20. From The Past (Part II)

1.3K 156 8
                                    

Loey baru saja keluar dari kamar mandinya dan mendapati Rosie yang sedang duduk di tepian kasur milik pria itu sambil memainkan ponselnya.

"Kamjagiya! Aiihh.. jeongmal! Kau mengagetkanku saja sayang." Kata Loey yang masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Kau sudah mandi?" Tanya Loey.

Rosie mengangguk, tapi tidak sedikitpun menengok ke arah orang yang menanyai nya.
Loey merebut paksa ponsel Rosie.

"Oppaaaaa!!!" Rosie merengek.

"Aku tidak suka kalau aku sedang bicara padamu, kau malah asik dengan sebuah ponsel. Memangnya ponsel bisa membuatmu bahagia seperti aku?!" Kata Loey lalu meletakkan ponsel Rosie diatas nakas kamarnya.

Gadis aussie itu mendengus kesal karena Loey.

"Oppa, kembalikan! Aku ingin menghubungi seseorang." Kata Rosie memohon.

"Nugu?" Tanya Loey.

"Temanku yang besok akan tampil di acara fashion bergengsi."

"Kau berencana untuk datang sayang?! Bukankah manager noona sudah memberikan konfirmasi kalau kau tidak akan hadir ke acara itu?"

"Aniya! Bukan itu. Aku hanya sekedar ingin memberikan support padanya. Aku memang tidak akan datang."

"Baiklah, ini." Kata Loey mengambil lagi ponsel Rosie dari atas nakas dan langsung memberikannya pada sang kekasih.

"Jangan lama-lama. Aku menunggumu." Ucap Loey lalu menyenggol bahu Rosie.

"Memangnya kita punya rencana apa hari ini?" Tanya Rosie setelah selesai mengirimkan pesan kepada temannya.

"Umm... Terserah, kau mau kemana? Akan aku antar kemana pun." Kata Loey menyeringai yang tampak lucu dimata Rosie.

"Bagaimana kalau kita ke tempat fitness di pusat kota? Lihat ini, roti sobekmu sudah hampir tidak berbentuk lagi. Kau terlalu sibuk mengurusi pekerjaanmu dan masalahku." Kata Rosie menyingkap kaos hitam yang dikenakan Loey hingga terlihat bagian perut pria itu.

"Sayang, kenapa harus ke pusat kota?Jauh sekali. Itu akan memakan waktu yang sangat lama di perjalanan. Di dekat-dekat sini banyak juga tempat workout." Protes Produser musik itu.

"Aku rindu dengan keramaian kota, Oppa. Terlebih hari ini adalah weekend. Sekalian kita mampir ke apartemenku."

"Kau yakin?" Tanya Loey.

Rosie mengangguk.

"Kalau begitu, aku akan hubungi Jongin untuk mengerahkan anak buahnya.

" Mwo? Apa tidak bisa hanya kita berdua saja?" Tanya Rosie dengan nada kesal.

"Mana mungkin kau pergi ke suatu tempat tanpa mereka mengawasi? Selain aku yang disampingmu, kau juga butuh mereka, Roseanne. Terlebih setelah kasusmu ini, Abeonim memintaku untuk lebih menjagamu."

"Kapan aku bisa hidup normal ya Tuhan? Aku sudah lupa bagaimana rasanya kebebasan." Kata gadis Aussie itu sambil mengacak-acak rambut panjangnya yang masih agak basah.

"Sayang, boleh aku tanya sesuatu padamu?" Tanya Loey.

Rosie menatap Loey dengan tatapan aneh, heran dan penasaran.

"Kenapa Oppa?" Tanya Rosie.

"Sampai kapan kau ingin menjelajah di dunia entertainment?" Loey menyadari kalau pertanyaan ini mungkin akan membuat Rosie sensitif.

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?" Nada bicara Rosie mulai terdengar sedikit sinis.

"Tidak apa-apa aku hanya bertanya. Tapi kalau kau tidak mau menjawab, no problem." Kata Loey mengurungkan niatnya karena Loey tidak ingin merusak mood Rosie.

(No) WAY BACK HOME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang