39. Beautiful Life

2.4K 132 42
                                    

Dua manik mata indah itu memandangi sang suami yang masih tertidur pulas di sampingnya.
Jari telunjuknya menelusuri tiap lekuk wajah tampan itu dengan tersenyum.
Sesekali dia tertawa kecil mengingat kejadian semalam yang telah dilakukannya untuk pertama kali menjadi istri dari sang Produser musik tersebut. Tiba-tiba Rosie terkejut saat ada tangan yang menghentikan aktifitasnya itu.

"Aku tampan kan?" Itu suara Loey yang ternyata sudah terbangun namun pria itu dengan sengaja masih menutup matanya.

Suara parau suaminya justeru terdengar lebih seksi bagi Rosie. Ears satisfying.

"Aku terkejut, Oppa!" Kata Rosie menampar ringan pipi suaminya.

"Aihhh.. Sakit sayang. Kau tidak ada romantis-romantisnya sama sekali." Protes Loey.

"Kau terlalu percaya diri, Oppa!"

Loey tersenyum melihat ekspresi cemberut istrinya yang menggemaskan.

Rosie bergegas bangun dari kasur king size itu. Tubuhnya masih polos. Tapi dia tidak peduli dengan itu. Tidak ada rasa malu lagi di hadapan suaminya.

Pria itu tak berhenti tersenyum. Mengagumi tubuh indah istrinya.

"Kau mau kemana sayang?" Tanya Loey yang masih pada posisi berbaring.

"Mandi." Jawab Rosie singkat tanpa menengok ke arah Loey.

"Oke, aku akan ikut." Sambil menyingkirkan selimutnya.

Rosie terbelalak mendengar ucapan Loey.

"Oppa?"

"Hmm?"

"Aku malu."

"Malu? Malu yang seperti apa? Saat ini saja kau sedang undressed di depanku. Apa kau tidak ingat semalam kau memintaku untuk di-unboxing?"

Bugg...

"Aww... Sayang! Sakit sekali." Sebuah tinjuan dari Rosie mendarat tepat di lengan pria itu.

Rosie tertawa puas. Namun tiba-tiba Loey mengangkat tubuh polos nan langsing itu memasuki kamar mandi.
Membuat istrinya menjerit tertawa.

"Malu katanya? Tapi wajahmu mengatakan sebaliknya." Ucap Loey tersenyum miring dan berhasil mendapat lirikan sinis dari sang istri.

***

"Mereka akan pulang kapan sayang?" Tanya Loey pada Rosie yang kini tengah memakan camilan sambil menonton NETFLEX.

"Besok. Bagaimana dengan rekanmu?"

"Mereka sudah di Bandara sekarang. Dan akan take off sekitar pukul 11 siang."

"Oppa!" Kata Rosie dengan ekspresi terkejutnya.

"Wae?" Tanya Loey bingung.

"Kau tidak mengantar mereka sampai ke Bandara? Teman macam apa suamiku ini?!" Protes Rosie dengan nada kesal.

Loey hanya tersenyum. Pria itu merebut ciki yang sedang di pegang oleh istrinya. Dan berhasil membuat Rosie memanyunkan bibirnya.

"Mereka justeru melarangku untuk mengantar sampai ke Bandara." Jawab Loey sambil memasukkan camilan itu ke mulutnya.

"Mereka menyarankanku untuk menghabiskan waktu denganmu. Hitung-hitung bulan madu." Lanjut pria itu lagi.

"Bulan madu? Kau menganggap ini sebagai bulan madu?"

Loey mengangguk cepat.

"Tidak bisa. Aku ingin bulan madu di Hawaii."

Loey tertawa. Sepertinya istrinya itu ingin menghabiskan waktu berdua di sana dengannya.

(No) WAY BACK HOME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang