Loey kini tengah menjalani shooting-nya di tengah hutan di daerah Busan. Yup, baru kali ini dia akan menjalankan perannya di depan layar. Dalam hatinya dia juga tentunya sangat merasa gugup. Karena belum terbiasa. Mungkin ini yang dinamakan keluar dari zona nyaman.
Project ini akan menggandeng konsep bagaimana cara membuat musik atau instrumen dari benda apapun yang bisa menghasilkan suara di alam liar. Dan kedua perusahaan itu sudah memutuskan lokasinya di sini. Di sebuah hutan di daerah Busan.
Semua crew tampak takjub dengan kreatifitas dan kemahiran Loey. Sebagian besar dari mereka menunjukkan senyum kagumnya atas bakat cemerlang Produser NNG tersebut. Tidak perlu heran kalau kebanyakan lagu-lagu ciptaannya dengan instrumen yang begitu khas selalu berhasil meraup berbagai penghargaan.
"Pantas saja semua lagu-lagu di Album ROSES milik istrinya sangat nyaman didengar." Ucap salah satu crew yang memuji Loey dari belakang layar.
Sebuah lirikan tidak menyenangkan dari mata seorang Asisten CEO menghunus tajam pada orang yang mengucapkannya. Beruntung orang itu tidak mengetahui kalau Wendy tengah menatapnya sengit. Jika dia sampai bertemu tatap, bisa-bisa salah satu crew itu akan ketakutan seolah baru melihat setan.
"Aku akan kembali ke Seoul sore ini. Untuk selanjutnya tolong awasi jalannya project ini Seungwan-ssi. Laporkan kalau ada masalah. Tanggung jawab ditanganmu sekarang." Ucap CEO Nam pada Wendy.
"Ne, Nam Sajangnim. Aku akan melakukan seperti perintahmu." Sahut Wendy dengan tersenyum serta meyakinkan.
Setelah itu CEO Nam meninggalkan lokasi. Wendy masih tetap pada posisinya. Mengawasi semuanya seolah-olah seorang mandor di sana.
***
Alice baru saja memarkirkan mobilnya di halaman rumah Rosie. Dan saat turun dari mobil, dia melihat Jinyoung berlari kecil ke arahnya. Alice hanya memandangnya aneh.
"Kenapa kau menatapku seperti orang bodoh begitu? Kau sedang tidak waras ya?" Kalimat setajam pedang milik Tuan Goblin seolah-olah menusuk pendengaran Jinyoung yang tengah bersantai di halaman rumah Rosie.
"Astaga! Seminggu tidak bertemu kau masih sama menyebalkannya Alice-ssi."
"Mw-mworago?!" Alice menatap Jinyoung tajam. Namun dibalas kekehan dari pria dengan alice tebal itu. Jinyoung paham betul bagaimana sifat putri sulung Tuan Mason.
"Huh... Lupakan! Apa kita tidak akan menjadi agen rahasia lagi? Pekerjaan ini tidak menantang sama sekali. Dan aku bosan terus berada di sini. Terlebih adikmu itu tidak pernah ke mana-mana."
KAMU SEDANG MEMBACA
(No) WAY BACK HOME [END]
FanfictionDIBUAT ATAS DESAKAN DARI WARGA TIK-TOK YANG MENGINGINKAN CERITA HALU CHANROSÉ DEBUT DI LAPAK OREN. TERIMA KASIH ATAS SUPPORTNYA SELAMA INI. LOVE YOU TOO, GANG😚 ❗I'M WARNING Y'ALL. CERITA INI MENGANDUNG KONTEN DEWASA. DIMOHON BIJAK DALAM MEMILIH BAC...