada Winar dan yang lain.

"Lucas di liat-liat semakin kesini suaranya udah ngalahin tarzan". Ucap Hamas.

Lucas duduk di pinggir kolam tepat di samping Yesha yang terlihat murung. "Kenapa weh? Kamu kayak hidup enggak mau mati belum siap... ADUH!!".

Juna meloto setelah menggeplak kepala Lucas. "Ngomong sembarangan lagi aku ceburin ke neraka".

"Dih... siapa lu? Malaikat?".

Yesha mendengus, kenapa ya di rumah ini setiap ada yang sedang galau tidak pernah bisa menikmati rasa galaunya dengan khusyuk? Pasti ada saja gangguan seperti mereka-mereka ini. Meskipun ada untungnya, tapi dia sering kali merasa berisik.

"Kenapa?". Winar bertanya, membiarkan saudaranya yang lain ribut.

"Besok aku 17 tahun...". Yesha kembali melontarkan ucapan yang sama.

Diary Yesha || Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang