11. Another Story

1.5K 185 15
                                    

Loey memarkirkan Mercedes Benz hitam miliknya ditepi jalan tepat didepan toko bunga yang terletak di daerah Guwol-gu.
Toko bunga itu terlihat begitu cantik karena lampu-lampu dengan warna yang soft menghias bagian luar dan dalam toko tersebut dimalam hari.

Lonceng kecil yang tergantung pada pintu kaca toko bunga itu bergemerincing ketika Loey membuka pintunya.
Seorang perempuan dengan rambut sebahu yang diikat, tengah sibuk menata beberapa vas kecil di rak susun khusus.

"Maaf, toko ini sudah tutup." Kata perempuan itu yang masih sibuk dengan aktifitasnya tanpa melihat kearah pintu yang dibuka oleh Loey.

"Ini aku, Loey." Kata Loey dengan nada suara datar.

Perempuan itu langsung menengok kearah Loey.
Dia nampak terkejut melihat kedatangan pria itu ke tokonya.

"Oppa? Dari mana kau bisa tahu aku ada disini?" Tanya perempuan yang kini mengalihkan perhatiannya kepada pria bertato itu sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa? Dari mana kau bisa tahu aku ada disini?" Tanya perempuan yang kini mengalihkan perhatiannya kepada pria bertato itu sambil tersenyum.
Perempuan itu merasa senang bisa melihat Loey secara langsung setelah beberapa tahun dia tidak bertemu dengannya.

"Itu tidak penting. Kenapa kau tiba-tiba mengirimiku pesan seperti itu Wendy-ah?!" Tanya Loey tanpa basa-basi.

Perempuan bernama Wendy itu hanya tersenyum.

"Apa maksudnya dengan itu semua?" Tanya Loey lagi.

Wendy terdiam sejenak.

"Maksudnya ada dipesan ketiga itu, Oppa." Jawab Wendy dengan menatap lurus ke mata Loey.

"Ah! Untuk apa kau cemburu padaku dan Roseanne?" Tanya Loey kini dengan nada bicara yang terdengar agak kesal.

"Tentu saja karena aku masih mencintaimu!" Wendy mendekat kearah Loey.

"Hahaha... Lucu sekali hidupmu!" Loey pura-pura tertawa.

"Sungguh! The real drama queen in real life!" Kata Loey melanjutkan perkataannya lagi.

Wendy mematung ditempatnya berdiri mendengar kata-kata Loey.

"Dulu kau menuduhku melakukan KDRT padamu. Padahal aku hanya memukul tanganmu sekali itu juga karena kau telah membuatku kesal. Lalu kau menuduhku karena telah membuatmu keguguran pada waktu itu. Padahal kau sendiri yang membuat anak kita meninggal setelah kau berhubungan badan dengan selingkuhanmu! Kau sengaja melakukan hal itu kan?! Dengan begitu kau bisa menggugat cerai aku atas perlakuan-perlakuan yang bahkan aku tidak melakukannya. Itu semua demi apa Wendy-ah? Tentu saja demi kekasih brengsekmu! Kau perempuan murahan yang rela menghancurkan keluarga kecil kita dulu demi bisa hidup bersama dengan bajingan itu!?" Loey mulai meluapkan semua emosinya atas kejadian-kejadian masa lalu yang kelam saat masih bersama Wendy.

Wendy bergeming. Dia masih tetap mematung ditempatnya. Perempuan itu tidak mengatakan hal apapun. Loey berhasil membuatnya bungkam.

"Kenapa kau diam saja? Kau merasa kalau memang kau sendiri yang telah menyengsarakan hidupmu karena kenyataannya si brengesek itu justru menyelingkuhimu dan memanfaatkan hartamu?!" Lagi-lagi Loey membuat skak Wendy.

(No) WAY BACK HOME [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang