34. Did I Ruin it?

1K 122 44
                                    

Mereka bertiga tiba di Melbourne Airport setelah lebih dari 14 jam di udara.
Benar-benar perjalanan yang melelahkan.

Di sana, mereka sudah di jemput oleh supir dari Ayah Rosie dan Alice yaitu Park Hae Joon. Namun kedua gadis itu bukannya memanggilnya dengan Ahjussi tapi justru Samchon. Ya, karena mereka sudah menganggap supir itu seperti paman mereka sendiri.

"How are you girls? It's been a long time we didn't meet each other!" Ujar supir itu dengan ramah.

"As you see, Samchon. Hehehe." Rosie menjawabnya dengan terkekeh.

"Kau pasti kekasihnya Alice!" Hae Joon menunjuk ke arah pria yang duduk di samping kursi kemudinya.

"What! NO WAY!" Rosie tersentak.

Alice hanya mengulum senyum melihat ekspresi kebakaran jenggot adiknya. Lagi pula apa istimewanya Park Chanyeol di mata kakak Rosie itu? Tidak ada!

Sedangkan Loey masih bingung bagaimana harus meresponnya. Loey masih agak canggung karena baru pertama kali bertemu dengan supir pribadi keluarga Mason ini.

"Aku hanya bercanda Rosie. Tentu saja aku tahu pria ini bernama Park Chanyeol dan dia adalah calon suamimu kan?" Kata supir itu kini menginjak pedal gas mobil dengan merek Ranger Rover Sport. Salah satu mobil mewah koleksi Mason.

Loey tampak tersipu ketika mendengar supir itu mengatakan hal tersebut.

"Kenapa kau diam saja Chanyeol-ssi? Bicaralah! Jangan memasang ekspresi mengerikan seperti itu!"

"Umm... Joesonghaeyo Ahjussi." Ucap Loey masih tidak tahu harus bicara apa selain kata maaf.

"Jangan kaku seperti kanebo kering! Aku tidak akan memangsamu! Kau pikir aku ini monster?!" Ujar Supir itu sambil terkekeh.

Loey jadi ikutan tertawa kecil merespon Supir yang super humble di sampingnya ini.

Tak lama kemudian, mobil yang membawa tiga penumpangnya dari Melbourne Airport itu memasuki pekarangan rumah yang bisa dikatakan lumayan besar dengan halaman yang hijau dan dipenuhi dengan pohon-pohon palem.

Mereka turun dari mobil dan Loey tampak begitu takjub dengan lingkungannya yang terlihat dekat dengan pantai. Sedangkan Supir bernama Hae Joon itu mengambil koper dan barang-barang yang mereka bawa di bagasi.

"How is it Loey-ah?" Tanya kakak Rosie itu melirik ke arah kekasih adiknya.

"Wonderful!" Jawab pria itu singkat dan masih mengedarkan pandangannya ke sekeliling.

"Oppa, kujamin kau akan lupa pulang ke Korea ketika kau sudah mengunjungi tempat ini!" Itu suara Rosie yang kini baru turun dari mobil.

"Begitukah? Let's see honey!" Ujar pria bertato itu sambil mengecup singkat puncak kepala gadisnya.

"Ayo masuk!" Titah putri sulung Mason dan Clare.

Sepasang kekasih itu membuntuti Alice yang sudah berjalan beberapa langkah di depan mereka.

"Eomma.... Appa!!!! We're HOME!" Seru Alice ketika baru membuka pintu utama itu.

Demi pohon-pohon palem di halaman rumah calon mertuanya, Loey benar-benar tidak bisa mengontrol degup jantungnya. Pria itu merasa gugup sekaligus bahagia bisa menginjakkan kaki di rumah ini.

"Eomma... Appa..." Kini Rosie mulai memanggil Ayah dan Ibunya.

Kedua orang tuanya itu bersamaan muncul dari ruang tengah. Rosie melepaskan genggaman Loey dan berlari menuju Mason dan Clare yang tampak memasang wajah bahagia mereka. Kedua putrinya itu bergantian memeluk Ayah dan Ibunya.

(No) WAY BACK HOME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang