Pagi ini Valerie akan pulang sehari lebih cepat dari hari yang sudah dokter tentukan. Sebenarnya Leon tidak mengijinkan Valerie untuk pulang hari ini karena masih tersisa satu hari besok. Tetapi Valerie selalu merengek untuk pulang, akhirnya Leon mengalah.
"Val.. besok aja ya pulangnya?" Bujuk Leon lagi untuk yang kesekian kali.
"Gak! Dokter juga udah bolehin aku pulang kok!"
"Ya tapikan karena kamu yang maksa" ucap Leon berusaha sabar.
"Pokoknya aku pulang hari ini! Tadi di telfon papa sama mama udah bolehin juga." Jawab Valerie tak mau kalah.
Leon menghembuskan nafas kasar. Keras kepala Valerie saat ini sedang kambuh, karena itu Leon harus mengalah kali ini. Ya, hanya untuk kali ini saja. "Oke. Sekali ini aja aku ngalah nurutin bantahan kamu. Tapi setelahnya, kamu gak boleh ngebantah apapun omongan aku. Ngerti?"
"Hmm"
"Jawab atau aku batalin kepulangan kamu."
"Ish iya - iya ngerti!" Jawab Valerie kesal.
"Good girl.." kecup Leon dipuncak kepala Valerie.
Tak sampai setengah jam, Leon dan Valerie sudah sampai dikediaman Stefzon. Valerie juga sudah diantar kekamarnya untuk istirahat sejenak sebelum makan siang.
"Nak Leon, terimakasih selama Valerie dirumah sakit kamu selalu jaga anak mama"
"Mama gak perlu bilang itu. Udah jadi kewajiban Leon untuk menjaga Valerie, ma." Jawab Leon tersenyum.
"Papa bangga sama sikap dewasa dan tanggungjawab kamu, nak. Gimana tangan kamu? Udah sembuh?" Ujar Eldar.
"Udah, pa. Beberapa hari lagi jahitannya kering." Jawab Leon yang diangguki Eldar. "Ehm.. pa, ma, kak Vano, sekali lagi Leon minta maaf atas kejadian kemarin. Leon janji gak akan mengulanginya. Leon sayang sama Valerie"
"Iya gue paham. Papa, mama dan gue juga udah maafin lo. Jadiin itu semua sebagai pelajaran dihubungan kalian supaya kedepannya kalian bisa saling terbuka. Sekarang tugas lo saat ini cuma dua, jaga dan bahagiain adik gue" jelas Vano.
"Pasti, kak. Tanpa lo minta pun gue bakal lakuin itu. Karena Valerie itu hidup gue" jawab Leon mantap.
Eldar tersenyum mendengar jawaban Leon. "Papa percaya, nak. Bagi papa, kalian berdua anak laki - laki papa yang hebat dan penuh tanggung jawab. Papa bangga!" Kemudian Eldar merangkul pundak Vano dan juga Leon.
"MAMA! PAPA! KALIAN DIMANA? VALERIE LAPER.. KATANYA MAU MAKAN BARENG?!" Teriak Valerie yang bisa didengar mereka berempat.
"Udah yuk kita masuk. Kita makan siang bareng. Kasian Valerie udah kelaparan" ajak Vanessa disertai kekehan kecil.
Kemudian mereka segera masuk kedalam rumah untuk makan siang bersama.
-----
-----
Jam sudah menunjukan pukul 6:30 pagi. Tapi Valerie masih setia memejamkan kedua matanya.
Namun itu tidak bertahan lama karena seseorang dengan jahilnya meniupi wajah Valerie agar segera bangun. "Engh..." Valerie menggeliat dan mulai mengerjapkan matanya.
"Morning baby" sapa Leon tersenyum kemudian dengan cepat mencium pipi kanan dan kiri Valerie.
Cup!
Cup!
"Ish! Ngapain sih cium - cium! Ganggu tau gak!" Kesal Valerie dan mulai mendudukan diri.
"Morning kiss, yang. Kalo di bibir belum sah. Kan gak boleh" jawab Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...