Malem ini aera lagi goleran di sofa ruang tamu sambil nunggu dk dan mingyu selesai memasak
Pletakk
Seungcheol menyentil dahi aera dengan tiba-tiba
"Aaaaa sakit kakakk"
"Bandel kan kakak udah bilang jangan keseringan beli makanan yang pedes-pedes"
"Apasihhh itu punya kak junpi bukan punya akuu"
"Loh bukan punya kamu?"
"Bukann dasar rese"
"E-eh maap dek sini kakak usapin"
"Gaa sana pergi jangan deket-deket"
"Orang mah tanya dulu jangan asal main tu tangan" kata woozi
"Coba kakak liat dahi kamu ga bolong kan?" Ucap jeonghan random
"Apasih ngaco"
"Dek" panggil seungkwan
"Apa?"
Seungkwan tidak menjawab ucapan aera dan langsung merebahkan tubuhnya di sebelah aera dan memelukya erat
"Cape ya?" Aera mengusap kepala seungkwan lembut membuat abang nya semakin mengeratkan pelukannya dan menenggelamkan wajahnya di ceruk leher aera
"Tidur dulu aja bentar abang juga baru mulai masak" Aera yang tadinya jutek jadi mode soft pas liat seungkwan kecapean
"Hmm nanti bangunin ya"
"Iyaa"
Aera mengusap punggung seungkwan perlahan tidak butuh waktu lama akhirnya seungkwan terlelap pasti jadwalnya hari ini sangat padat hingga membuatnya kelelahan
"Punya siapa ini dek?" Tanya hoshi
"Punya kak junpi, jangan dimakan itu pedes"
"Masa sih?"
"Kalo kata aera pedes berati jangan dimakan" Ucap wonwoo
"Coba aja"
"Ga jadi deh"
"Dek bisa bantu bikin sup ga?" Ucap mingyu dari dapur
"Gue aja sini" jeonghan menawarkan diri dan langsung pergi menuju dapur
"Emang si adek kemana?" Tanya dk
"Tuh" mingyu dan dk mengikuti arah pandang jeonghan dan mengangguk paham
Beberapa menit berlalu akhirnya makan malam siap aera segera membangunkan seungkwan yang masih terlelap di pelukannya
"Bang bangun yu makan malemnya udah siap"
"5 menit lagi" Katanya lalu makin mengeratkan pelukannya
Aera yang udah bingung mau gimana lagi bangunin seungkwan kemudian menatap joshua untuk meminta bantuannya
"Dek bangun"
"Makan dulu nanti lanjut tidur lagi" Akhirnya seungkwan bangun dengan bantuan joshua dan mereka pergi menyusul yang lain ke meja makan
"Nanti abis makan jangan langsung balik ke kamar ya kumpul dulu di ruang tamu" Kata seungcheol
"Ngapain?" Tanya aera
"Gatau katanya ayah mau ngomong jadi kita tunggu ayah balik dulu" Balas seungcheol
Setelah selesai makan dan mencuci piring mereka semua berkumpul di ruang tamu
Jam sudah menunjukan pukul 23.00 tapi suho belum juga pulang
"Abang aku ngantuk" Aera terus menyandarkan kepalanya ke minghao karna matanya sudah sangat berat
"Yaudah bobo disini dulu ya nanti kalo ayah pulang abang bangunin" Kata minghao
Aera segera membaringkan tubuhnya di sofa dengan paha minghao sebagai bantalan tidak butuh waktu lama aera pun terlelap jadwal di sekolah tadi cukup padat membuat aera kelelahan
"Tidur?" Tanya jun
Minghao hanya membalasnya dengan anggukan kepala
Joshua bangun dari duduknya dan mengambil selimut untuk menyelimuti aera yang tertidur
"Coba telepon ayah bang" Kata seungkwan
"Iyaaa kasian yang tadi sekolah belum pada istirahat" Sambung hoshi
Saat joshua ingin menelfon suho datang dengan seorang bodyguards dibelakangnya
"Aera tidur?"
"Iyaaa yah"
Tanpa di perintah aera membuka matanya sendiri lalu menatap suho dan seseorang laki-laki tampan di sebelahnya
"Loh ko bangun dek?" Tanya seungcheol
"Bang ochi berisik"
"Kan udah gue bilang jangan berisik" Ucap woozi
"Dek kenalin ini ten bodyguards pribadi kamu mulai sekarang"
"Selamat malam nona" Ucap ten
"Malem juga kak" Aera tersenyum menatap ten
"Kebiasaan kalo liat cowo ganteng dikit matanya langsung seger" sindir chan
"Brisik"
"Yah kenapa pake bodyguards segala?" Tanya vernon
"Buat jaga-jaga kak musuh ayah banyak takut nanti adek kamu kenapa-napa kalo gaada yang jaga"
"Kan ada gyu sama yang lain yah"
"Kalian kan ga 24 jam sama adek kalian"
"Iyaa bener kata ayah kalian pasti punya kesibukan masing-masing dan ga mungkin bisa sama aera terus" Ucap joshua
"Cheol setuju yah"
"Yaudah ayah cuma mau ngomong itu aja sekarang kalian istirahat ya udah larut malem"
"Good night yah"
"Good night to sayang langsung tidur ya"
"Iyaa yah"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK¹⁷ [ END ]
FanfictionONESHOOT [ END ] Tentang anak perempuan satu-satunya dalam keluarga