Hari ini kelas aera mendapat kelas tambahan untuk persiapan ujian selama 3 jam
Para murid disibukan dengan materi dan soal-soal yang mungkin akan di ujikan nanti
"Kepala gue pusing banget ric" Aera menyandarkan kepalanya ke pundak eric lalu memejamkan matanya
"Pusing banget?" Kata eric pelan lalu ia meletakan tangan nya di dahi aera untuk mengecek suhu tubuh nya
"Badan lo anget apa mau gue izinin ke guru aja biar lo bisa balik duluan?" Tanya eric khawatir
"Gausah gapapa kelas bentar lagi ini kan kelar nya?"
"Setengah jam lagi lo beneran gapapa?"
"Gapapa udah lo lanjut aja kerjain soalnya"
"Nih minum dulu" Eric menyodorkan botol berisi air kepada aera dan aera langsung meminumnya
"Tahan ya kalo tambah pusing bilang" Eric mengusap kepala aera lembut
Aera hanya mengangguk dan mereka pun melanjutkan kegiatannya
+
+
+
"Assalammualaikum chan pulang" Kata chan lesu
"Waalaikumsalam makan dulu ya dek bunda udah siapin makanan di meja makan"
"Suruh aera makan duluan aja bun katanya tadi kepala dia pusing, chan mau ganti baju dulu" Chan mengusap pelan kepala aera kemudian pergi menuju kamar nya
"Sayang kamu kenapa? Muka kamu pucet banget mana yang sakit?" Tanya irene khawatir
"Kepala aku pusing banget bun"
"Badan kamu panas dek ayo kita ke kamar dulu" Irene memapah aera untuk membantunya naik ke kamar tapi baru setengah jalan aera udah ambruk
"Astaga dek bangun" Irene menepuk pipi aera pelan
"Kakk" Irene berteriak agar anak-anak nya yang lain bisa keluar dan membantunya
Minghao yang kebetulan ada di bawah langsung berlari saat mendengar irene berteriak
"Loh bun adek kenapa?" Tanya minghao panik
"Aera pingsan kak tolong bawa aera ke kamar"
Saat minghao menggendong aera yang lain berhamburan keluar kamar dengan panik
"Bun kenapa?" Tanya jun
"Loh dek?" Mingyu terkejut
"Astaga aera kenapa bun?" Tanya wonwoo
"Kak tolong telfonin dokter changmin suruh dia kesini sekarang buat periksa aera" Perintah irene dan woozi langsung mengeluarkan hp nya untuk menelepon paman sekaligus dokter keluarga mereka
Beberapa menit kemudian dokter datang dan langsung memeriksa aera
"Aera kenapa dok?" Tanya hoshi
"Aera cuma kecapean dan sedikit demam mungkin karna dia terlalu di forsir belajarnya kalau bisa aera istirahat dulu" Kata dokter changmin
"Baik dok" Kata mereka semua
"Saya udah resepkan beberapa obat untuk aera nanti tolong di tebus di apotek ya"
"Baik dok nanti saya suruh seungcheol buat nebus obatnya sebelum pulang ke rumah" kata irene
"Yasudah kalau begitu saya pamit nanti kalo ada apa-apa telfon saya aja"
"Hati-hati pak dokter" Kata seungkwan changmin tersenyum lalu pergi meninggalkan rumah dengan di antar dk
"Lo ga sakit juga kan?" Wonwoo mengecek suhu badan chan
"Ngga gue gapapa"
"Kamu makan dulu sana dek kamu belum makan" Kata irene
"Iyaudah chan makan dulu"
"Udah sana pada balik ke kamar masing-masing jangan disini semua" Kata jun
Semua keluar dari kamar aera dan hanya menyisakan wonwoo, jun, woozi dan irene
"Bunda mau ke chan dulu ya kak adek nya tolong di jagain"
"Iyaa bun"
Hening suasana kamar aera begitu hening mereka semua memperhatikan aera dan tenggelam dalam pikirannya masing-masing
Wonwoo terus menggenggam tangan aera dan tidak ingin melepasnya walaupun hanya sebentar
Woozi mengusap kepala aera lembut dalam diam sedangkan jun ia berbaring di samping aera dan memeluknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK¹⁷ [ END ]
FanfictionONESHOOT [ END ] Tentang anak perempuan satu-satunya dalam keluarga