Saat ini Valerie sedang berada dibandara ditemani oleh Leon. Valerie tidak bisa menahan air matanya karena mengantar orang tuanya beserta sang kakak yang harus pergi ke Paris untuk mengurus perusahaan mereka yang ada disana.
Sekarang saja Valerie masih menangis sesenggukkan karena meminta untuk ikut serta. Tapi Eldar melarang keras Valerie untuk ikut mengingat saat ini putrinya tengah melaksanakan ujian.
"Papa, mama dan Vano disana hanya satu bulan. Wisuda kamu nanti pasti kami pulang" tambah Eldar.
"Tapi Vale mau ikut! Kenapa sih kalian cuma ajak Kak Vano aja!" Rajuk Valerie.
"Hei kamu kan masih sekolah. Lah gue kan mau nerusin perusahaan keluarga. Jadi gue harus ikut kemanapun papa pergi" jelas Vano.
"Yang.. stop nangisnya. Kalo kamu nangis gini mama, papa, kak Vano bakal gak tenang ninggalin kamu disini. Lagian mereka kan ke Paris mau memperbaiki perusahaan yang sedang bermasalah. Jangan nangis oke?" Ucap Leon mengusap air mata Valerie.
"Iya Vale gak nangis lagi. Ma.. pa.. kak.. hati - hati ya. Pokoknya kalo Vale wisuda kalian harus udah pulang!" Kata Valerie tak terbantahkan.
"Siap komandan!" Jawab Vano dengan sikap hormat. Valerie, Leon dan kedua orang tua Valerie terkekeh melihatnya.
"Ya sudah sayang, kita berangkat dulu. Jaga diri kamu baik - baik dan turuti apa kata nak Leon ya" ucap Vanessa memeluk Valerie.
"Iya, ma. Vale bakal kangen sama mama"
"Nak Leon, papa titip Valerie. Jaga dia dengan baik selama kami pergi. Papa percaya dengan kamu, nak" kata Eldar memegang bahu Leon.
Leon hanya mengangguk sebagai jawaban. Dengan senang hati Leon akan menjaga Valerie agar tetap baik - baik saja.
Valerie melambaikan tangannya kearah kedua orang tuanya beserta kakaknya yang mulai berjalan menjauh menuju pesawat yang akan mereka tumpangi
"Kita pulang kerumahku ya?"
"Kenapa kerumah kamu?" Tanya Valerie.
"Selama orang tua kamu dan kak Vano pergi, kamu tinggal sama aku. Biar kamu lebih aman" jelas Leon merangkul pundak Valerie.
Valerie menggeleng cepat. "Enggak ah, aku dirumah aja."
"Gak bisa sayang. Aku gak mungkin biarin kamu tinggal sendiri dirumah" sergah Leon.
"Ya udah kalo gitu kamu aja yang tinggal dirumahku" kata Valerie enteng.
"Oke. Aku mau tinggal dirumah kamu. Tapi kita tidur sekamar!"
Valerie melotot mendengar ucapan Leon yang seenak jidatnya. "Hah! Gak boleh lah!"
"Boleh. Selama aku tinggal dirumah kamu, kita bakal tidur satu kamar. Titik!" Ucap Leon mutlak.
"Fine kita tinggal dirumah kamu!" Final Valerie melipat kedua tangannya.
"Good girl" ucap Leon mengacak rambut Valerie gemas.
-----
23:15 p.m
Valerie terbangun dari tidurnya karena merasa lapar. Gadis itu lupa kalau sepulang dari bandara dia belum sempat mamakan sesuatu. Gadis itu mulai beranjak turun dari ranjang dan keluar dari kamar menuju ke dapur.
Sesampainya didapur, Valerie tidak mendapati apapun dimeja makan. Alhasil dirinya berjalan menuju pantry. "Duh masa iya gue mesti masak sih?" Ucap Valerie memandang seluruh bahan - bahan masakan.
"Masak apaan coba? Gue masak kan biasanya cuma bantuin mama aja. Kalo masak sendiri juga masaknya telur ceplok sama sayur sop. Masa iya cuma makan telur ceplok sama sayur sop doang. Beef steak? Ribet!" lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...