Happy Reading🤗🤗🤗
Tak berselang lama, mobil Leon pun sampai diparkiran sekolah. Leon segera keluar dari mobil dan bergegas menuju kelas Valerie. Koridor sekolah yang sepi membuat Leon leluasa berlari untuk sampai ketempat tujuannya. Sepi karena sekarang jam pelajaran sedang berlangsung.
Sesampainya didepan kelas 12 IPS 3, Leon segera membuka pintu tersebut dan masuk tanpa mengetuk terlebih dahulu. Perbuatannya segera mendapat tatapan bingung dan kagum dari penghuni kelas tersebut. Bingung karena tiba - tiba seseorang masuk tanpa mengetuk pintu. Dan kagum karena melihat seorang lelaki tampan berbalut jas yang menambah kharismanya. Siapa lagi kalau bukan Leon.
"Leon kenapa kamu masuk kelas saya seenaknya!" Tegur guru yang sedang mengajar.
"Saya minta maaf. Saya kesini untuk mencari Valerie." Jawab Leon dingin. Setelahnya Leon segera mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru kelas. Namun nihil, tidak ada tanda - tanda keberadaan Valerie di kelas ini.
"Valerie tidak masuk kelas. Mungkin dia bolos" ucap sang guru.
"Oh shit!!" Umpat Leon dan segera berjalan keluar dari kelas.
Melihat itu, Dera segera berlari keluar kelas untuk menyusul Leon tanpa menghiraukan sang guru yang ingin melayangkan protes.
"Leon tunggu!!"
Seketika Leon menghentikan langkahnya dan berbalik badan menghadap seseorang yang memanggilnya.
"Valerie tidak masuk hari ini. Tapi mungkin gue tau dimana dia sekarang" ucap Dera yakin. Leon mengangkat satu alisnya bingung dengan ucapan Dera.
"Oke gue jelasin. Ini udah jadi kebiasaan Valerie setiap dia marah atau ada masalah dia pasti akan kabur dan gak akan pulang semalaman sampai hati dan pikirannya menjadi lebih tenang. Dan mung-"
"Langsung keintinya!" Kata Leon memotong penjelasan Dera.
Dera hanya mendengus kesal kemudian dia menjawab. "Taman Rosely. Disana ada sebuah danau dan bangku di pinggiran danau itu. Gue yakin Valerie sekarang ada disana!"
Leon menganggukan kepalanya setelah mendengar jawaban Dera. Kemudian Leon segera berlalu menuju taman tersebut.
Disisi lain seorang gadis masih setia dengan tangisannya. Kesunyian yang diciptakan tempatnya kini menjadi salah satu pendukung untuk gadis tersebut mengeluarkan segala rasa sakitnya.
"Hiks.. hiks.. hiks.."
Suara isakannya membuat siapapun yang mendengarnya ikut merasakan kesedihan yang dirasakan gadis itu.
"G-gue sebenarnya ud-hiks udah gak tahan hiks.. gue pengen ja-jadi diri gue yang hiks dulu lagi hiks.. hiks.. tap-tapi gue gak bisa" ucap Valerie sesenggukan kepada dirinya sendiri.
"Lo bisa Valerie" sebuah suara tiba - tiba menjawab ucapan Valerie. Sontak Valerie menolehkan kepalanya melihat siapa yang menjawabnya.
"Leon" kata Valerie. "Lo ngapain disini? Lo denger semua omongan gue?" Lanjutnya.
Leon berjalan mendekati Valerie tanpa menjawab pertanyaan Valerie. Kemudian Leon duduk tepat di samping Valerie. Tangan Leon terulur menghapus jejak air mata yang berada di pipi mulus Valerie. Gadis cantik gak boleh nangis" kata Leon kemudian mengecup kedua mata Valerie bergantian.
"Leon..." kata Valerie lagi.
"Apa sayang?" Tanya Leon menatap kedua bola mata Valerie.
"Jawab pertanyaan gue yang tadi"
"Pertanyaan yang mana?" Tanya Leon lagi.
"Ck!" Umpat Valerie dan menolehkan pandangannya menatap tenangnya air danau.
Leon menghembuskan nafas kecil kemudian meraih tangan Valerie. "Vale, dengar gue. Gue disini sejak lo ngomong kalo lo pengen jadi diri lo sendiri lagi" kata Leon namun Valerie sama sekali tidak menolehkan kepalanya menatap Leon. Leon menghambuskan nafasnya kembali dan melanjutkan. "Valerie, sesedih apapun lo. Sesakit apapun lo. Semarah apapun lo. Lo cukup jadi diri lo sendiri. Jangan jadi diri orang lain yang nantinya bakal lo sesali" ucapan Leon sontak membuat Valerie menatap kedua mata Leon.
"Vale, gue disini ada buat lo. Gue bakal bantu lo jadi diri lo sendiri lagi. Gue bakal berusaha selalu ada buat lo. Tanpa lo minta pun, gue bakal selalu ada disisi lo. Jangan pernah merasa sendiri dalam masalah lo, Vale. Lo bisa berbagi kesedihan lo sama gue. Dan gue yakin lo bisa rubah diri lo"
"Gue gak bisa Leon hiks.." kata Valerie kembali meneteskan air matanya. "Ini terlalu sakit buat gue! Gue gak bisa jadi Valerie yang dulu lagi hiks.. hiks.." tambahnya dan menundukan kepalanya.
Melihat itu Leon segera menarik Valerie kedalam pelukannya. Memberi rasa hangat dan nyaman kepada gadis itu. Membiarkan gadis itu mengeluarkan semua tangisannya.
'Sebenarnya apa yang terjadi sama lo sehingga lo berkelakuan seperti ini, Vale. Gue janji bakal cari tahu semua ini. Gue janji bakal balikin Valerie yang dulu lagi!' Batin Leon dan mengeratkan pelukannya kepada Valerie.
Setelah dirasa cukup baik. Leon melepaskan pelukannya dan menatap Valerie kembali. "Udah lebih baik?" Tanyanya.
Valerie menganggukan kepalanya untuk mengiyakan.
"Sekarang ikut gue ya" ajak Leon dan menarik tangan Valerie.
"M-mau kemana?"
"Suatu tempat yang bakal membuat sebuah senyuman manis terbit" jawabnya.
Valerie mengernyit bingung namun tetap mengikuti langkah Leon. Kemudian Leon segera menjalankan mobilnya meninggalkan taman tersebut.
Setelah menempuh beberapa jam menuju tempat yang dijanjikan Leon. Kini mereka telah sampai disebuah tempat yang dimaksud Leon.
"Timezone?" Tanya Valerie.
"Ya sayang. Kita akan bermain sepuasnya disini. Are you ready?"
"Yes, i'm ready!" Jawab Valerie antusias tak lupa memberi senyuman lebar kepada Leon.
"Let's go, baby!" Ucap Leon kemudian mulai melangkah masuk kedalam timezone. Jangan lupakan tangan Leon yang memeluk pinggang possessive Valerie seperti biasanya.
Mereka pun menikmati kebersamaan dengan ditemani senyum lebar dari Valerie. Leon senang melihat Valerie bisa tertawa lepas seperti sekarang. Leon berjanji akan selalu menjaga tawa Valerie dan tidak akan membiarkan satu tetes air mata keluar dari mata indahnya.
Tbc....
Maaf typo bertebaran
Jangan lupa vote and comment ya👍
Thank youuuu🤗
5 Mei 2020
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...