Jam pelajaran olahraga selesai aera, ryujin, sejeong, eric dan chan terlihat sedang rebahan di lapangan
Untungnya di cuaca panas ini kelas aera mendapat giliran untuk memakai lapangan indoor jadi mereka ga kepanasan
Setelah 10 menit aera, ryujin dan sejeong langsung pergi ke toilet untuk mengganti baju
Setelah selesai dengan seragam mereka bertiga berjejer di depan wastafel kamar mandi untuk sedikit berdandan dan merapihkan rambut
Untung nya hari ini ga terlalu panas jadi mereka ga terlalu berkeringat
"Ra bawa liptint ga?" Tanya sejeong
"Bawa nih"
"Minta ya"
"Pake aja udah"
Aera geleng-geleng pas liat dasi ryujin yang berantakan
"Rapih dikit bisa ga sih? Buru-buru amat mau kemana emang?" Ucap aera sambil merapikan dasi ryujin
"Nanti enaknya makan apa ya?"
"Kadal" saut sejeong
Sejeong panik karna pintu kamar mandi ga bisa di buka mereka bertiga ke kunci di dalam toilet
"Gaes pintu nya ga bisa dibuka"
"Seriusan?" Ryujin yang tidak percaya ucapan sejeong langsung menghampirinya dan mencoba untuk membuka pintunya
"Eh beneran gabisa dibuka anjir gimana dong?"
Aera berusaha buat mukul-mukul pintunya agar bisa terdengar oleh orang yang lewat di luar
"Udah ra nanti tangan lo sakit" Ucap ryujin
"Aduh jam istirahat begini mana ada yang lewat"
"Bentar gue telfon anak-anak dulu" sejeong langsung ngeluarin hp nya buat nelfon eric
Ga sampe 5 menit mereka ngedenger suara ribut dari luar sana
"Raa" Chan manggil nama aera buat mastiin kalo mereka beneran ada di kamar mandi lantai 3
"Chann tolong"
"KALIAN MUNDUR JANGAN ADA YANG DI DEPAN PINTU" Teriak eric
Brukk
Brukk
Mereka berempat masih berusaha buat dobrak pintu nya tapi susah banget
"Coba gantian lagi"
Chan dan dejun maju untuk mencoba mendobrak pintu nya lagi
"Gabisa juga"
Dejun mulai nendang-nendang pintu nya dengan kekuatan yang dia punya diikuti oleh haechan di sebelah nya
"SABAR YA KITA PASTI KELUARIN KALIAN KO" Teriak eric
"IYAAA" Saut para wanita dari dalam
"Ayo coba bareng-bareng sekali lagi kalo ga bisa juga kita minta bantuan sama petugas keamanan aja" Ucap chan
Mereka saling bertukar pandangan satu sama lain setelah siap mereka berempat langsung dobrak pintu itu dengan kekuatan terakhir mereka
Brakk. . .
Akhirnya pintu itu berhasil terbuka dan mereka semua bisa bernafas lega
"Makasihh yaa"
Aera ngusap-ngusap bahu chan dan dejun secara bergantian
"Sakit ga?"
"Ngga ko"
"Bukan apa-apa ko by" Dejun senyum sambil ngusap kepala aera pelan
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK¹⁷ [ END ]
FanfictionONESHOOT [ END ] Tentang anak perempuan satu-satunya dalam keluarga