Di siang hari yang tenang aera sedang goleran sambil liat dk dan minghao main ps di ruang tamu dengan paha mingyu sebagai bantalan
Brakkk . . .
Pintu rumah suho di buka secara paksa membuat mereka semua mengalihkan atensinya ke arah pintu lalu masuk beberapa orang berpakaian serba hitam dengan badan yang kekar berotot
"Abang mereka siapa" Kata aera sambil memeluk langan mingyu
"Tetep di belakang abang sama yang lain jangan jauh-jauh" Mingyu menyembunyikan aera di belakang tubuhnya
Orang itu menyerang minghao dan dk sementara mingyu masih tetap melindungi aera
Keadaan semakin kacau bahkan jun dan vernon juga sudah turun dan membantu yang lainnya
"Dek dengerin abang" Mingyu memegang bahu aera dan berbicara pada aera dengan nafas yang terengah-engah
Yang lain berusaha menyerang mingyu dan aera di belakang tapi dengan sigap jun dan dk mengcegahnya
"Lari masuk ke kamar terus kunci pintunya cepet abang jagain dari sini" Kata mingyu
Aera menuruti perkataan mingyu kemudian berlari secepat mungkin namun baru setengah jalan aera menaiki tangga orang itu berhasil menangkap aera dan berusaha membawanya pergi
"Lepas abanggg" Aera di tarik paksa oleh orang tersebut
"Lepassin adek gue" Mingyu berteriak
Tanpa basa-basi minghao menendang salah satu orang yang berusaha membawa pergi aera
Aera masih terus berusaha melepaskan diri dari orang tersebut tapi kemudian orang itu membekap mulut aera menggunakan sapu tangan
Srettt. . .
Orang itu melukai perut sebelah kiri aera kemudian pergi dari rumah suho entah apa maksud orang-orang itu
Aera shock dan reflek memegang perut nya
"A-abang" Aera meringis pelan tangannya gemetar dan darah mulai merembas bajunya
"Aeraaa" Vernon menangkap tubuh aera yang hampir terjatuh di lantai
"A-abang sakit" Vernon meletakan tangannya di perut aera yang terus saja mengeluarkan darah
"Gyu siapin mobil cepet!" Jun berteriak kemudian mengambil kain dan meletakannya di perut aera guna untuk menghentikan pendarahan
"Tahan ya sayang lukanya ga dalem ko" Vernon mengatakan itu sambil menangis
"Non bawa aera"
Vernon menggendong aera dan membawanya kedalam mobil setelah semua naik kedalam mobil minghao segera melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi
"Dek sayang jangan tidur" Vernon menepuk pipi aera pelan
"Kamu gaboleh tidur dek tetep disini bareng kakak sama abang oke?" Jun berusaha menguatkan dirinya tangannya tidak berhenti gemetar
"A-aku ga kuat kak" Aera meremat baju vernon dengan sangat kencang
"Tahann ya sayang bentar lagi kita sampe" Kata mingyu pelan
"Please dek jangan tidur" Dk menggenggam tangan aera dan meletakannya di wajahnya
Aera memejamkan matanya dan menggeleng pelan sedetik kemudian aera pun tak sadarkan diri
"Minghaoo cepet!!!!" Jun berteriak
Setelah sampai aera langsung dibawa ke ruang oprasi oleh dokter
Vernon dan dk terduduk lemas lalu menangis kencang tangan dan baju mereka dipenuhi darah milik aera, Jun sebagai yang tertua disini harus bisa menenangkan adik-adik nya
"Aera gaakan kenapa-napa" kata Jun sambil mengusap punggung vernon dan dk
"Lo ga luka kan?" Minghao memutar tubuh dk untuk memeriksa apakah dk terluka atau tidak
"Ngga cuma lebam doang"
"Syukurlah"
2 jam berlalu jeonghan, seungcheol, joshua, wonwoo dan hoshi sudah sampai di rumah sakit sedangkan yang lainnya masih dalam perjalanan
"Kalian gapapa?" Seungcheol memeriksa keadaan adik-adik nya tersebut terutama dk karna dk memliki golongan darah yang langka
"Gapapa bang" Balas dk
Wonwoo terdiam saat melihat wajah lebam jun dan lainnya
"Ayo kalian juga harus diobatin" Kata jeonghan
"Gaperlu bang gue mau disini aja nunggu aera"
"Non jangan bandel" ucap hoshi
"Kakk" Suho dan irene datang dan ikut terkejut melihat wajah lebam anak laki-lakinya
"S-sayang kalian gapapa?" Mingyu sedikit meringis saat irene menyentuh pipi nya
"Aera gimana?"
"Masih di ruang operasi yah" balas jun
Setelah paksaan dari suho dan irene akhir nya mereka terpaksa harus pergi meninggalkan ruang operasi untuk mengobati luka-luka mereka dan saat mereka kembali aera sudah di pindahkan ke ruangan vvip
"Dek bangun yu kakak kangen loh sama kamu" Jeonghan menunduk menempelkan kepalanya ke lengan aera wonwoo meneteskan air mata dan memalingkan wajahnya
Seungcheol mengacak rambutnya frustasi yang lain hanya termenung sambil menatap lurus ke arah ranjang aera menatap aera dengan tatapan kosong
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK¹⁷ [ END ]
FanficONESHOOT [ END ] Tentang anak perempuan satu-satunya dalam keluarga