Valerie manatap jam yang melingkar manis dipergelangan tangannya. Kini waktu telah menunjukkan pukul enam sore.
Sebenarnya Valerie takut Leon akan marah. Tapi berhubung dirinya izin bersama ketiga sahabatnya, jadi dirinya tidak terlalu takut saat ini.
Kemudian Valerie segera berjalan menuju pintu rumah Leon. Namun saat dirinya ingin membukanya, seseorang dari dalam lebih dulu membukanya.
Leon dengan jaket tebal yang melekat ditubuhnya menatap Valerie kaget. "Kamu mau kemana?" Tanya Valerie.
"Justru aku yang tanya, kamu dari mana! Aku hampir mati nunggu kamu pulang. Aku telfon tapi ponsel kamu gak aktif!" Omel Leon kepada Valerie.
Valerie menunduk takut melihat Leon yang marah kepadanya. Salahnya juga yang bersikap seenaknya seperti ini. "M-maaf. Tadi aku lupa cas"
"Sekarang ayo masuk"
"Loh tapi kamu kan mau pergi?"
"Tadinya. Tapi yang mau aku cari udah pulang. Sekarang masuk" jawab Leon dingin.
Valerie dan Leon berjalan menaiki tangga untuk menuju kamar masing - masing tanpa obrolan apapun. Valerie semakin panas dingin kalau - kalau Leon marah padanya.
"Udah makan?" suara Leon membuat Valerie menoleh.
Valerie mengangguk sebagai jawaban.
"Kemana aja kalian pergi?" Tanya Leon lagi yang membuat Valerie bingung.
"Emm.. anu, kita pergi ke mall, salon terus mampir ke cafe sampai lupa waktu gini" jawab Valerie berbohong.
Leon hanya mengangguk - angguk saja. "Gak ketemuan atau bareng cowok kan?"
Pertanyaan Leon membuat langkah Valerie terhenti. Leon yang menyadarinya pun ikut menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Valerie. "Kamu kenapa?"
"H-hah. E-enggak k-kok. Ak-aku gak sama cowok. Kita cuma berempat. Udah lah. Aku capek. Mau tidur" jawab Valerie cepat dan segera berlalu menuju kamarnya.
Leon hanya berdiam diri menatap punggung kekasihnya. "Gue harap lo jujur, Val."
-----
"Pagi Leon!" Teriak Valerie dari atas tangga. Kemudian Valerie segera berlari untuk menghampiri Leon di meja makan.
"Stop, yang! Jangan lari!" Ucap Leon dengan suara kerasnya.
"Iya - iya!" Jawab Valerie segera mengubah langkahnya pelan.
"Sini duduk" ajak Leon menepuk kursi sebelahnya.
Valerie mengangguk patuh dan segera duduk disamping Leon. "Wah.. kayanya enak banget!"
"Iya dong. Nasi goreng seafood khusus buat princessnya Leon" ucap Leon terkekeh melihat Valerie.
Satu suap. "Enak. Ini beneran kamu yang buat?"
"Iya sayang.. habisin pokoknya!"
"Siap! Tapi kok gak pedas?" Tanya Valerie. Pasalnya Valerie itu pecinta makanan pedas.
"Pedas gak baik buat kesehatan. Apalagi ini masih pagi. Aku gak mau kamu sakit perut gara - gara makan pedas!" Jelas Leon.
"Ish tap-" "-udah tinggal makan aja sih yang!"
"Iya iya.. tapi kok kamu gak sarapan?"
"Aku udah tadi."
Valerie hanya ber-oh ria mengiyakan ucapan Leon. Kini dirinya sedang menikmati makanan lezat yang dibuatkan kekasihnya itu. Sungguh baiknya hati Leon..
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] 🔊CERITA MASIH LENGKAP ----------------- Bagaimana jika seorang gadis yang notabennya bad girl mempunyai kekasih yang sangat mencintainya? Dan sialnya dia begitu possessive kepadanya. Akankah dia bertahan dengan sikap posses...