"Val, udahlah jangan mikirin cowok brengsek itu."
Valerie hanya diam. Bukan diam, tapi tidak mendengar apa yang Bryan katakan karena Valerie sibuk dengan pikirannya sendiri.
Kini Valerie sedang berada didalam mobil Bryan karena dia ingin mengantar Valerie pulang. Tentunya dengan sedikit paksaan karena sejak tadi Valerie selalu menolak ajakan Bryan.
"Val?" Panggil Bryan. Tapi tetap saja sama, Valerie masih diam.
"Valerie!" Valerie tersentak dari lamunannya karena bentakan Bryan. "Val, stop! Berhenti mikirin dia. Disini ada gue buat lo. Lo harus lupain dia!"
Valerie hanya diam menatap Bryan tanpa ekspresi. Enggan menjawab.
Terdengar helaan nafas dari Bryan, "oke lupain, Val. Sekarang rumah lo masih yang sama 'kan?"
Sejenak Valerie berfikir. Kemudian dirinya menunduk, melihat cincin yang masih melingkar dijarinya.
Valerie tidak mungkin mengatakan bahwa saat ini dia sedang tinggal dirumah Leon. Dan dirinya juga tidak mungkin pulang kerumah Leon karena mereka sudah tidak memiliki hubungan apapun.
Valerie memejamkan mata. Kemudian mengangguk, "iya".
Dua puluh menit kemudian Valerie dan Bryan telah sampai dirumah Valerie.
"Thanks udah anter gue balik." ucap Valerie hendak masuk kedalam rumahnya.
"Tunggu, Val!" Cegah Bryan memegang tangan Valerie.
Valerie lantas menarik tangannya cepat, "sebaiknya lo cepet pulang. Gue capek!"
"Tapi gue masih bisa kerumah lo kan? Atau setidaknya kita bisa ketemuan?" Tanya Bryan penuh harap.
"Sorry, Bry. Gue lagi gak pengen diganggu atau ketemu siapapun untuk saat ini. Dan pertemuan kita cukup sampai disini." Jawab Valerie. "Inget, setelah kejadian dulu semuanya udah berakhir dan gue gak mau ada urusan sama lo. Gue harap lo ngerti, Bry" lanjut Valerie kemudian segera masuk kedalam rumahnya.
"Gue tau kesalahan gue fatal waktu itu. Tapi secepatnya, gue akan jelasin semuanya sama lo. Dan gue harap setelah itu lo mau nerima gue kembali, Val" ucap Bryan lirih dan kemudian pergi meninggalkan rumah Valerie.
-------
Saat ini Leon sedang berada disebuah club. Setelah pertengkarannya dengan Valerie, Irfan menghubungi Leon untuk pergi ke club.
Sebenarnya Leon malas dan ingin sendiri terlebih dahulu. Tapi karena Irfan mengatakan ingin merayakan berakhirnya ujian mereka, akhirnya Leon menurutinya.
"Le, kenapa lo dari tadi diem terus kaya patung?" Tanya Raka.
"Iya, minum dikit napa. Gue heran setiap kali kita ke club lo gak pernah nyentuh minuman sama sekali. Jangan sok suci deh lo" heran Irfan menatap Leon aneh.
"Males." Jawab Leon singkat.
Bagas yang sadar dengan nada bicara Leon tidak seperti biasanya menepuk bahu Leon. "Lo ada masalah? Cerita sama kita"
Mendengar Bagas mengatakan itu, Irfan dan Raka segera meletakan gelas winenya untuk ikut bergabung dalam obrolan Leon dan Bagas. "Oh ya gimana soal Valerie? Lo udah nemuin siapa pelakunya?" Kini giliran Irfan yang bertanya.
"Belum ada kabar dari Khen."
"Lo sebaiknya balik aja, temuin Valerie. Kasian gue sama dia. Pasti anak - anak sekolah pada ngomongin dia" usul Raka.
"Iya, Le. Mending lo balik aja. Temenin tuh si Vale" tambah Irfan.
"Cih bukannya lo yang tadi maksa Leon buat ikut kita?!" Sergah Bagas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...