65. It Wasn't Me

1.3K 139 93
                                    

Rosie dan Loey kini sama-sama tengah menonton film lama dari Disney yang berjudul Moana. Sebenarnya Loey sudah bosan menonton film ini berkali-kali. Itu juga karena Rosie yang selalu memutar film itu terus. Apalagi semenjak hamil. Dia sering kali menonton film-film Princess Disney. Loey jadi curiga, kalau anaknya yang akan lahir itu berjenis kelamin perempuan.

"Kenapa? Pegal lagi?" Tanya Loey ketika melihat sang istri terus bergerak dengan gusar. Seolah mencari posisi ternyaman.

Rosie hanya mengangguk. Sudah dua hari ini, istrinya itu terus mengeluh kalau dari bagian panggulnya hingga kaki selalu pegal dan nyeri. Maklum, penyakit wanita saat hamil tua ya seperti itu.

"Sini, biar kupijit dengan tangan ajaibku." Ujar Loey sambil menarik kaki Rosie untuk dia letakkan di atas pahanya.

Rosie pun membiarkan Loey melakukan tugasnya itu. Hatinya terus bergumam mengucapkan terima kasih walaupun Loey tidak dapat mendengarnya. Bagi Rosie, Loey sangatlah sempurna di matanya dengan segala sikap dan sifatnya yang selalu membuat Rosie tak pernah berhenti bersyukur karena bisa menjadi seorang istri bagi Park Chanyeol.

Walaupun dia tahu beberapa kali hatinya merasa sakit karena sang suami pernah membohonginya. Tapi Rosie masih bisa memaafkan. Dan segala sesuatu negatif yang Rosie pikirkan tentang suaminya itu selalu kalah dengan rasa cinta yang dia punya.

Cup...

"Ya! Oppa?!! Kau mengagetkanku!" Suara Rosie terdengar nyaring dan memekakan telinga setelah Loey berhasil mencuri kecupan di bibirnya yang setengah terbuka tadi gara-gara melamun.

"Apa yang kau pikirkan? Jangan melamun seperti itu. Bagaimana kalau ada setan lewat dan dia merasukimu." Kata Loey menakut-nakuti.

"Setannya pun tidak berani Oppa."

"Kenapa?"

"Karena mereka takut melihat wajahmu yang lebih mengerikan dari wajah mereka." Ujar Rosie dengan lancarnya membuat Loey merasa teremehkan.

"Mworago?" Pria itu membulatkan matanya lalu mencondongkan tubuhnya hingga wajah sepasang suami istri itu berdekatan.

"Aaaa... Tidak! Kau benar-benar membuktikannya. Kau memang menyeramkan. Eomma, Appa, Ally Unnie, Yoona Unnie please help meeee...." Rosie menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Wanita itu sengaja bertingkah seperti itu untuk mengejek suaminya.

"Dasar tukang mengadu. Mereka tidak akan mendengarmu lagian." Cicit Loey. Kemudian sedikit menjauhkan wajahnya dari Rosie.

"Memang kenapa? Apa itu menjadi masalah untukmu?" Kata Rosie.

"Tidak. Sa-ma se-ka-li." Jawab Loey penuh penekanan yang jelas.

Dan itu sedikit membuat Rosie kesal. Ditambah wajah Loey sangat tengil saat mengatakannya.

"Ya! Kau benar-benar marah padaku? Aku hanya bercanda padamu, Oppa."

"Ya! Kau benar-benar marah padaku? Aku juga hanya bercanda padamu, Roseanne." Loey mengikuti persis apa yang dikatakan Rosie.

"Ishh... Dasar suami tidak jelas." Ucap Rosie dengan nada sinis.

"Ishh... Dasar istri tidak jelas."

"OPPAAAA... STOP MOCKING ME!" Rosie berteriak dan Loey hampir saja kehilangan pendengarannya.

Suara kekehan lolos dari bibir Loey.

"Lihat, siapa yang tidak bisa diajak bercanda?" Loey mencubit pipi istrinya dengan gemas.

Wanitanya itu hanya menatap Loey dengan sinis. Karena merasa kalah dan dibodohi oleh Loey.

(No) WAY BACK HOME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang