Bab 28

17.2K 884 3
                                    

Jangan lupa kasih bintang ya..

Happy reading-

---------

Jl. Kenanga nomor 17

"Makasih ya pak!"

"Sama - sama neng"

Setelah membayar, Valerie segera keluar dari taxi dan berdiri tepat didepan rumah sahabatnya.

"Kenapa sepi banget ya?"

Valerie melangkahkan kakinya menuju gerbang rumah Dera.

"Dikunci? Gak biasanya jam segini pagar rumah Dera dikunci. Pak Dendy juga gak ada" heran Valerie.

"Permisi! Dera!" Panggil Valerie.

"Per-"

"Eh, ada neng Vale, tumben kesini neng?" Ucap seseorang tiba - tiba.

"Ish Pak Dendy ngagetin aja!"

"Maaf neng, tadi saya habis beli kopi sama gorengan." Ucap Dendy seraya berjalan membuka gerbang.

"Pak, kok rumah Dera sepi ya? Dera didalem kan, pak?" Tanya Valerie mengikuti langkah pak Dendy menuju pos satpam rumah Dera.

"Loh neng Vale gak tau ya? Non Dera beserta tuan dan nyonya sedang pergi ke kalimantan karena nenek non Dera jatuh sakit. Memang non Dera gak ngasih tau ke neng Vale?" Tanya nya.

"Enggak pak, justru Vale kesini mau tanya ke Dera soal ponsel Vale yang ketinggalan, pak"

"Oh ponsel neng Vale ya? Kemarin sebelum berangkat non Dera sempet nitip pesan ke saya. Katanya kalo neng Vale kesini saya disuruh bilang kalo ponsel neng Vale ada sama neng Shela soalnya rumah neng Vale sepi" jelas Dendy.

"Oh gitu ya, pak. Duh makasih infonya, pak. Kalo gitu Vale langsung kerumah Shela ya, pak."

"Iya neng, hati - hati ya"

"Oke, pak! Bapak juga hati - hati ya, rumah Dera angker. Vale juga kalo main kesini sukanya dijahilin sama dia. Daah pak Dendy!!" Ucap Valerie berjalan cepat sambil menahan tawanya.

Gapapa kali ya jahilin orang tua sedikit? -batin Valerie

"Masa iya sih rumah non Dera ada hantunya? Duh jadi merinding saya. Hei hantu, jangan ganggu saya ya. Saya orang baik!" kata Dendy bergidik ngeri.

--------

Tok.. tok... tok...

'Cklek

"Siang, bik!"

"Eh siang non Vale, nyari non Shela ya?"

"Iya nih bik, tau aja deh. Shelanya dikamar ya bik?" Tanya Valerie.

"Non Shela baru aja pergi dengan non Maya. Katanya sih mereka mau ke club apa lah itu"

"Hah! Club bik?"

"Iya non."

"Duh Vale kesini cuma mau ambil ponsel Vale yang ada di Shela. Ada kan bik dikamarnya?"

"Bibik kurang tau, non. Soalnya kalo non Shela pergi kamarnya selalu dikunci. Mending non susulin aja"

"Shit! Oke deh. Permisi ya, bik!" Ucap Valerie lesu.

Kini Valerie sedang berjalan mencari taxi. Tujuannya saat ini adalah Club Reat's.

"Ya ampun! Demi nenek sudah tua giginya tinggal dua! Gue capek bolak - balik terus!! Kalo tau gini gue gak bakal nyuruh taxi tadi buat pergi!" Umpat Valerie di sela - sela kekesalannya.

"Mana gak ada taxi lewat lagi! Pembantu rumah Shela gak nawarin gue minum dulu! Uang menipis! Sialan emang!"

Tak lama, dari kejauhan terlihat taxi yang sedang melintas menuju arah Valerie. Valerie segera melambaikan tangan untuk menghentikannya.

"Woi! Ngapain lo kesini!" Teriak Valerie melihat seorang cowok berlari menuju taxi yang akan Valerie naiki.

"Ya naik taxi lah! Emang lo pikir gue nyamperin lo!

"Gak bisa! Gue yang manggil duluan. Lo cari aja taxi yang lain!" Ucap Valerie tak mau kalah.

"Lo aja sana! Gue buru - buru ada urusan!" Kesal cowok itu.

"Heh kutil! Emang lo doang yang buru - buru! Gue juga!"

"Itu mulut dijaga ya! Gue bukan kutil! Masa cowok setampan gue dibilang kutil! Dasar cewek gak sopan!"

"Lo!!" Geram Valerie menunjuk jarinya kearah wajah lelaki itu.

"Jadi naik gak mas? Mbak?" Tanya sang sopir taxi.

"JADI!!!" Jawab Valerie dan cowok itu kompak.

"Apaan sih lo ngikutin omongan gue!" Kesal Valerie meliriknya sinis.

"Yang ada lo kali yang ngikutin gue!" Sergahnya tak mau kalah.

"Bacot! Minggir lo, gue gak ada waktu buat ladenin orang gila kaya lo!"

"Lo yang mi--"

Brummm...

"Woi pak!!! Kenapa pergi! Woi!!!!!!" Teriak Valerie kesal. "Gara - gara lo taxinya pergi!" Kata Valerie menahan amarah.

"Lo juga! Lo gak mau ngalah sama gue!"

"Heh iblis! Lo itu cowok. Dimana - mana cowok itu harus ngalah sama cewek! Apa jangan - jangan lo itu banci yang suka sembunyi dibalik daster nyokap lo? Iya!"

"Gue gampar lama - lama ya mulut lo! Kenal enggak malah ngatain lagi! Inget ya! Nama gue Lendra! Bukan iblis! Gue cowok bukan banci!"

"Bodoamat mau Lendra kek! Getuk lindri kek! Gue ga perduli! Yakin cowok? Mana ada cowok modelan kaya lo yang gak mau ngalah sama cewek!" Kata Valerie meremehkan.

"Apa perlu gue kasih bukti ke elo kalo gue seratus persen cowok hah?!" Teriak Lendra frustasi.

Valerie kemudian bergidik ngeri. "Dasar sinting! Mati aja sana!" Setelahnya Valerie segera berlari meninggalkan cowok yang bernama Lendra itu sendiri.

"Kurang dihajar banget itu mulut! Gak nyangka ada juga cewek yang mulutnya kaya cabe keriting busuk! Udah pedes, pahit pula! Untung cantik! Awas aja kalo kita sampai ketemu lagi" Ucap Lendra tersenyum penuh arti.

-------

Tbc..

Wkwk tambah lagi nih😂😂

Siapa Lendra ya?

Apa yang bakal Lendra lakuin kalo ketemu Valerie lagi?

Gatau lah masih author pikirkan😂😂

Semoga kalian suka. See U..

22 September 2020

Possessive vs Bad Girl [COMPLETED] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang