63. Lies

1.2K 143 91
                                    

Ada yang aneh dengan Rosie. Dari raut wajahnya terlihat dia tidak baik-baik saja. Kulit putih bersih wanita itu terlihat merah padam sekarang.

"Kau berbohong lagi?" Tanya Rosie dengan suara sesantai mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau berbohong lagi?" Tanya Rosie dengan suara sesantai mungkin. Emosinya sudah berkumpul sesak di dada sebenarnya. Tapi Rosie tidak mau gegabah dulu.

"M-maksudmu." Loey tampak bingung.

"Kau yang menemuinya atau dia yang menemuimu?" Tanya Rosie lagi.

"Aku tidak tahu arah percakapanmu, sayang."

"Malam itu siapa yang kau tolong sampai membuat tulang pipimu memar?"

Mendadak Loey menjadi gagu. Dia menelan liurnya dengan susah payah. Pria itu tahu kemana arah percakapan Rosie sekarang. Tapi apa hubungannya dengan bingkisan itu?

"Kau masih belum paham juga ternyata. Satu-satunya orang yang selalu menjadi topik keributan di antara kita hanyalah mantan istrimu." Ujar Rosie seraya mengeluarkan isi dan sebuah kertas  seperti note yang ternyata ada di dalam paper bag tersebut.

Loey hanya terdiam membeku.

Sebuah kue yang masih di dalam box-nya berwarna oren dan cokelat. Rosie meletakkan kue tersebut di meja dekat sofa. Dan menyerahkan kertas itu pada Loey.
Dengan hati yang ragu, Loey menerima kertas tersebut.

Rahang Rosie terasa mengeras. Demi apapun sesulit ini menahan kesal. Sial.

"Kenapa diam saja?" Ucap Rosie karena Loey hanya sekedar menerima kertas tersebut. Tanpa membacanya.

"Apa perlu aku yang membacakannya untukmu?"

Loey hanya menggeleng pelan. Lalu dia membuka lipatan kertas tersebut.

Annyeong Oppa?
Aku membelikan kue ini untukmu sebagai ucapan terima kasih karena malam itu kau telah menolongku dari orang jahat. Terima kasih juga karena telah menawarkan untuk mengantarku sampai rumah. Semoga kau masih menyukai kue dengan rasa cokelat vanilla ini.

-Son Seungwan-

"Roseanne? Aku tidak bermaksud untuk..."

"Tidak apa-apa." Rosie memotong ucapan Loey.

Seperti itulah wanita kalau sudah terlalu lelah dibohongi pria. Mulutnya mengatakan tidak apa-apa, tapi hatinya ingin sekali menjerit.

"Aku mendapatkan kue itu di meja Resepsionis. Dia bilang itu titipan dari pihak KBS. Jadi kupikir CEO Nam yang memberikannya." Loey mencoba memberikan penjelasan pada Rosie.

(No) WAY BACK HOME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang