Kantin

7.1K 503 2
                                    

Aera sudah rapih dengan seragam sekolahnya dan berniat untuk kebawah untuk sarapan kaki aera sudah lumayan membaik karna semalem di pijitin seungcheol, baru menuruni 1 tangga aera sudah diteriakin sama hoshi dari bawah

"Adekk diem disitu" teriak hoshi kemudian berlari menyusul aera di atas

"Kenap-ehh" belum selesai aera ngomong hoshi udah gendong badan aera yang kecil itu

"Bang gaperlu ih aku bisa sendiri"

"Ga gaboleh pokonya"

"Dek kamu gausah sekolah dulu aja ya? Biar nanti kak shua yang telfon guru kamu"

"Loh emang kenapa aku gaboleh sekolah?"

"Kaki kamu kan belum sembuh tangannya juga belum ganti perban" Kata woozi

"Kaki aku udah mendingan ko semalem di pijitin sama kak seungcheol kalo perban nanti aku bisa ganti di uks sekolah"

"Beneran?" Tanya wonwoo

"Gapercaya? Aku lari nih"

"Gih sana lari" kata jeonghan sambil memegang panci seakan ingin melemparnya ke aera

"Ehehe" aera yang tadinya sudah berdiri jadi duduk lagi

"Pagi bang, dek" kata seungkwan dan lainnya

"Kakak mau ngomong" ucap seungcheol dengan nada serius

"Mulai sekarang gausah lagi nutup-nutupin kalo kalian saudaraan kakak gamau ya nanti kamu kenapa-napa lagi"

"Aera berangkat sama abang kamu gaboleh misah" kata jeonghan

"Ngerti?" Ucap woozi dingin

"Ngerti" ucap mereka bersamaan

Akhirnya aera berangkat sekolah dengan abang-abangnya dengan di bonceng dk

Baru sampai parkiran saja aera sudah menjadi pusat perhatian para murid disana aera yang merasa kurang nyaman hanya memegangi ujung seragam milik dk dan berjalan mengekorinya.

Aera kira ia hanya diantar dk ke kelasnya tetapi ternyata semua abangnya ikut mengantarnya sampai ke depan kelas

"Belajar yang rajin kalo ada apa-apa telepon abang atau yang lain ya?" Kata dk lembut dan mengusap pucuk kepala aera, aera pun ikut tersenyum melihatnya

"Aera masuk ya?"

"Iyaa sana" kata vernon

"Chan jagain kembaran lo awas aja kalo kenapa-napa di kelas" ancam mingyu

"Santai anjir aera kan kembaran gue jadi udah tanggung jawab gue juga"

"Yaudah ah gue masuk"

Suasana kelas aera masih terhitung biasa saja sampai saat ini tapi saat ketua kelas masuk kelas tiba-tiba menjadi hening menunggu sang ketua kelas berbicara

"Kita jamkos sampe jam 12 nanti, guru lagi pada rapat sekarang kalian bebas mau ngapain aja" ucap minhyun

Seketika kelas menjadi ricuh dan beberapa murid berhamburan keluar kelas

"Anterin gue ganti perban yu di uks"

"Ayok lah males banget di kelas mending ke uks liat pak kun ehehe" ucap sejeong dengan semangat

"Yok lah lo ikut ga ric?" Tanya ryujin

"Ikutlah njir yakali gue sendiri di kelas kalian pada ngayap"

Mereka pun pergi ke uks untuk mengantar aera sekaligus ngapel ke pak kun sang dokter tampan di uks

"Mau kemana lagi nih?" Tanya eric

"Kantin aja lah yu laper" balas ryujin

"Makan mulu kerjaan lo"

"Emang gitu dia mah ra maklumin aja" bisik sejeong

"Ngomongin gue ya lo?" Tanya ryujin curiga

"Ngga udah ah ayo"

. . .

"Hai kita ketemu lagi" Sapa nayeon

Melihat itu eric langsung menyembunyikan aera di belakang tubuhnya hal itu membuat mereka menjadi pusat perhatian di kantin, anak seventeen ada di sana mereka memperhatikan dan mengawasi gerak-gerik anak geng nayeon

"Minggir kak" kata ryujin

"Gue gaada urusan sama lo mending lo yang minggir gue mau ngomong sama 2 bocah itu" tunjuk nayeon kearah aera dan eric

Momo dan tzuyu menarik ryujin dan sejeong ke arah belakang agar tidak mengganggu nayeon dan jihyo

"Puas lo bikin kita berdua di keluarin dari sekolah?" Kata jihyo

"Loh kalian di keluarin? Bagus dong berarti sekolah jadi aman" 

"Kurang ajar" jihyo menendang tubuh eric, eric yang tidak ada persiapan pun terlempar ke belakang

"Eric" aera ingin membantu eric tetapi tangannya sudah ditarik duluan sama nayeon

"Mau kemana aera si penggoda"

"Maksud lo apaan?"

"Kemarin lo deketin vernon terus tadi pagi lo berangkat bareng dk besok siapa lagi? Mingyu?" Kata nayeon

"Gausah kecentilan deh mending lo jauhin anak seventeen"

"Mau gue deket atau berangkat sama siapapun itu bukan urusan kalian emang kalian siapa segala ngatur-ngatur gue? Gaada kerjaan lain?"

"Songong banget lo" nayeon melayangkan tangannya hendak menampar aera tapi tangan nayeon di tahan oleh dk

Dk menarik aera dan menyembunyikan nya di belakang tubuhnya, eric berdiri dengan bantuan chan dan juga seungkwan

"Kamu gapapa dek?" Tanya minghao

"Aku gapapa bang makasih" aera tersenyum lalu minghao membawa aera kedalam pelukannya

Para murid terkejut saat melihat minghao memeluk aera pasalnya minghao termasuk cowo yang dingin dan perkataannya yang menyakitkan jadi mereka kaget melihat minghao memperlakukan aera dengan lembut dan manis.

"Berani banget lo nyakitin adek gue di depan kita" Ucap vernon

"Adek?" nayeon terkejut dan seisi kantin juga ikut terkejut mendengar fakta itu

"Iya aera itu adek gue dan anak pemilik sekolah ini" kata mingyu

"Siapapun yang berani nyentuh atau nyakitin adek gue dan temen-temennya kalian berurusan sama gue" Ucap dk penuh penekanan

"Dan buat lo berdua kalian di keluarin dari sekolah mulai hari ini" kata minghao

"Plis jangan keluarin kita" ucap jihyo

"Maafin gue, gue gatau kalo aera adek kalian gue mohon jangan keluarin kita berdua" kata nayeon memohon

"Gue ga terima permintaan maaf kalian" kata minghao kemudian mengajak aera pergi dari sana dan yang lain pun mengekori di belakang

KAKAK¹⁷ [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang