Bab 3

64.7K 3.3K 91
                                    

Bel istirahat pun berbunyi. Semua murid berbondong bondong menuju kearah kantin untuk mengisi perutnya yang mungkin sudah pada minta untuk diisi. Termasuk Valerie, Shela, Dera dan Maya. Mereka menuju kekakntin dengan wajah yang lesu.

"Kalian mau pesen apa? Biar gue yang pesenin" kata Dera setelah sampai di meja tempat biasa mereka menikmati makanan.

"Samain aja deh kaya lo!" Jawab Valerie diangguki oleh Shela dan Maya.

"Siap!!" Ucap Dera kemudian berjalan untuk memesan makanan.

Tak lama suara riuh memenuhi penjuru kantin ketika segerombol pemuda mulai memasuki area kantin. Bukan segerombol, melainkan mereka meneriaki seorang pemuda yang memiliki wajah tampan, cool dan ummm dingin?

Valerie, Shela, Maya dan Dera yang sudah selesai memesan makanan menoleh kearah objek yang menjadi pusat perhatian. Mereka bingung karena sebelumnya saat semua oemuda itu kekantin baik baik saja. Lalu ini?

"Apa sih lebay banget heran!" Kata Valerie bingung.

"Val, lo liat deh yang sama Bagas, Raka, Irfan" perintah Maya dan segera Valerie melihat kearah seorang pemuda yang dimatanya tidak begitu asing.

"Dia anak dari pemilik sekolah ini. Gue denger dia baru pindah dari Amerika" tambah Shela.

"Terus hubungannya sama gue apa? Kan gue ga tanya apapun soal dia." Heran Valerie kepada kedua sahabatnya.

"Justru itu kita mau kasih tau lo onta! Lo inget pas kita masih kelas 10 semester awal? Lo ngehajar cowo yang ga sengaja nabrak lo, inget ga?" Tanya Dera dan Valerie mengangguk heran.

"Nah itu cowo yang lo hajar waktu itu! Anak pemilik sekolah ini" lanjut Dera yang sukses membuat wajah Valerie pucat pasi.

"Lo pada ga usah bercanda deh! Gue ga pernah tuh liat dia selama ini. Lagian dia juga murid baru seperti yang dibilang Shela!" Bela Valerie

"Bego banget sih lo! Makanya kalo mau hajar orang tuh diinget mukanya! Kelas 10 semester 2 dia pindah ke Amerika. Gue ga tau alasannya apa. Terus sekarang dia balik lagi kesini!" Jelas Maya kesal kepada Valerie.

"Lo dalam masalah Valerie!" Kata Shela.

"Sial banget sih gue!" Frustasi Valerie dan kembali menatap pemuda tersebut.

"Sebaiknya lo minta maaf, Val. Gue liat dari mukanya dia bukan tipe cowo pelupa" kata Maya.

"Nah bener. Buru gih minta maaf. Lo ga mau kan nyesel?" Tambah Dera.

"Ga mau gue. Itu bukan gue banget! Lagian masa iya dia inget sama gue!" Sela Valerie.

"Terserah lo Val. Tapi jangan nangis ke kita kalo lo dikeluarin dari sekolah" jawab Shela kemudian mengedipkan sebelah matanya kepada Dera dan Maya.

"Sialan lo pada!" Kesal Valerie kamudian bangkit dari duduknya dan berjalan menghampiri meja Raka dkk. Ketiga sahabatnya? Mereka tertawa karena usaha mereka mengerjai Valerie berhasil. Sebenarnya mereka hanya ingin melihat seorang Valerie yang bad girl meminta maaf kepada seseorang. Oh Valerie.. maafkan sahabat mu ini😂😂

"Ekhem!!"

"Eh Vale. Ngapain kesini? Kangen sama gue ya?" Kata Raka penuh percaya diri.

"Diem lo kutil! Gue kesini mau ngomong sama dia" tunjuk Valerie kepada Leon.

"Gue?" Bingung Leon menunjuk dirinya sendiri.

"Iya lo! Emm siapa sih namanya" bingung Valerie.

"Leon" ucap Irfan cepat.

"Ah iya Leon. Gue minta maaf soal kejadian dulu. Gue harap lo ga lupa apa yang gue lakuin sama lo. Dan ya, terserah lo mau maafin gue atau ga. Intinya gue udah minta maaf. Bay!" Ucap Valerie panjang lebar kemudian langsung pergi begitu saja.

"Gila tuh cewe masih bar bar juga. Heran dulu nyokapnya ngidam apa bisa punya anak modelan begitu. Untung cantik!" Kata Bagas menggelengkan kepalanya.

"Eh btw kenapa dia minta maaf sama lo?" Tanya Ifran heran.

"Jangan bilang dia cewe yang dulu ngehajar lo?" Tanya Raka dan tepat sasaran. Mereka langsung tertawa melihat Leon yang menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Diem lo pada! Lagian itu masa lalu. Gue ga tau kalau dia cewe bad. Kalo gue tau waktu itu udah gue bales!" Bela Leon.

"Hahaha lo kaya ga tau Vale aja. Dia cewe bar bar. Selama hampir 3 tahun ini ga pernah absen buat main ke ruang BK. Heran tuh cewe makan apa bisa sampe kaya gitu" kata Bagas tertawa.

"Serius lo?" Tanya Leon kaget. Leon tidak menyangka ternyata gadis secantik dan seimut Vale bisa mempertahankan status bad girlnya. Dia kira gadis itu sudah merubah sikapnya. Tapi ternyata makin menjadi. Kemudian tatapan Leon jatuh kepada Valerie yang sedang tertawa bersama sahabatnya. Tiba tiba hatinya menghangat saat mata mereka beradu pandang sebentar.

"Vale, ga tau kenapa gue nyaman liat lo. Perasaan gue ga bisa bohong. Dari awal lo ngehajar gue, dari saat itu. Gue akui gue suka sama lo." Batin Leon yang tak lepas memandang Valerie dari jauh.

Tbc

Duh udah mulai nih bau bau kepemilikannya😥🤗

Semoga kalian suka sama cerita aku ya...

Maaf masih ada typo yang bertebaran😂😂

Jangan lupa vote ya teman teman😊

Terimakasihhh

26 April 2020

Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang