18. Deal With It

1.3K 169 18
                                    

Unnie, kumohon jangan biarkan Chaeyoung memiliki waktu berdua dengan wanita ular itu. Kau harus selalu bersamanya.

Itu adalah pesan singkat dari Lisa yang dikirimkan beberapa menit lalu pada Alice.

Thank you Lalisa, We own you a lot.
Aku akan mengurus wanita ular ini. Kau tenang saja. Park Chaeyoung mu dan Rosie ku akan tetap aman.

Alice mengirim balasan atas pesan Lisa tadi.

Memang sekitar pukul 5 sore tadi, Lisa memutuskan kembali ke hotel yang sudah dia booking dipusat kota.

Alice dan manager Rosie sedang berada diruang tengah menonton film di NETFLEX.
Putri sulung Mason dan Clare itu tiba-tiba memiliki niat yang tujuannya menyelidik.

"Dara Unnie, apa kau tidak keberatan kalau aku akan tinggal bersama Rosie untuk kedepannya dan akan menjadi asistennya juga?" Tanya Alice pada manager Rosie.

"Mw... Mwo?" Manager Rosie yang tadi sedang fokus menonton film, sampai dibuat terkejut karena pertanyaan Alice.

"Ah mianhae, aku seharusnya tidak perlu melakukan itu. Tapi aku perlu memastikan agar adikku bisa lebih aman dari tindak kejahatan. Selama ini kau dan Rosie kan tidak tinggal dalam satu apartemen yang sama. Itulah kesalahanmu Unnie. Kau kecolongan hingga adikku menjadi korban pelecehan oleh orang brengsek." Jelas Alice.

Manager Rosie seperti sedang memikirkan apa yang harus dia katakan pada Alice.
Tapi Alice menangkap bahasa tubuh sang manager yang terlihat tidak nyaman setelah Alice menyinggung hal tersebut.

"Unnie, kenapa kau diam saja? Tenang saja. Kau tidak akan diberhentikan sebagai manager. Maksudku, kita berdua bisa bekerja sama untuk menjaga dan mengurus Rosie. Lagipula, aku sudah resign dari perusahaan yang dulu." Kata Alice lagi.

"Ya! Itu ide bagus, Ally! Rosé pasti akan senang dan tidak akan kesepian lagi kalau kau tinggal bersamanya. Dan aku minta maaf, memang itu kesalahanku karena aku tidak bisa tinggal satu apartemen dengan Rosé selama aku menjadi managernya. Aku memiliki alasan lain yang tidak bisa aku beritahu pada orang lain." Kata sang manager merespon Alice.

Ilmu psikologi dan bahasa tubuh yang dimiliki Alice kini benar-benar berguna dalam situasi seperti ini.
Semua kejanggalan pada manager Rosie tampak dan terbaca jelas oleh Alice.

Lisa benar, manager Rosie berbakat sekali dalam berakting.
Apa mungkin dia lulusan fakultas teater?

"Kalau begitu aku akan bilang pada adikku kalau kau tidak keberatan tentang hal ini. Gomawo Dara Unnie." Kata Alice lalu memeluk manager Rosie.

***

Dua orang pria sedang berjalan-jalan disekitar tepian Suseong Lake.
Suasananya tidak ramai orang seperti biasa.
Lalu kedua pria itu menuju ke kedai kecil yang berjarak sekitar 15 meter dari posisi mereka sekarang.

Loey merasa canggung karena sedari berangkat ke tempat ini, dirinya dan Ayah Rosie tidak berbicara banyak seperti saat mereka pertama kali bertemu.

Pria bertato itu hanya mengikuti kemana kaki Mason melangkah.

"Abeonim, maafkan aku. Apa anda baik-baik saja?" Tanya Loey membuka percakapan saat mereka sudah mengambil posisi duduk di kedai makanan kecil itu yang menghadap ke arah danau.

Mason terdiam beberapa detik, setelah itu terdengar helaan nafas berat.

"Chanyeol-ah, apa kau serius ingin menikahi putriku?" Tanya Mason dengan tatapan yang serius.

(No) WAY BACK HOME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang