Aera dan chan sudah pulih dari sakitnya kemarin jadi hari ini mereka sudah mulai masuk sekolah seperti biasa
"Kalian ke kantin duluan gih sana gue mau ke kelas bang mingyu dulu"
"Sama siapa lo? Gaboleh sendirian" tanya ryujin
"Gue temenin ayo" kata eric
"Gue sama chan ko"
"Oh iyaudah kita duluan kalo gitu" Kata sejeong
Setelah mereka pergi aera dan chan keluar dari kelas dan menuju kelas mingyu ditengah jalan chan berhenti membuat aera menabrak punggung chan
"Aduh kenapasih"
"Stt" Chan membekap mulut aera kemudian menarik aera untuk mengumpat di belakang tembok dan menguping percakapan empat orang di sana
"Gue bakal kasih kalian apa aja kalo kalian bisa macarin aera adek nya mingyu"
"Kalo udah dipacarin terus diapain lagi?"
"Terserah kalian, mau kalian pake juga terserah ada yang berani?"
"Gue berani"
"Gue juga"
"Ngomong-ngomong kenapa deh lo nargetin si aera?"
"Karna gue benci mingyu"
Aera hanya terdiam mendengar ucapan mereka
"Bajingan"
"Chan jangan" Aera menahan lengan chan
"Gue gabisa biarin lo di jadiin bahan taruhan gini ra gue gabakal biarin mereka nyentuh lo" Chan menghampiri 4 orang tersebut kemudian memukul nya dengan keras aera yang panik karna chan di keroyok akhirnya berlari kearah kelas mingyu untuk meminta bantuan
"Eh aera mau ngapain? Ketemu mingyu?" Tanya yugyeom teman sekelas mingyu
"Iyaa kak abang ada di kelas kan?"
"Ada ko masuk aja" yugyeom menggeser sedikit badannya dan mempersilahkan aera untuk masuk
"Abangg"
"Kenapa dek? Ko lari?" Tanya dk
"Chan berantem dia di keroyok 4 orang ayo cepet bantuin"
"Ko bisa?" Tanya mingyu
"Mereka jadiin aku bahan taruhan chan marah terus langsung mukul mereka" Kata aera pelan
"Kurang ajar" gumam mingyu
"Dimana?" Tanya minghao
"Di lapangan depan ayo cepet abang"
Mingyu dan minghao berlari meninggalkan aera dan dk
"Ayo dek"
Sesampainya disana aera melihat mingyu dan minghao sudah ikut berantem membantu chan
"Kamu diem disini" kata dk lalu ia membantu mingyu yang diserang oleh 2 orang, lapangan yang awalnya sepi kini menjadi ramai karna siswa lain menonton perkelahian anak dari pemilik sekolah itu.
"Ra lo gapapa?" Tanya ryujin panik
"Tadi ada yang bilang chan berantem makanya kita kesini" Kata sejeong
"Gue gapapa ko"
"Ko bisa gini ra? Ada apa?" Tanya eric
"Gue dijadiin bahan taruhan sama mereka chan denger terus langsung mukul mereka"
"Wah gabisa dibiarin nih" Kata eric kemudian dia pergi ke tengah lapangan aera membiarkan itu karna aera pikir eric akan melerai perkelahian itu tapi aera salah eric justru malah ikutan berantem
"Bagus ric pukul terus" gumam ryujin
"Ini baru temen gue" kata sejeong
"Aduh ra gue gatel banget boleh ga sih gue ikutan gebukin mereka?" Ucap ryujin sambil menaikan lengan seragamnya membuat aera pusing
KAMU SEDANG MEMBACA
KAKAK¹⁷ [ END ]
Fiksi PenggemarONESHOOT [ END ] Tentang anak perempuan satu-satunya dalam keluarga