68. Hesitate

1.3K 124 140
                                    

Gadis sulung Mason dan Clare itu baru saja kembali dari Pulau Jeju tadi pagi. Dan dia langsung mampir ke rumah adiknya untuk melepas rindu dengan si mungil Hana. Tidak hanya membawa diri, Alice pasti selalu membawa bingkisan lain kalau habis bepergian dari manapun.

Setelah bertegur sapa dengan Yoona di bawah, Alice menaiki tangga untuk sampai ke kamar Rosie. Mengetuknya dengan pelan. Takut-takut kalau Hana sedang tidur dia malah akan membangunkan keponakannya.

"Masuk saja." Titah adiknya dari dalam kamar.

Alice membuka pintu tersebut. Aroma khas bayi dari kamar itu, sukses memberikan kesan menenangkan pada Alice dan matanya langsung tertuju pada Rosie yang sedang mengancingkan bajunya. Rambut wanita itu terlihat basah. Bisa dipastikan dia baru selesai mandi.

Kedua kakak adik itu saling melempar tatapan bersama senyum yang terpoles manis di bibir mereka. Hampir seminggu Alice dan Rosie tidak bertemu karena kegiatan sang kakak yang berlibur bersama kerabatnya.

"Hey... Little niece? Kenapa masih pagi sudah tidur?" Ujar Alice saat gadis itu kini berada di samping Hana yang tengah pulas di atas bouncer-nya.

"Aku rasa keponakanmu itu spesies bayi nokturnal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku rasa keponakanmu itu spesies bayi nokturnal. Dia hanya bangun di malam hari. Dan saat matahari mulai terbit, dia memilih untuk memejamkan matanya." Rosie yang sedang berada di depan meja riasnya itu menimpali.

Alice hanya membalasnya dengan kekehan kecil. Bagaimana bisa Rosie menyamakan putrinya sendiri dengan kelelawar?

"Unnie kau bawa apa itu?" Tanya Rosie yang kini melangkah mendekat ke arah Alice dan Hana.

"Ini. Untuk keponakanku yang paling cantik calon pengacara handal." Alice menyodorkan paper bag berwarna biru langit pada Rosie yang mendelikkan matanya karena Alice bilang anaknya adalah calon pengacara.

"Hey Rosie, kenapa menatapku seperti itu? Ini terimalah."

"Aku tidak setuju kalau anakku besar nanti menjadi seorang pengacara." Ucap Rosie seraya menerima pemberian Alice.

"Memangnya kenapa? Menjadi pengacara juga hebat."

"Tidak apa-apa. Hanya, dia pasti tidak akan menjadi itu. Darah musisiku dan Loey Oppa mengalir dalam dirinya.

" Ck... Lalu kau ingin anakmu menjadi seorang idol? Kurasa cukup kau saja yang memiliki karir seperti itu. Kasihan keponakanku kalau dia harus dibodohi dan di fitnah sana-sini oleh orang-orang yang membencinya dengan alasan yang tidak masuk akal."

Rosie bungkam. Sambil berpikir kalau apa yang dikatakan oleh kakaknya itu seratus persen benar. Dan lagi pula kenapa harus membahas soal ini sih? Hana kan masih bayi.

"Unnie kau pasti belum sarapan." Ujar Rosue mulai mengalihkan topik pembicaraan.

"Sudah." Jawab Alice yang masih betah memperhatikan Hana tertidur begitu pulas. Padahal dia ingin sekali menggendong keponakannya. Tapi kalau tidur begini, Alice tentu tidak tega mengganggunya.

(No) WAY BACK HOME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang